TEMPO Interaktif, Surabaya - Sedikitnya tiga dusun di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar terendam air. Tanggul penahan air di kawasan itu jebol sepanjang 200 meter setelah tak mampu menahan guyuran air hujan.
Kepala Sub Bagian Penanggulangan Bencana dan Penyelamatan Pengungsi Bakesbang Linmas Kabupaten Blitar Katidjan mengatakan sedikitnya 160 rumah warga di Kecamatan Sutojayan terendam air. Saat ini pemerintah daerah tengah mendistribusikan bantuan air bersih dan makanan kepada warga yang menjadi korban banjir sejak Minggu (23/5) malam. “Banjir ini murni karena curah hujan yang tinggi,” kata Katidjan, Senin (24/5).
Menurut catatan Bakesbang Linmas, banjir tersebut merendam pemukiman warga di Dusun Gondang Legi, Kedungbunder, Blimbing, Desa Sutojayan serta Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan. Ketinggian air di dalam rumah warga juga mencapai satu meter setengah dan merendam perabotan rumah.
Karyanto, 37, salah satu warga di Desa Sutojayan mengatakan, air mulai masuk ke rumah sejak hari Minggu pukul 22.00 WIB. Air tersebut diketahui meluap dari Sungai Unut, Kali Sentul, serta Kali Jambujono yang mengelilingi desa itu. Hingga saat ini air masih menggenangi rumah warga meski sudah mulai surut. “Saat ini masih dia atas lutut orang dewasa,” kata Karyanto yang mengajak anak istrinya mengungsi di kantor Kecamatan Sutojayan.
Warga berharap pemerintah segera melakukan pengerukan dasar sungai untuk mencegah luapan serupa. Sebab musibah ini selalu terjadi saat hujan deras mengguyur kawasan itu.