Pegawai RSUD Pamekasan Lecehkan Sembilan Mahasiswi Akper
Selasa, 20 April 2010 20:53 WIB
TA, salah seorang korban menuturkan pelecehan terjadi pada Senin kemarin (19/4) saat akan melakukan konsultasi kepada KU terkait tugas sekolahnya. Tiba-tiba dirinya diperlakukan tidak senonoh oleh KU, yakni dicium dan diraba pada bagian vital. "Dia tiba-tiba memeluk, lalu mencium dan meraba, saya melawan," katanya, sambil berisak tangis.
Menurut dia, aksi pelecehan itu dilakukan di ruang Zal C RSUD Pamekasan. Modus KU agar mudah melancarkan aksinya selalu meminta setiap mahasiswi yang akan berkonsultasi untuk duduk dekat dan berhadapan dengannya. Saat itu, kata TA, KU mencium pipi dan bibirnya bahkan menyentuh bagian tubuhnya yang vital. "Mahasiswi lain yang jadi korban diminta duduk berhadapan," ungkapnya.
Selain mahasiswa, sejumlah wali murid dan orang tua korban juga mendatangi rumah sakit untuk mencari KU. Namun tidak berhasil ditemukan. KU diduga disembunyikan pegawai rumah sakit itu karena takut diamuk mahasiswa.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD Pamekasan, dr Mashar merespon protes mahasiswa tersebut dengan menonaktifkan KU sebagai instruktur mahasiswa magang. Itu dilakukan berdasarkan kesepakatan dengan mahasiswa, orang tua korban dan pelaku pencabulan. "Pelaku sudah kami pecat sebagai instruktur, tidak ada masalah lagi," katanya. MUSTHOFA BISRI.