TEMPO Interaktif, Jakarta:Gus Dur sebagai Presiden seharusnya menyadari posisi Yusril Ihza Mahendra sebagai seorang ahli tata negara dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (HAM). Hal ini dikatakan Ketua DPR Akbar Tandjung kepada TEMPO Interaktif di Gedung MPR/DPR, Kamis (8/2).
Karena itu, kata Akbar, sebagai seorang ahli tata negara, wajar jika Yusril mengeluarkan kritik-kritik terhadap Presiden. Seharusnya Gus Dur menghargai sikap kritis Yusril itu, katanya.
Ia juga mengatakan, Indonesia saat ini sedang belajar proses berdemokrasi. Jadi, semua orang harus mulai terbiasa dengan adanya perbedaan pendapat. Orang yang punya prinsip seperti Pak Yusril itu harus kita hormati, kata Ketua Umum Golkar ini.
Namun begitu, dikatakan, penghentian terhadap Yusril merupakan hak penuh dari Gus Dur sebagai Presiden. Ia hanya menyayangkan jika alasan penghentian itu tidak dilandasi alasan-alasan yang subyektif. Ketika ditanya apakah alasan yang dikemukakan Gus Dur bersifat subyektif, Akbar menolak memberi jawaban. Kalau itu, tanyakan saja ke Beliau (Gus Dur) langsung.(Nurakhmayani)
Berita terkait
LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen
22 detik lalu
LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen
Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.
Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta
10 menit lalu
Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta
Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.