Gerombolan Anjing Drakula Bunuh 309 Ternak di Tasikmlaya
Reporter
Editor
Selasa, 22 Juli 2003 09:00 WIB
TEMPO Interaktif, Tasikmalaya:Segerombolan anjing liar menyerang hewan ternak di empat desa di Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Anjing yang mirip drakula itu telah membunuh 309 kambing dan domba di Desa Cibatu, Desa Cibatuireng, Desa Cintawangi, dan Desa Sukawangun, Kecamatan Karangnunggal, dalam sebulan terakhir. Jumlah ternak yang menjadi korban gerombolan anjing itu diperkirakan terus meningkat, sebab hingga pekan lalu jumlah ternak korban baru 150 ekor. Penduduk setempat menyebut anjing tersebut seperti drakula karena mereka tidak memakan daging korban. Bedanya, anjing tersebut tidak mengisap darah. "Hanya mengigit hingga tewas di malam hari," kata Amar, anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Karangnunggal, Selasa (4/02) siang. Amar mengemukakan, rombongan anjing itu datang malam hari dan menghabisi nyawa korban. "Anehnya, seperti virus, anjing kampung ikut-ikutan menyerang ternak." Kondisi fisik hewan ternak yang menjadi korban terdapat luka gigitan di bagian leher, kaki, dan puting susu bagi yang betina. Sehingga darah korban berceceran. Para saksi pemilik ternak mengungkapkan, rombongan anjing itu berprilaku seperi manusia. Gerombolan hewan ini saling membantu dan mengangkat sesama anjing agar bisa melewati pagar masuk pekarangan rumah. Setelah berhasil menaiki pagar, mereka beraksi dengan brutal dengan membunuh korbannya. Setelah mengahabisi korban, anjing-anjing itu langsung naik ke atap rumah dan kandang. Anjing melonglong panjang bak ada bulan purnama. "Yang bikin merinding, longlongan itu disambut anjing lainnya," kisah Amar. Warga yang melihat tidak bisa berbuat banyak karena takut pada anjing drakula yang tiap rombongan berjumlah 10- 20 ekor. Ciri fisik anjing liar ini mirip anjing kampung biasa, tapi jauh lebih ganas. Mereka datang tiba-tiba dan langsung menyerang tanpa aba-aba lolongan. Serangan ini membuat gempar Tasikmalaya. Warga di empat desa yang diserang merasa terteror, meski belum ada korban manusia. Penduduk sekarang terus ronda malam untuk mencegah serangan anjing liar itu. Sebagian warga juga berkonsultasi dengan ulama dan paranormal. "Bahkan ada warga yang memanggil orang pintar atau paranormal dari Sumatra," kata Amar. Namun, sejauh ini belum diketahui apa hasil konsultasi tersebut. (Bobby Gunawan-Tempo News Room)
Berita terkait
Vivo X100 Ultra Edisi Komunikasi Satelit Kantongi 2 Sertifikasi
3 menit lalu
Vivo X100 Ultra Edisi Komunikasi Satelit Kantongi 2 Sertifikasi
Vivo X100 Ultra edisi komunikasi satelit telah muncul dalam sertifikasi MIIT yang mengungkapkan dukungan komunikasi satelit Tiantong.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
7 menit lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.