Ribuan Warga Papua Turun ke Jalan Tuntut Referendum

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juni 2010 14:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jayapura - Lebih dari 2.000 warga asli Papua menuntut referendum atau memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka menggelar aksi turun ke jalan dari Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) di Kotaraja, Abepura, menuju ke Kantor DPR Papua di Kota Jayapura yang jaraknya lebih dari 20 kilometer, Jumat (18/6) pukul 10.00 WIT.

Di sepanjang jalan itu massa juga terus meneriakkan yel-yek Papua merdeka. Sebagian dari warga asli Papua ini menggunakan pakaian adat setempat. Mereka juga membawa spanduk putih yang bertuliskan: Referendum Is Peace For West Papua.

Massa juga membawa dua bendera merah bergambar bintang putih di tengahnya dan juga terlihat bendera bertuliskan: S.O.S. Selain itu juga terlihat bendera lembaga-lembaga lain seperti Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Aksi turun ke jalan ini direncakan untuk mengantarkan 11 poin hasil Musyawarah Besar (Mubes) masyarakat adat Papua yang dilakukan di MRP pada awal Juni lalu. Ke-11 poin ini antara lain berisi tutup areal PT Freeport Indonesia, referendum atau memisahkan diri dari NKRI, tolak otonomi khusus (Otsus), meminta kepada pemerintah Indonesia untuk membebaskan tapol/napol dan menghentikan sementara pemilukada di Papua.

Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Forkorus Yoboisembut mengatakan sebagian besar pengurus DAP berada bersama barisan massa hari ini, karena DAP mendukung perjuangan MRP. “Seluruh pejabat dan pegawai MRP merupakan anak adat Papua. Maka kami DAP sebagai orang tua dan pimpinan adat mendukung mereka,” katanya di Jayapura, Jumat (18/6).

Advertising
Advertising

Sebelumnya DAP juga telah mengembalikan Otsus pada 12 Agustus 2005 lalu. Maka hari ini, jika MRP juga mengembalikan Otsus, maka itu bukan hal yang tidak mungkin. Jadi menurut Forkorus, saat ini tidak ada solusi lain untuk masyarakat adat Papua.

“Undang-undang apapun yang diberikan oleh Indonesia kepada Papua, tidak bisa mensejahterahkan orang Papua. Maka satu-satunya solusi adalah referendum atau kembalikan kami ke mekanisme Internasional,” ungkapnya.

Sementara aksi massa turun ke jalan hari ini sempat memacetkan Jalan Raya Skyline-jalan satu-satunya menuju ke Kota dan Kabupaten Jayapura. Hingga berita ini diturunkan, 2.000-an lebih warga asli Papua ini masih bertahan di Gedung DPR Papua, mereka menunggu Ketua DPR Papua John Ibo untuk menerima aspirasi mereka

CUNDING LEVI

Berita terkait

Wamendagri: MRP Punya Peran Strategis Lindungi Orang Asli Papua

30 September 2022

Wamendagri: MRP Punya Peran Strategis Lindungi Orang Asli Papua

MRP memiliki kewajiban untuk mempertahankan dan memelihara NKRI.

Baca Selengkapnya

Wamendagri Beri Pesan Penting untuk Anggota MRP Provinsi Papua

30 September 2022

Wamendagri Beri Pesan Penting untuk Anggota MRP Provinsi Papua

Anggota MRP perlu meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak.

Baca Selengkapnya

Polemik Pemekaran Papua, Apa Persyaratan Pemekaran Daerah Berdasarkan UU 23/2014

27 April 2022

Polemik Pemekaran Papua, Apa Persyaratan Pemekaran Daerah Berdasarkan UU 23/2014

Pemekaran Papua masih menjadi polemik. Prosedur pemekaran daerah di Indonesia diatur dalam UU No. 23 Tahun 2014.

Baca Selengkapnya

MRP Minta Pemerintah Revisi UU Otsus Papua Menyeluruh atau Satu Pasal Ini Saja

11 Juni 2021

MRP Minta Pemerintah Revisi UU Otsus Papua Menyeluruh atau Satu Pasal Ini Saja

Ketua Majelis Rakyat Papua Timotius Murib meminta pemerintah pusat merevisi Undang-undang Otsus Papua secara menyeluruh

Baca Selengkapnya

Masyarakat Papua Kembali Menagih Janji Presiden Jokowi

22 November 2015

Masyarakat Papua Kembali Menagih Janji Presiden Jokowi

Jokowi dapat menunjuk tokoh setingkat menteri untuk fokus selesaikan masalah Papua.

Baca Selengkapnya

Tiga Korban Nabire Dibawa ke Jakarta  

16 Juli 2013

Tiga Korban Nabire Dibawa ke Jakarta  

Ada tiga orang yang menjalani pemeriksaan khusus dokter.

Baca Selengkapnya

Terdakwa Makar Papua Disidang

30 Januari 2012

Terdakwa Makar Papua Disidang

Kelima terdakwa dituding ikut memfasilitasi pelaksanaan Kongres Rakyat Papua III.

Baca Selengkapnya

Konflik Paniai, MRP Bentuk Tim Khusus  

15 Desember 2011

Konflik Paniai, MRP Bentuk Tim Khusus  

Majelis Rakyat Papua (MRP) membentuk tim khusus untuk ikut menangani konflik bersenjata di Paniai.

Baca Selengkapnya

Ratusan Warga Papua Tolak Pemilihan Anggota MRP  

2 Maret 2011

Ratusan Warga Papua Tolak Pemilihan Anggota MRP  

Selpius juga mengecam anggota majelis saat ini yang sebelumnya menolak otonomi khusus. Namun belakangan malah menerima dan menandatangani rekomendasi pemilihan anggota Majelis.

Baca Selengkapnya

Masa Kerja Majelis Rakyat Papua Diperpanjang  

4 Februari 2011

Masa Kerja Majelis Rakyat Papua Diperpanjang  

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi memperpanjang masa kerja anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) hingga satu bulan mendatang.

Baca Selengkapnya