Manulife Makassar Targetkan Pertumbuhan 50 Persen

Reporter

Editor

Rabu, 28 April 2010 17:36 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar - Pada tahun 2009 premi bisnis baru Manulife Indonesia meningkat 60 persen dibandingkan 2008. Total premi bisnis baru ini meningkat dari Rp 318,742 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 508,568 miliar pada 2009. Adanya peningkatan pertumbuhan tersebut, Manulife Indonesia optimistis akan peningkatan pertumbuhan pendapatan 50 persen hingga tahun 2011.

“Mungkin dalam waktu dekat kami akan membuka kantor yang lebih besar lagi,” ucap Premraj Thuraisingam, Executive Vice President dan Chief Agency Officer Manulife Indonesia, ketika ditemui di acara peresmian kantor pemasaran baru Manulife Makassar hari ini.

Sejak 1995, Manulife telah berpindah kantor pemasaran sebanyak 3 kali. Hal ini dilakukan sebagai respon pertumbuhan bisnis di Makassar. Kantor yang lebih besar dibutuhkan untuk menampurng 100 agen dan staf yang bekerja di kantor pemasaran Manulife.

Hingga saat ini tingkat kepemilikan asuransi jiwa hanya 2 persen dari seluruh penduduk di Indonesia. “Makassar memiliki potensi tinggi untuk mengembangkan bisnis ini, karena pasarnya besar, pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, dan demografi yang baik,” ujar Premraj.

Patrick Atkins, Vice President Agency Manulife Indonesia, mengatakan bahwa Makassar merupakan pusat penetrasi Manulife di Sulawesi dan sejumlah daerah lain di Indonesia Timur. Saat ini lokasi yang sedang difokuskan untuk rencana ini adalah Kendari dan Palu

Kantor Pemasaran Manulife di Makassar telah melayani sekitar 6.000 nasabah hingga akhir Maret 2010. Hingga saat ini asuransi individu masih mendominasi pendapatan premi di Makassar. Untuk asuransi individu, Manulife di Makassar menerima pendapatan premi sebesar Rp 8,5 miliar.

Advertising
Advertising

Produk Prolife Plus merupakan produk yang paling diminati. Prolife Plus menyumbang 30 persen pendapatan premi Manulife Indonesia di Makassar. Produk ini merupakan asuransi jiwa seumur hidup yang memberikan perlindungan seumur hidup yaitu hingga tertanggung berusia 99 tahun.

Asuransi karyawan berkontribusi Rp 1,4 miliar. Manulife telah melayani sejumlah 1.000 karyawan dari 28 perusahaan di Makassar. Baru-baru ini Manulife Indonesia mengeluarkan produk baru dengan nama Berkah Safelink.

Secara nasional, pada Juli hingga Desember 2009 produk ini telah menghasilkan pendapatan premi sebesar Rp 5 miliar, yakni 2 persen dari penjualan asuransi secara menyeluruh. “Masyarakat masih butuh edukasi untuk produk syariah ini,” kata Premraj.

Manulife yang berpusat di Jakarta telah beroperasi pada 120 kantor pemasaran di sekitar 20 kota. Secara nasional Manulife Indonesia telah didukung oleh sekitar 6.000 karyawan dan melayani 2 juta orang nasabah.

FADHILAH NAZIF

Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

8 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

10 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

28 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

46 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

46 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

46 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

46 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

49 hari lalu

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

17 Februari 2024

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

Kompensasi turis di Thailand berdasarkan kasus, misalnya, jika kehilangan penglihatan atau cacat permanen, besarnya adalah Rp131 juta.

Baca Selengkapnya