Ribuan Warga Demo Dukung Syarat Khusus Orang Asli Papua  

Reporter

Editor

Selasa, 18 Mei 2010 13:11 WIB

Papua. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Jayapura - Ribuan orang dari mahasiswa dan warga Papua yang tergabung dalam Forum Rakyat Papua Bersatu berunjuk rasa di Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) mendukung Surat Keputusan (SK) nomor 14/2009 tentang Syarat Khusus Orang Asli Papua sebagai Pejabat Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota di Tanah Papua.

Salah satu perwakilan massa, Pendeta John Baransano mengatakan massa tetap mendukung MRP sebagai lembaga reprentasi kultural orang asli Papua untuk tetap berjuang dengan sungguh-sungguh, dengan mengajak Pemda Papua dan DPR Papua untuk membuat peraturan daerah khusus sesuai dengan amanat UU Otsus, yang mengakomodir SK MRP nomor 14 tahun 2009.

“Sejak MRP terbentuk pada 2004 lalu, MRP telah menunjukkan sikap dan niat baik untuk memperjuangkan adanya proteksi, pemberdayaan, dan afirmasi terhadap hak-hak dasar (kultural) orang asli Papua di tanah leluhurnya,” katanya dalam orasinya di halaman Kantor MRP di Kotaraja, Abepura, Selasa (18/5).

Hingga saat ini keputusan MRP itu masih menjadi perdebatan di antara masyarakat Papua. MRP, kata Baransano, beranggapan keputusan tersebut dikeluarkan untuk melindung hak-hak dasar orang asli Papua.

“Sikap pro-kontra saat ini diperlihatkan oleh pemerintah pusat di Jakarta, terbukti dengan tiadanya sikap yang sama antara Menkopolhukam dan Mendagri dalam menanggapi SK MRP ini,” kata dia.

Advertising
Advertising

Forum Demokrasi Rakyat Papua Bersatu juga mendesak MRP untuk segera melaksanakan Musyawarah Besar (Mubes) di Jayapura dan menghadirkan rakyat Papua untuk mengevaluasi pelaksanaan UU Otsus selama ini.

“Untuk mendukung MRP berkonsentrasi dalam menwujudkan Peraturan Pemerintahnya, kamai akan menyegel kantor ini selama tiga hari, mulai 18-20 Mei mendatang,” ujarnya.

Unjuk rasa tersebut sempat memacetkan ruas Jalan Skyline-Abepura, jalan satu-satunya yang menghubungkan Kota dan Kabupaten Jayapura, karena massa berjalan kaki sekitar 20 kilometer dari Wamena hingga Jayapura.

Massa juga akan menggelar aksinya di gedung DPR Papua dan kantor Gubernur Papua. “Kami juga akan menyegel dua kantor pemerintah ini sebagai aksi mendukung SK MRP tersebut untuk dilaksanakan secara serius,” ujar salah satu koordinator massa, Frederika Korain.

Sementara itu, Ketua MRP Agus Alue Alua mengatakan SK MRP saat ini yang diperjuangkan tidak menabrak nagara dan bukan keputusan makar. “Kami akan terus memperjuangkan hingga titik darah penghabisan,” tegasnya di hadapan massa.

Agus juga menambahkan saat ini ada lebih dari 10 orang perwakilan dari DPR Papua, Pemda Papua dan KPU Papua yang memperjuangkan SK tersebut di Mendagri. “Terakhir kabar yang saya terima mereka sudah ada wacana untuk membuat peraturan pemerintah untuk implementasi SK MRP tersebut,” ungkapnya.

CUNDING LEVI

Berita terkait

Ada PON dan Pilkada 2020, Polri Tak akan Tarik Pasukan di Papua

11 Februari 2020

Ada PON dan Pilkada 2020, Polri Tak akan Tarik Pasukan di Papua

Mabes Polri mengatakan tak akan tarik pasukan mereka di Papua karena akan ada perhelatan PON dan Pilkada 2020.

Baca Selengkapnya

Pilkada Susulan di Papua Digelar Sebelum 10 Juli

2 Juli 2018

Pilkada Susulan di Papua Digelar Sebelum 10 Juli

Keterlambatan Pilkada di Paniai karena ada perselisihan tentang jumlah pasangan calon.

Baca Selengkapnya

Demokrat Nilai PDIP Terburu-buru Soal Kemenangan di Pilkada Papua

2 Juli 2018

Demokrat Nilai PDIP Terburu-buru Soal Kemenangan di Pilkada Papua

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai PDIP terburu-buru mengklaim kemenangan calonnya di Pilkada Papua.

Baca Selengkapnya

Kapolri Siap Amankan Pilkada di Papua yang Tertunda

1 Juli 2018

Kapolri Siap Amankan Pilkada di Papua yang Tertunda

Pilkada di Paniai, Papua belum dilaksanakan karena terjadi perbedaan pendapat antara KPU setempat soal paslon bupati Paniai.

Baca Selengkapnya

Polisi Hilang Pasca-Pilkada Papua, Polda Turunkan 100 Personel

30 Juni 2018

Polisi Hilang Pasca-Pilkada Papua, Polda Turunkan 100 Personel

Polda Papua menurunkan seratus personel untuk mencari dua anggotanya yang hilang saat membawa kotak berisi hasil pemungutan suara pilkada Papua.

Baca Selengkapnya

Polri: Pilkada Susulan di Papua Sudah Kondusif untuk Dilaksanakan

29 Juni 2018

Polri: Pilkada Susulan di Papua Sudah Kondusif untuk Dilaksanakan

Kabupaten Nduga dan Pinaia di Papua harus menunda pelaksanaan pemilihan gubernur Papua dikarenakan masalah keamanan.

Baca Selengkapnya

KPU Harap Pilkada Susulan Papua Bisa Dilaksanakan Sebelum 3 Juli

29 Juni 2018

KPU Harap Pilkada Susulan Papua Bisa Dilaksanakan Sebelum 3 Juli

Situasi keamanan di Kabupaten Nduga, Papua sempat bergejolak pada dua hari menjelang pilkada atau 25 Juni 2018.

Baca Selengkapnya

Bawa Logistik Pilkada Papua, Kepala Distrik Tewas Diserang KKB

28 Juni 2018

Bawa Logistik Pilkada Papua, Kepala Distrik Tewas Diserang KKB

Penyerangan terjadi siang hari saat pemungutan suara di Distrik Torere, Papua, sudah selesai.

Baca Selengkapnya

Kapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua

26 Mei 2018

Kapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua

Kepolisian meminta wartawan peliput pilkada Papua mengantisipasi kerawanan konflik selama pemilihan.

Baca Selengkapnya

KPU Langsung Menetapkan DPT Kabupaten Mimika Tanpa DPS

9 April 2018

KPU Langsung Menetapkan DPT Kabupaten Mimika Tanpa DPS

KPU mengakui proses pengiriman data untuk wilayah Papua mengalami kesulitan.

Baca Selengkapnya