Sang Maestro Kroncong, Gesang, Kini Punya NPWP  

Reporter

Editor

Sabtu, 17 April 2010 21:39 WIB

TEMPO/Puspa Perwitasari

TEMPO Interaktif, Surakarta- Siapa yang tidak kenal Gesang Martohartono, maestro keroncong dari Surakarta, Jawa Tengah? Gesang adalah pencipta lagu Bengawan Solo yang sangat legendaris dan dikenal hingga luar negeri. Lelaki berusia 93 tahun tersebut terus berusaha untuk menjadi warga negara yang baik. Salah satunya, ia ingin menjadi wajib pajak yang taat degan mengantongi Nomor Pokok Wajib Pajak.

“Ya, Pak Gesang saat ini telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak,” kata Santosa, salah satu keponakan Gesang, yang tinggal serumah dengan pecipta lagu keroncong kesohor itu. Menurut Santosa, usaha Gesang mengurus nomor pokok wajib pajak tersebut merupakan saran dari produser yang dipercaya untuk menangani lagu-lagunya.

Menurut Santosa, Gesang merasa khawatir dikenai pajak cukup tinggi jika dia tidak memiliki nomor pajak. “Katanya bisa mencapai 30 persen,” kata dia.

Sementara itu, Santosa melanjutkan, jika memiliki nomor pokok wajib pajak, maka Gesang hanya cukup memberikan 15 persen dari pendapatannya yang berasal dari royalti lagu-lagu ciptaannya. Selain itu, Gesang juga ingin menjadi warga negara yang baik, yang taat dalam membayar pajak.

Jika saja lagunya tidak banyak dibajak, menurut Santosa, tentu Gesang mendapatkan royalti yang tidak sedikit. Dengan begitu, ia bisa menyumbang lebih banyak kepada negara. Sayang, kenyataan berkata lain. Lagu gubahan Gesang yang sangat dihormati di luar negeri, justru lebih banyak dibajak di negeri sendiri. Dari beberapa lagu legendaris yang Gesang ciptakan, tidak lebih dari Rp 50 juta yang bisa dia kumpulkan dari royalti yang diterima setiap tahunnya.

Untuk pencipta lagu yang karyanya dikenal hingga di dunia internasional, Santosa melanjutkan, pendapatan sebesar itu terlihat sangat kecil. Jika dirata-rata tiap bulan, Gesang menerima royalti tidak lebih dari Rp 2 juta. “Kenyataannya memang hanya sebesar itu,” kata Santosa.

Selain Bengawan Solo, Gesang juga menciptakan beberapa lagu terkenal, seperti Jembatan Merah, Caping Gunung, Pamitan serta Aja Lamis. Lagu-lagu tersebut sering dinyanyikan oleh sejumlah pihak dalam berbagai pentas komersial.

Dari pendapatan royalti tersebut, menurut Santosa, Gesang harus menyisihkan 15 persen untuk membayar pajak. “Berarti sekitar Rp 7,5 juta tiap tahun,” kata dia, "Sebagian besar royalti itu didapatkan dari lagu Bengawan Solo."

Keluarga Gesang hanya berharap, pajak yang dibayarkan dari royalti lagu yang telah menjadi milik bangsa tersebut dikelola secara benar. “Kami mohon jangan dikorupsi,” kata Santoso. Gesang, yang saat wawancara berlangsung duduk di samping Santosa terlihat manggut-manggut membenarkan.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Air Meluap Sampai Jauh, Bengawan Solo Sungai Legendaris di Jawa Tengah

49 hari lalu

Air Meluap Sampai Jauh, Bengawan Solo Sungai Legendaris di Jawa Tengah

Meskipun sering meluap, sebagai sungai terpanjang di Pulau Jawa, Sungai Bengawan Solo memiliki sejarah geomorfologi dan profil yang menarik.

Baca Selengkapnya

Gesang Day, Cara Solo Mengenang Spirit Sang Maestro Keroncong

2 Oktober 2023

Gesang Day, Cara Solo Mengenang Spirit Sang Maestro Keroncong

Solo is Solo mengajak generasi muda tidak melupakan sosok Gesang beserta karya-karya monumentalnya yang legendaris.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Gesang Sang Maestro Keroncong Mengalir Sampai Jauh

2 Oktober 2022

Perjalanan Gesang Sang Maestro Keroncong Mengalir Sampai Jauh

Pada 105 tahun yang lalu, tepatnya 1 Oktober 1917, pemain keroncong legendaris bernama Gesang Martohartono lahir ke dunia. Ini perjalanam hidupnya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lokananta Studio Musik Tertua, Gesang dan Glenn Fredly Pernah Rekaman di Sini

16 Juli 2022

4 Fakta Lokananta Studio Musik Tertua, Gesang dan Glenn Fredly Pernah Rekaman di Sini

Berusia lebih dari 50 tahun, Studio Musik Lokananta menyimpan berbagai catatan historis perkembangan musik-musik di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Profil Gesang, Maestro Keroncong Peraih Penghargaan dari Kaisar Akihito

4 Oktober 2021

Profil Gesang, Maestro Keroncong Peraih Penghargaan dari Kaisar Akihito

Gesang, maestro keroncong ini menciptakan banyak lagu selain Bengawan Solo. Ia memperoleh penghargaan dari Kaisar Akihito.

Baca Selengkapnya

Bengawan Solo Ciptaan Gesang Mengalir Populer Sampai Jepang dan Korea Selatan

1 Oktober 2021

Bengawan Solo Ciptaan Gesang Mengalir Populer Sampai Jepang dan Korea Selatan

Lagu Bengawan Solo telah dibuat ke dalam 13 bahasa. Lagu ciptaan komponis Gesang ini populer di Jepang sejak puluhan tahun lalu, juga di Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Kisah Honda C-70 yang Menemani Keseharian Mendiang Gesang

1 Oktober 2017

Kisah Honda C-70 yang Menemani Keseharian Mendiang Gesang

Motor tua jenis Honda C-70 milik mendiang maestro keroncong Gesang Martohartono dipamerkan di restoran Omah Sinten, Solo, 1 Oktober 2017. Motor yang setia menemani pemiliknya itu dipamerkan memperingati ulang tahun Gesang yang dilahirkan tepat seabad silam.

Baca Selengkapnya

Agar Gesang Jadi Nama Jalan di Surakarta  

11 September 2014

Agar Gesang Jadi Nama Jalan di Surakarta  

Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengubahan nama
jalan menjadi Jalan Gesang Martohartono.

Baca Selengkapnya

Gesang Diusulkan Jadi Nama Jalan di Surakarta  

10 September 2014

Gesang Diusulkan Jadi Nama Jalan di Surakarta  

Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan Gesang merupakan
tokoh yang berhasil memperkenalkan nama Kota Solo hingga ke luar
negeri.

Baca Selengkapnya

Ada Air Mengalir di Makam Gesang  

18 Februari 2012

Ada Air Mengalir di Makam Gesang  

Sebuah monumen berdiri megah di pelataran pemakaman umum Pracimaloyo Sukoharjo, tempat peristirahatan terakhir pencipta lagu Bengawan Solo, Gesang.

Baca Selengkapnya