Asal Tanpa Syarat, Presiden Siap Berdialog

Reporter

Editor

Senin, 20 Oktober 2003 10:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Asal tidak bersyarat, Presiden Abdurrahman Wahid menyatakan siap untuk bertemu dan berdialog dengan siapa pun demi keselamatan dan kemaslahatan bangsa. Bila pertemuan itu jadi dilakukan, Presiden Wahid pun bersedia berperan baik sebagai Presiden maupun sebagai tokoh pimpinan Nahdlatul Ulama (NU).

Hal ini disampaikan Presiden Wahid melalui kedua juru bicara Presiden, Adhi M. Massardie dan Yahya C. Staquf, kepada wartawan di ruang pers Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (21/2). Pernyataan ini Presiden Wahid ini menanggapi ucapan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri, Senin (19/2), bahwa kunci berbagai masalah di antara para elit politik berada di tangan Presiden dan Ketua MPR Amien Rais.

Kesediaan Presiden itu, menurut Adhi, karena dia juga merasakan perlunya dilakukan dialog demi menyelesaikan konflik antarelite politik yang semakin berkepanjangan. Presiden juga menangkap kegelisahan masyarakat yang mempertanyakan mengapa konflik ini tidak kunjung mereda.

Meski demikian, tambah Adhi, Presiden Wahid tidak setuju bila dikatakan bahwa segala permasalahan terletak di pundak empat tokoh politik (Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Akbar Tandjung dan Amien Rais). "Tanggung jawab bangsa ini terletak di tangan semua, ada tokoh militer, tokoh informal dan kalangan kampus, ujar Presiden dikutip Adhi.

Menurut Presiden, berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dapat diselesaikan bila setiap orang memahami tugas masing-masing, baik dari lini eksekutif maupun legislatif. "Apakah MPR/DPR kerjanya hanya menaikkan dan menjatuhkan Presiden? Tugas mereka kan masih lebih banyak lagi."

Dalam kesempatan yang sama, kedua juru bicara juga membicarakan isu adanya perombakan kabinet dalam waktu dekat. Kepada pers melalui juru bicaranya, Presiden Wahid menolak ide Menteri Pertahanan M. Mahfud MD tentang perlunya dibentuk kabinet koalisi. Sebab, kabinet koalisi adalah istilah yang digunakan dalam sistem parlementer yang tak mungkin diterapkan di Indonesia.

Advertising
Advertising

Presiden bersikukuh bahwa sistem pemerintahan Indonesia adalah Presidensil, yang memberi wewenang penuh bagi Presiden untuk membentuk kabinetnya. "Meskipun hal ini pernah coba dilakukan di awal pemerintahan (Abdurrahman Wahid), tapi karena kekurangpahaman, tetap tidak berjalan dengan baik," ujar dia. (kurie suditomo)

Berita terkait

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

5 menit lalu

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

Perkumpulan Galaruwa kembali melengkapi bukti perihal laporan atas dugaan intoleransi ke Bareskrim Polri perihal kasus pembubaran ibadah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

7 menit lalu

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

Susunan kabinet Prabowo-Gibran tengah menjadi perbincangan karena disebut ingin menambah jumlah kementerian lewat revisi UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Pastikan Keamanan Pangan dan Pondokan Jemaah Haji

8 menit lalu

Kemenkes Pastikan Keamanan Pangan dan Pondokan Jemaah Haji

Tim Sanitasi dan Keamanan Pangan akan mendapatkan contoh makanan yang akan dikonsumsi oleh jemaah haji untuk diuji

Baca Selengkapnya

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

18 menit lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

23 menit lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Khofifah Singgung Soal IKN setelah Resmi Diusung Golkar Maju di Pilgub Jawa Timur, Ada Apa?

31 menit lalu

Khofifah Singgung Soal IKN setelah Resmi Diusung Golkar Maju di Pilgub Jawa Timur, Ada Apa?

Khofifah berkelakar ibu kota secara de facto berada di Jawa Timur usai menerima dukungan maju di Pilgub Jawa Timur dari Golkar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

36 menit lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

36 menit lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

Kim Ji Won Dikerumuni di Bandara, Agensi Tegaskan 3 Aturan Ini Demi Keselamatan

38 menit lalu

Kim Ji Won Dikerumuni di Bandara, Agensi Tegaskan 3 Aturan Ini Demi Keselamatan

Kerumunan yang ditimbulkan oleh penggemar Kim Ji Won membuat agensinya merilis prosedur keselamatan dan keamanan di bandara.

Baca Selengkapnya

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

39 menit lalu

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya