Akbar Tanjung: Wajar Pencalonan Presiden dari Partai Besar

Reporter

Editor

Senin, 21 Juli 2003 16:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua DPR Akbar Tanjung mengatakan bahwa usul pencalonan presiden dan wakilnya hanya berasal dari partai politik yang memiliki basis politik yang kuat adalah hal yang wajar. Kalo melihat pemilu 1999, partai yang memperoleh suara di atas 20 persen hanya dua partai, PDIP dan Partai Golkar, kata Akbar kepada wartawan di gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (3/2). Ia mengatakan, hal ini menanggapi draf rancangan undang-undang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang diterima oleh DPR beberapa waktu lalu. Dalam draf versi Departemen Dalam Negeri itu, klausul itu diatur pada Pasal 5, yaitu sebuah partai dapat mengajukan calon untuk presiden dan wakilnya jika partai itu memperoleh minimal 20 persen suara dalam pemilu. Atau, jika sebuah partai tidak dapat memenuhi aturan itu, maka ia dapat berkoalisi dengan partai lain hingga mencapai perolehan suara minimal 20 persen. Pandangan senada disampaikan Mutammimul Ula, dari Fraksi Reformasi. Oleh karena itu, ia menilai untuk mengetahui kekuatan basis politik sebuah partai dapat diketahui lewat pemilu. "Saya kira itu jalan yang bagus," kata dia. Selain itu, lanjut dia, ketentuan dalam rancangan itu yang mengatur bahwa pengumuman nama calon presiden dan calon wapres dapat dilakukan berbarengan dengan pengumuman nama calon anggota legislatif, memiliki dampak positif. "Calon bisa diuji kelayakannya dan jika dia bagus bisa mengangkat citra partai," kata dia yakin. (Budi Riza--Tempo News Room)

Berita terkait

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

5 menit lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

7 menit lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

10 menit lalu

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

Gina juga mengatakan, film biopik yang ia garap memang cenderung lama, termasuk film KHD ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

14 menit lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

15 menit lalu

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

Saldi meminta kepada komisioner KPU, Mochammad Afifuddin, untuk menandai kantor masing-masing kuasa hukum karena seringnya mengajukan renvoi.

Baca Selengkapnya

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

32 menit lalu

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

Pasangan gemar mengontrol. Anda dibuat tak berdaya dan hanya bisa menuruti kemauannya karena takut berpisah, ditinggalkan atau diusir dari rumah.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

34 menit lalu

ICW Sebut Bansos hingga Ketidaknetralan ASN Bakal Marak di Pilkada 2024

ICW mengungkap beberapa kerentanan yang mungkin terjadi di Pilkada 2024. Berkaca dari pengalaman Pilpres.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir di Met Gala 2024, Katy Perry Bikin Ibunya dan dan Penggemar Terkecoh

40 menit lalu

Tak Hadir di Met Gala 2024, Katy Perry Bikin Ibunya dan dan Penggemar Terkecoh

Katy Perry mengunggah beberapa foto sambil memberi tahu penggemarnya alasan tidak hadir di Met Gala

Baca Selengkapnya

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

46 menit lalu

KPU Sangkal Ada Pergeseran Suara dari NasDem ke Hanura di Pileg DPRD Sintang

"Tidak terjadi perubahan atau pergeseran suara Partai Hanura," kata kuasa hukum KPU Ali Nurdin di gedung MK.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

52 menit lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya