TEMPO Interaktif, Jakarta:Mohammad Dahlan, wartawan harian pagi Surya, yang ditangkap militer Irak ketika menyusup masuk ke negara itu, Senin (3/1) siang, berhasil meloloskan diri. "Alhamdulilah dia sudah kembali ke Amman dengan selamat. Kini berada di Amman, Yordania," kata Pimpinan Redaksi Surya, Anwar Budijono, kepada Tempo News Room, di kantornya, Selasa (4/1) malam. Menurut dia, pihaknya berhasil menghubungi Dahlan kembali Selasa (4/1) siang pukul 12.00 WIB setelah sehari sebelumnya kontak dengan bapak tiga anak asal Makasar ini terputus. "Ketika kita telpon dia menyatakan sudah kembali ke Amman dengan selamat," ujar Anwar. Bagaimana Dahlan bisa lolos? Anwar tidak mau menjelaskan. Alasannya, demi keselamatan Dahlan, yang kini telah bersiap-siap terbang ke Israel untuk mewawancarai istri astronot Israel yang tewas dalam kecelakaan pesawat ulang-alik Colombia. Dikatakan, saat ini Dahlan berada ditempat yang aman. Jika kronologis lolosnya Dahlan diceritakan ke pers, dikawatirkan nyawa Dahlan terancam. Apalagi di Yordania banyak intel-intel Irak berkeliaran. Padahal, kata Anwar, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah untuk melakukan advokasi terhadap Dahlan. Rencananya, dia akan melaporkan penangkapan itu pada Departemen Luar Negeri, minta perlindungan ke Amnesti Internasional dan melaporkan pada asosiasi jurnalis dunia. "Kami punya target kalau hari ini tak ada kontak-kontak kami akan lapor ke Deplu," ucapnya. Anwar membantah berita tentang tertangkapnya Dahlan merupakan rekayasa untuk mencari simpati pembaca ataupun menaikkan oplah. "Saya sangat berdosa kepada Allah dan pembaca jika ini direkayasa," tegasnya berapi-api. Dahlan berangkat ke Yordania, Sabtu (25/1) malam, dengan pesawat Kuwait Air dan ditangkap ketika menyusup masuk ke Irak. Ia masuk ke Irak, Senin (3/2), lewat jalur gelap melalui daerah Ruwaished, perbatasan Irak-Yordania. Dia ditangkap karena dituduh melakukan kegiatan spionase. (Adi Mawardi dan Adi Sutarwijono-Tempo News Room)