Pengusaha Jepang Investasi di Bidang Pengolahan Sampah di Pamekasan
Reporter
Editor
Rabu, 17 Maret 2010 13:32 WIB
Sejumlah pemulung berebut sampah layak jual di TPA Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, (16/06). Pembahasan mengenai perpanjangan izin penggunaan lahan TPA yang berakhir 3 Juli nanti, masih berlarut-larut. Foto: TEMPO/Hamludin
TEMPO Interaktif, Pamekasan - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dan pengusaha asal Jepang, Tashihiro Ono, sepakat untuk bekerjasama di bidang pengolahan sampah organik. Keduabelah pihak setuju dengan persyaratan yang diajukan masing-masing pihak, meski belum ada perjanjian dan kerjasama resmi.
Menurut, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Pamekasan, Bambang Eko Suprapto, pemerintah Pamekasan menyetujui tawaran investasi itu karena Tashihiro bersedia memprioritaskan pekerja lokal dalam pengelolaan sampah organik. "Jadi, ada penyerapan tenaga kerja lokal," katanya, di Pamekasan, Rabu (17/3).
Sebelum kerja sama dilakukan, Bambang melanjutkan, investor Jepang tersebut ingin memastikan terlebih dahulu kelayakan lokasi usaha dan akses jalan yang ada. "Kami masih menimbang lokasi mana yang ideal," ujarnya.
Selain menyerap tenaga kerja, jika kerja sama ini lancar, menurut Bambang, nantinya juga bisa menghemat anggaran. "Anggaran pengolahan sampah yang ada sekarang bisa dialihkan untuk kegiatan pembangunan lainnya," kata dia, "Ini salah satu faktor kenapa kita menyetujui tawaran investasi ini."
Tashihiro Ono sendiri adalah pemilik perusahaan dengan nama 417, sebuah perusahaan besar di Jepang dalam bidang pengolahan sampah organik. Ia satu-satunya investor yang melirik Pamekasan sebagai tempat berinvestasi pasca beroperasi jembatan Suramadu.
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
30 November 2022
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri
Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.