Kapolri: Bom di Mabes Menggunakan Pengatur Waktu

Reporter

Editor

Senin, 21 Juli 2003 15:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kapolri Jenderal Polisi Da'i Bachtiar mengatakan bahwa bom yang meledak di Gedung Wisma Bahayangkari Mabes Polri, Senin (3/2) pagi menggunakan pengatur waktu. Bom dengan daya ledak rendah itu meledak ketika petugas penjinak bom sedang dalam perjalanan untuk menetralisir bom. Ketika sedang memanggil penjinak bom, sekitar 30 menit kemudian meledak, kata Dai kepada anggota Komisi II DPR dalam rapat kerja di gedung DPR/MPR Petugas keamanan, lanjutnya, menemukan bom itu sekitar pukul 07.00 WIB. Lalu petugas itu mengamankan bom sambil menunggu datangnya tim penjinak bahan peledak. Pada saat itulah bom meledak dan menimbulkan kerusakan kecil di pintu masuk gedung Wisma Bhayangkari. Lokasi ledakan bom, lanjut Da'i, merupakan tempat yang sering digunakan oleh masyarakat, seperti pesta perkawinan. Sehingga selama ini, Da'i mengakui pengamanan di lokasi gedung tergolong longgar. Kita ada detector, cuma di depan, kata Dai. Sementara itu di tempat terpisah, Ketua DPR Akbar Tandjung mengaku baru mendengar kabar ini dari wartawan. Menyikapi peledakan bom ini, Akbar melihatnya sebagai hasil pekerjaan orang yang ahli. Mereka ini orang-orang yang punya keahlian dan profesionalitas yang tinggi, kata dia. Untuk itu, ia meminta agar semua pihak meningkatkan kewaspadaan, termasuk peningkatan keamanan di lokasi umum. Ditanya mengenai belum tertangkapnya dalang peledakan bom Bali dan kemungkinannya terkait dengan peledakan di Mabes Polri, Akbar menyatakan, pihak kepolisian harus tingkatkan kemampuan teknisnya untuk melacak pelaku atau aktor intelektual, kata dia. Da'i sendiri meyakini ada pesan politik dalam peristiwa ini. Kecil ledakannya, tapi besar dampak politiknya, kata Da'i menanggapi pertanyaan anggota dewan Firman Jaya Daeli. Da'i menilai ledakan ini merupakan tantangan pejabat kepolisian untuk segera mengungkapnya. Ini tantangan bagi aparat kepolisian untuk mengungkap kasus ini sesegera mungkin untuk tangkap pelaku dan mengetahui motifnya, kata dia. (Budi Riza Tempo News Room)

Berita terkait

Suci Rahmawati yang Baru Sembuh dari Lumpuh Dipapah Ibunya untuk Mengikuti UTBK-SNBT di UNJ

1 menit lalu

Suci Rahmawati yang Baru Sembuh dari Lumpuh Dipapah Ibunya untuk Mengikuti UTBK-SNBT di UNJ

Jumiati (43) harus memapah anaknya, Suci Rahmawati yang baru sembuh dari kelumpuhan untuk mengikuti UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

3 menit lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bela Nurul Ghufron di Sidang Etik Dewas KPK

7 menit lalu

Alexander Marwata Bela Nurul Ghufron di Sidang Etik Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Alexsander Marwata mengatakan apa yang dilakukan Nurul Ghufron adalah hal manusiawi dan bukan pelanggaran etik.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Gelaran 'Tribute to Akbar Tandjung'

8 menit lalu

Bamsoet Dukung Gelaran 'Tribute to Akbar Tandjung'

Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi dan keteladanan Akbar Tandjung dalam politik kebangsaan di Indonesia, Bamsoet mendukung Gelaran 'Tribute to Akbar Tandjung'.

Baca Selengkapnya

Pemberian Pesangon Karyawan Sepatu Bata Dijadwalkan 2 Kali

13 menit lalu

Pemberian Pesangon Karyawan Sepatu Bata Dijadwalkan 2 Kali

PT Sepatu Bata Tbk mengumumkan kebangkrutannya dalam laporan di Bursa Efek Indonesia pada 2 Mei 2024 lalu karena jumlah produksi yang terus menurun.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

14 menit lalu

Jokowi dan Menkes Klarifikasi soal Hapus Sistem Kelas BPJS

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklarifikasi soal kebijakan penghapusan sistem kelas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Baca Selengkapnya

Enterpreneurs Burden to Increase Dairy Catlle for Milk and Free Lunch Program

14 menit lalu

Enterpreneurs Burden to Increase Dairy Catlle for Milk and Free Lunch Program

The agriculture ministry have ask entrepreneurs to increase the numbers of dairy cattle for the free lunch and milk program.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi Soal Potensi Jadi Penasihat Prabowo

17 menit lalu

Respons Jokowi Soal Potensi Jadi Penasihat Prabowo

Belakangan ini muncul wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo yang dimungkinkan melalui pengaktifan kembali lembaga Dewan Pertimbangan Agung.

Baca Selengkapnya

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

19 menit lalu

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

BPJS Kesehatan memang memiliki aturan tertentu terkait penanganan korban bencana alam. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Diduga Menyerobot Lahan Warga di Paser Kaltim untuk Tambang Batu Bara, Ini Kata PT JTN

21 menit lalu

Diduga Menyerobot Lahan Warga di Paser Kaltim untuk Tambang Batu Bara, Ini Kata PT JTN

PT JTN diduga menyerobot lahan warga di Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur untuk tambang batu bara.

Baca Selengkapnya