Saldi Isra Dikukuhkan Menjadi Guru Besar Universitas Andalas

Reporter

Editor

Kamis, 11 Februari 2010 15:13 WIB

TEMPO Interaktif, Padang - Saldi Isra dikukuhkan sebagai guru besar ilmu hukum tata negara Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang. Pengukuhan Saldi dilakukan di Auditorium Universitas Andalas, Limau Manis, Padang, Kamis (11/2).

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Purifikasi Proses Legislasi Melalui Pengujian Undang-Undang”, Saldi Isra menyorot tentang praktik moral hazard berupa suap dan korupsi dalam proses pembentukan undang-undang.

Kekuasaan besar yang dimiliki legislatif, menurut dia, dimanfaatkan sejumlah anggota Dewan untuk memperkaya diri sendiri. Kewenangan yang besar yang dimiliki legislatif justru berkembang ke arah korupsi politik.

Ia mencontohkan, proses pembahasan Rancangan Undang-Undang Perubahan atas UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia. “Yang terjadi dalam proses pembahasan Rancangan Undang-Undang Perubahan atas UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia benar-benar sudah menjadi korupsi,” katanya.

Dalam kasus itu, katanya, meskipun putusan pengadilan menyatakan ada korupsi dalam proses pembahasan Undang-Undang Bank Indonesia, namun undang-undang itu masih tetap berlaku. Tidak ada upaya mempersoalkan keberlakuan undang-undang tersebut secara hukum.

Padahal dalam proses kelahirannya terbukti ada praktek moral hazard dan sebagian pelakunya sudah divonis bersalah. Bahkan dalam vonis disebutkan moral hazar tersebut dilakukan bersama-sama dan ada Rp 31,5 miliar yang dibagikan kepada Anggota Komisi IX DPR RI.

“Pertanyaannya, bukankah dengan terbuktinya praktek moral hazard itu undang-undang tersebut menjadi kehilangan moralitas untuk terus berlaku,” katanya.

Saldi menyarankan, harus ada keberanian Mahkamah Konstitusi bahwa moral hazard merupakan pelanggaran moral substansi yang amat serius dalam proses pembentukan undang-undang.

”MK harus bisa menjadi pihak luar yang memberikan shock therapy kepada DPR, sebab DPR akan sulit memperbaiki dirinya dengan cepat,” katanya.

Saldi Isra merupakan ahli hukum tata negara yang aktivis menulis di media massa tentang persoalan hukum tata negara terkini dan pegiat antikorupsi. Ia pernah dianugerahi Bung Hatta Anticorruption Award 2004.

Febrianti

Berita terkait

Kukuhkan 7 Profesor Bidang Ilmu-Ilmu Syariah, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Guru Besar Terbanyak

10 hari lalu

Kukuhkan 7 Profesor Bidang Ilmu-Ilmu Syariah, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Guru Besar Terbanyak

Guru besar yang baru dikukuhkan di UIN Jakarta diharapkan turut menjadi bagian penting pengembangan akademik kampus.

Baca Selengkapnya

BINUS University Kukuhkan Prof. Ngatindriatun Sebagai Guru Besar, Gagas Smart Farming 5.0

31 hari lalu

BINUS University Kukuhkan Prof. Ngatindriatun Sebagai Guru Besar, Gagas Smart Farming 5.0

Kegiatan tridharma perguruan tinggi dalam ketahanan pangan khususnya pengembangan Smart Farming 5.0 harus menyatukan keilmuan multidisipliner klaster ekonomi, pertanian dan teknik.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

7 Maret 2024

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Universitas Muhammadiyah Surabaya Kukuhkan Didin Fatihudin sebagai Guru Besar Kesembilan

18 Februari 2024

Universitas Muhammadiyah Surabaya Kukuhkan Didin Fatihudin sebagai Guru Besar Kesembilan

Universitas Muhammadiyah Surabaya mengukuhkan Prof Dr Didin Fatihudin SE M Si sebagai guru besar Bidang Ekonomi Manajemen Keuangan dan bisnis.

Baca Selengkapnya

UB Telurkan 358 Profesor, dari Bidang Ekonomi hingga Perikanan

11 Desember 2023

UB Telurkan 358 Profesor, dari Bidang Ekonomi hingga Perikanan

Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan empat profesor yakni profesor ke-355 hingga ke-358.

Baca Selengkapnya

Kukuhkan 42 Guru Besar Baru, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Jumlah Profesor Terbanyak

29 November 2023

Kukuhkan 42 Guru Besar Baru, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Jumlah Profesor Terbanyak

Rektor UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar menyampaikan kebanggaan dan apresiasinya atas pengukuhan 42 guru besar baru.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Unesa Kukuhkan Guru Besar dan Adjunct Professor dari 6 Negara

7 November 2023

Pertama Kali, Unesa Kukuhkan Guru Besar dan Adjunct Professor dari 6 Negara

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengukuhkan tiga guru besar (gubes) baru dan delapan adjunct professor.

Baca Selengkapnya

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Telurkan Guru Besar Pertama, Ini Bidangnya

14 Juni 2023

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Telurkan Guru Besar Pertama, Ini Bidangnya

Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) Muhammad Yusuf mengukuhkan Bulkani sebagai guru besar pertama di kampus itu.

Baca Selengkapnya

UNS Solo Gelar Pengukuhan 5 Guru Besar dari 4 Fakultas pada Dies Natalis Ke-47

6 Maret 2023

UNS Solo Gelar Pengukuhan 5 Guru Besar dari 4 Fakultas pada Dies Natalis Ke-47

Menjelang Dies Natalis ke-47, Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo akan menambah lima guru besar baru.

Baca Selengkapnya

Dosen UNS Teliti Lendir Bekicot untuk Alternatif Obat TB

18 Juli 2022

Dosen UNS Teliti Lendir Bekicot untuk Alternatif Obat TB

Dosen Fakultas Kedokteran UNS, Yusup Subagio Sutanto, membuat penelitian lendir bekicot untuk alternatif pengobatan Tuberkulosis (TB)

Baca Selengkapnya