TEMPO Interaktif, Bengkulu:Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ‘Batu Tulis’ pimpinan Matori Abdul Djalil telah bersiap-siap melambungkan Menteri Pertahanan itu sebagai calon presiden pada tahun 2004, termasuk bila pemilhan itu dilakukan lewat pemungutan suara langsung oleh rakyat. “Kami tidak main-main, kans untuk kesempatan itu ada. PKB pimpinan Matori cukup solid, bukan tidak mungkin keinginan itu akan menjadi kenyataan,” ujar Ansyori Ishak, Wakil Ketua II DPP PKB ‘Batu Tulis’ pimpinan Matori Abdul Djalil, ketika ditemui Tempo News Room di Bengkulu, Minggu (3/2). Ansyori berusaha mematahkan anggapan PKB ‘Batu Tulis’ bakal kerdil seperti barisan NU pimpinan Abu Hasan atau PDI versi Soerjadi-Budi Hardjono. Ia menyatakan, keberadaan PKB ‘Batu Tulis’ dan PKB ‘Kuningan’ pimpinan Gus Dur-Alwi Shihab sama-sama mendapat dukungan kuat dari konstituen masing-masing. ”Terbukti saat Muktamar Luar Biasa PKB di Hotel Borobudur, Jakarta, tempo hari, utusan seluruh datang. Tercatat 313 cabang dari 29 wilayah (provinsi). Begitu pula Muktamar PKB pimpinan Gus Dur-Alwi Shihab di Jogyakarta. Jadi, posisi keduanya masih sama-sama kuat,” ujar Ansyori. Politisi PKB itu masih tercatat anggota DPRD Provinsi Bengkulu. Ia menjabat Ketua Komisi A. Ketika rame-rame konflik PKB pimpinan Matori versus Gus Dur-Alwi Shihab, Ansyori memilih bergabung ke kubu Matori. Sekarang, setelah duduk di kursi pimpinan pusat PKB ‘Batu Tulis’, Ansyori berniat mundur dari anggota dewan. “Saya sangat sibuk, harus bolak-balik Jakarta-Bengkulu,” ujarnya. (Syaipul Bakhori)