Warga Sunter Jaya-Kelapa Gading Barat Nyaris Bentrok Akibat Banjir
Reporter
Editor
Senin, 21 Juli 2003 17:02 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ratusan warga dari Kelurahan Sunter Jaya dan Sumur Batu, hampir bentrok dengan warga Kelapa Gading Barat karena perbedaan pendapat mengenai dibuka atau tidaknya Pintu Air Federal di Jalan Sunter Honda, Jakarta Utara, Jumat (1/2) pagi. Warga yang terakumulasi sekitar pukul 08.00 WIB akhirnya dapat dihalau petugas Polres Jakarta Utara dan Marinir sekitar pukul 11.00 WIB. "Masalah ini timbul karena warga Kelapa Gading Barat menginginkan agar Pintu Air Federal dibuka, sehingga air berjalan lancar ke arah Danau Sunter dan banjir yang menggenangi rumah mereka berkurang. Namun, warga Sunter Jaya sekitarnya tidak menghendaki hal tersebut,” ujar Wakil Walikota Jakarta Utara Pinodang Simanjuntak kepada Tempo News Room, Jumat (1/2), di Jakarta. Sebab jika dibuka, menurut Pinodang, rumah warga Sunter akan tergenang air. Ia menjelaskan bahwa sebenarnya ada kesepakatan antara warga Kelapa Barat dengan Sunter Jaya bahwa pintu air akan dibuka setengah saja. Namun ia melanjutkan, ada beberapa warga yang tidak memenuhi kesepakatan tersebut. Pada pukul 06.15 WIB, sekitar 50 orang warga Kelapa Gading Barat membuka paksa Pintu Air federal. Sehingga air mengalir deras ke daerah Sunter. Mengetahui bahwa limpahan air dari Sungai Sunter, Kelapa Gading Barat, warga Sunter Jaya mengetahui kemudian menutup kembali pintu air tersebut dan membuang grendel yang digunakan untuk mengoperasikan pintu air. Karena hal inilah maka hampir saja terjadi bentrokan antar warga. Sampai saat ini, sedang diadakan perundinga bagaimana baiknya untuk menyelesaikan masalah yang ada. Saat ini, Pintu Air Federal di Jalan Sunter Honda, tiga pintunya tertutup karena rusak akibat grendelnya diambil oleh warga, sedangkan tiga pintu lainnya dibuka sekitar tiga perempatnya. (Wahyu-Tempo News Room)
Berita terkait
Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot
47 detik lalu
Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot
India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan