Tiga Warga Bali Tewas Gara-gara Arak Oplosan

Reporter

Editor

Senin, 24 Mei 2010 15:14 WIB

TEMPO Interaktif, Denpasar - Tiga orang tewas di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar setelah menikmati arak oplosan di dua lokasi yang berbeda. Mereka adalah Risqi Garandika, 18 tahun, dan Anton, 25 tahun, dari Denpasar. Satu korban lainnya adalah Komang Gde Budiarta di Tabanan.

Korban dari Denpasar meninggal dalam perawatan Senin (24/5) siang setelah dibawa pada Minggu (23/5) malam. ”Keduanya meninggal akibat keracunan methanol yang terkandung dalam arak,” kata Kepala Bagian Humas Rumah Sakit Sanglah dr. Putra Wibawa.

Selain kedua korban itu, terdapat satu korban yang selamat karena sempat menjalani cuci darah yaitu Nurul Hidayat, 30 tahun. Dia mengungkap, sebelumnya sempat bersama-sama menikmati arak di daerah Pekambingan, Denpasar. Malam itu, mereka membeli arak di warung langganan seperti biasa. Dalam pengakuannya, mereka tidak menambahkan campuran apapun. Namun beberapa saat kemudian mereka merasa mual- mual kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Sementara Komang Gde Budiarta, warga Banjar Toh Jiwa, Desa Nyambu, Kabupaten Tabanan, Bali, tewas pada Minggu (23/5). Budiarta tewas setelah meminum arak oplosan pada Jumat sore (21/5) ketika melakukan persiapan Hari Raya Kuningan. Budiarta sendiri yang saat itu diminta mengoplos arak dengan berbagai jenis minuman yang lain.

Pada Sabtu (22/5), Budiarta mulai muntah- muntah. Oleh kakaknya, Gde Rai Budiasa, 30 tahun, ia diberi minum air putih lalu kembali tidur- tiduran. Tetapi sekitar pukul 00.00 Wita teman Budiasa menelepon dan menginformasikan bahwa dua temannya, yakni Sukarja dan Astawa dilarikan ke Rumah Sakit Tabanan lantaran keracunan arak methanol. Atas informasi tersebut, Budiarta dibawa ke Rumah Sakit Tabanan untuk mendapatkan perawatan.

Hanya sekitar satu jam, beberapa korban dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah termasuk Budiarta, akan tetapi Minggu pagi (23/5) sekitar pukul 10.00 Wita Budiarta mengembuskan napas terakhir. Selain dia, korban lain dari Tabanan yang masih dirawat di Rumah Sakit Sanglah adalah Rumya yang mengalami gangguan mata dan Sukarja. Satu korban lainnya Wira Antara dirawat di Rumah Sakit Tabanan.

ROFIQI HASAN

Berita terkait

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

6 Desember 2019

Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?

Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Indarto meminta pemda membuat peraturan daerah atau Perda yang mengatur soal miras atau minuman keras.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

22 November 2019

Pemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?

Kepala Dinas UMKM dan Satpol PP Kota Bogor menyisir beberapa kios yang disinyalir menjual miras di sekitar dua taman di Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

23 Agustus 2019

Kapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan

Kapolda Jawa Barat meminta maaf kepada mahasiswa Papua yang merasa tersinggung atas pemberian dua kardus minuman keras itu.

Baca Selengkapnya

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

23 Agustus 2019

Polisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi

Polda Jawa Barat sudah memeriksa polisi yang memberikan miras ke mahasiswa Papua Bandung.

Baca Selengkapnya

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

23 Agustus 2019

Propam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung

Propam Polda Jawa Barat mengusut pemberian miras ke mahasiswa Papua oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

23 Agustus 2019

Miras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar

Polisi diduga memberikan miras ke Mahasiswa Papua di Bandung.

Baca Selengkapnya

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

23 Agustus 2019

Polisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua

Mahasiswa Papua di Bandung marah karena polisi memberikan miras kepada mereka. Pemberian ini dianggap merendahkan.

Baca Selengkapnya

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

28 Juni 2019

Promosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka

Ada beberapa jenis Sophia dengan ukuran kecil dan besar dengan kadar alkohol antara 35-40 persen.

Baca Selengkapnya

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

20 Juni 2019

Gubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur

Tata niaga minuman tradisional NTT yang mengandung alkohol, Sophia, akan diatur khusus.

Baca Selengkapnya

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

19 Juni 2019

Produk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan

"Rencananya ada tiga jenis Sophia yang dihasilkan, tetapi saat ini baru dua."

Baca Selengkapnya