DPRD Balikpapan Minta Pedagang Pasar Pandansari Diverifikasi

Reporter

Editor

Kamis, 4 Maret 2010 12:44 WIB

TEMPO Interaktif, Balikpapan - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan, Kalimantan Timur,
meminta Dinas Pasar Balikpapan untuk memverifikasi 180 pedagang yang sebelumnya mengaku belum memperoleh tempat berjualan di Pasar Pandansari.

Menurut Iskandar, anggota Komisi II DPRD Balikpapan, pembangunan Pasar Pandansari hanya diperuntukan bagi para pedagang yang belum mempunyai tempat berjualan. “Jangan sampai yang dapat orang itu itu saja. Bila ketahuan ada yang bertindak curang berarti dia melakukan pembohongan publik pada masyarakat,” ujarnya, Kamis (4/3).

Dia menuding pasar-pasar di Balikpapan dihuni oleh saudara para pedagang setempat. Hal tersebut yang menyebabkan permasalahan pasar di wilayah itu tidak pernah selesai. “Di isi oleh anak, tante, paman dari para pedagang itu sendiri. Saya pernah survey dan itu kenyataanya,” kata Iskandar.

Perwakilan pedagang tempat penampungan sementara Pasar Pandansari Balikpapan melakukan dengar pendapat bersama DPRD dan Pemerintah Kota Balikpapan. Para pedagang mempersoalkan keberadaan 180 pedagang yang belum memperoleh relokasi petak dan kios berjualan di Pasar Pandansari.

Sehubungan hal ini, Iskandar mengaku menemukan fakta sejumlah pedagang memiliki beberapa kios dan petak berjualan di beberapa pasar di Balikpapan. Disamping itu, mereka memasukan nama nama saudaranya untuk memperoleh jatah tempat berjualan di pasar yang dibangun Pemerintah Kota Balikpapan.
“Orangnya itu itu saja, mereka punya kios di Pasar Pandansari, Rapak hingga Pasar Baru,” tuturnya.

Pemerintah Kota Balikpapan, kata Iskandar, telah membangun sejumlah pasar untuk menampung para pedagang kaki lima (PKL) yang tidak memiliki tempat berjualan. Menurut dia, jumlah pasar yang ada saat ini sudah mencukupi untuk menampung para pedagang di Balikpapan. “Tapi faktanya tidak demikian, selalu saja kurang,” ujarnya.

Advertising
Advertising



Kepala Dinas Pasar Balikpapan, M Latief meminta waktu sepuluh hari untuk menertibkan daftar tunggu penerima kios dan petak di Pasar Pandansari. Dia akan menentukan penerima kios dan petak pada mereka yang paling berhak. “Saya masih baru disini sehingga masih butuh waktu beberapa hari,” ungkapnya.

Inspektorat Pengawasan Daerah Balikpapan menyelidiki proses pembagian kios dan lapak Pasar Pandansari bagi 1.300 pedagang. Sejumlah pedagang yang tidak kebagian kios dan lapak mengaku sebelumnya harus menyerahkan uang Rp 10 juta hingga Rp 20 juta kepada pejabat pemerintahan setempat.


Pemerintah Kota Balikpapan membangun Pasar Pandansari dengan anggaran sebesar Rp 48 miliar. Sebanyak 1.300 pedagang pasar tradisional kemudian direlokasikan ke Pasar Pandansari yang baru.

SG WIBISONO


Berita terkait

3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

15 Maret 2021

3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

Setidaknya terdapat tiga fase kenaikan permintaan selama momen Ramadan dan Idul Fitri yang bakal mempengaruhi pergerakan harga pangan.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Minta Pedagang Tradisional Pakai Pasar Digital

9 Mei 2020

Ridwan Kamil Minta Pedagang Tradisional Pakai Pasar Digital

Ridwan Kamil dan Mendag meluncurkan pasar tradisional mengantisipasi penyebaran corona.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Keluar Masuk Pasar, Pedagang: Sandi Hanya Nyinyir

23 Oktober 2018

Sandiaga Uno Keluar Masuk Pasar, Pedagang: Sandi Hanya Nyinyir

Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid minta cawapres Sandiaga Uno memberikan konsep konkret bagaimana cara menstabilkan harga pangan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Wapres Jusuf Kalla Soal Banyaknya Pengusaha Keturunan Cina

24 April 2017

Penjelasan Wapres Jusuf Kalla Soal Banyaknya Pengusaha Keturunan Cina

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, ada beberapa alasan jumlah pengusaha keturunan Cina terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Kisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan  

1 Agustus 2016

Kisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan  

Kali ini ia merasa sangat sayang jika melewatkan masa panen raya di tengah harga jengkol yang melangit.

Baca Selengkapnya

Didampingi Risma, Megawati Akan Kunjungi Sentra Ikan Bulak

29 April 2016

Didampingi Risma, Megawati Akan Kunjungi Sentra Ikan Bulak

Risma mengultimatum Camat Bulak agar segera memasukkan pedagang ikan ke Sentra Ikan Bulak yang sepi sejak diresmikan pada Desember 2012.

Baca Selengkapnya

Dagang di Jembatan, Penjual Getuk Cantik Pulang Naik Taksi  

12 Agustus 2015

Dagang di Jembatan, Penjual Getuk Cantik Pulang Naik Taksi  

Setelah selesai berjualan, wanita cantik penjual getuk di jembatan, Ninih, pulang naik taksi ke kontrakannya.

Baca Selengkapnya

Ninih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?

12 Agustus 2015

Ninih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?

Lama tak terlihat di layar kaca, penjual getuk asal Indramayu, Turinih alias Ninih, 19 tahun, kembali berjualan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pasar Klewer  

2 Januari 2015

Pasar Klewer  

Pasar Klewer terletak di sebelah barat Keraton Kasunanan Surakarta, sehingga menempati posisi yang ideal.

Baca Selengkapnya

Jakarta Selatan Punya Rumah Potong Unggas Modern

20 Agustus 2013

Jakarta Selatan Punya Rumah Potong Unggas Modern

Relokasi juga akan dilakukan terhadap para pemotong ayam tradisional di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mulai tahun depan. Mulus-mulus saja.

Baca Selengkapnya