Masjid Agung Jombang Melenceng Tiga Derajat Akan Diluruskan
Sabtu, 16 Januari 2010 14:20 WIB
TEMPO Interaktif, Jombang - Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur diminta meluruskan arah kiblat Masjid Baitul Mukminin atau yang akrab disebut sebagai Masjid Agung Kabupaten. Masjid Agung di pinggiran alun-alun itu dinilai melenceng dari arah kiblat. ”Masjid kurang beberapa derajat ke arah selatan,” kata Kiai Taufiqurrahman, anggota Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Jakarta, Sabtu (16/01).
Pengasuh pondok pesantren Sunan Ampel, Jombang itu mendesak pemerintah kabupaten agar segera memperbaiki masjid. Arah kiblat, kata dia, harus digeser beberapa derajat ke arah utara. Ia melanjutkan, sejak tahun 80-an, beberapa kiai ahli falak di Jombang sudah memperingatkan pemerintah setempat. Namun, sampai saat ini arah kiblat masjid jamik itu tidak segera diluruskan.
Diakuinya, secara fisik dampak tidak lurusnya arah kiblat masjid memang tidak terasa. Namun bukan berarti kondisi masjid yang melenceng itu dibiarkan, karena dapat mempengaruhi kualitas ibadah jamaah di hadapan Tuhan. Ia melanjutkan, menghadap kiblat masuk dalam salah satu rukun shalat.
Jika rukun shalat tidak terpenuhi, secara syariat kualitas ibadah seseorang patut dipertanyakan. Hal itulah yang membuat Kiai Taufiq tidak berani menjadi imam di masjid itu. Alasanya, meski imam sudah berdiri menghadap kiblat, tapi makmum tidak. ”Itu yang nanti akan menjadi beban imam,” terang dia.
Panitia Pembangunan Masjid, Asyari Rangkuti mengakui melencengnya arah kiblat masjid. Ia menyebut, arah kiblat masjid jamik itu melenceng tiga derajat dari garis lurus ke arah Makkah. Sebab itu, panitia pembangunan akan segera melakukan pembenahan. ”Akan segera kami perbaiki,” kata dia.
MUHAMMAD TAUFIK