Petani Pamekasan Ogah Tanam Padi Karena Serangan Hama  

Reporter

Editor

Senin, 31 Mei 2010 11:09 WIB

Petani memanen padi di Rancanumpang, Kecamatan Gede Bage, Bandung, Jawa Barat, Senin (26/4). Pemprov Jabar akan menyalurkan bantuan bagi 786 desa di bidang pertanian, budidaya, dan pengolahan, untuk tingkatkan ketahan pangan. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO Interaktif, Pamekasan - Petani di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, enggan menanam padi kembali di musim tanam tahap kedua bulan Mei ini. Di Kecamatan Kadur misalnya, dari sekitar 400 hektare lahan, hanya sekitar 50 hektare yang kembali ditanam padi pascapanen.

Petugas Pemantau Hama Tanaman Dinas Pertanian Jawa Timur, Cacuk Wiyono, mengatakan keengganan petani menanam padi karena takut merugi. Sebab, petani khawatir terjadi serangan hama seperti yang terjadi musim tanam pertama Maret lalu. Akibat serangan haman, panen gabah petani menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dari catatan kami, hanya sekitar 50 hektare yang kembali ditanami padi di Kecamatan Kadur," katanya di Pamekasan, Senin (31/5).

Trauma petani itu, kata dia, cukup beralasan. Menurut Cacuk, dari 50 hektare tanaman padi tersebut, sebanyak 5 hektare mulai diserang hama walang sangit dan racun hama pelepah pisang yang menyebabkan noda coklat pada daun padi. Jika terlambat dicegah, hama tersebut akan membuat tanaman padi tumbuh namun tidak berisi. "Kami sudah bagikan fungisida dan insektisida," ungkapnya.

Cacuk menambahkan para petani di Pamekasan kini lebih memilih bercocok tanam palawija seperti kacang dan jagung dan sebagian dibiarkan kosong menunggu datangnya musim tanam tembakau yang molor akibat lamanya musim penghujan.

Sari, seorang petani Desa Polagen, mengaku memilih membiarkan lahannya kosong pascapanen padi untuk menunggu musim tanam tembakau. Dia mengaku hasil panen padi di dua petak sawah miliknya menurun dibanding tahun lalu akibat serangan hama.

"Sekarang enggak ada padi merunduk, meski sudah tua masih tegak alias enggak ada isinya. Biasanya sekali panen saya bisa dapat dua puluh karung gabah, sekarang cuma 10 karung, rugi," katanya.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

3 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

6 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

8 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

10 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

14 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

17 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

20 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

20 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

30 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

42 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya