Keluarga Parlindungan Siregar Tidak Tahu Dimana Dia Berada

Reporter

Editor

Kamis, 9 Oktober 2003 13:14 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ayah Parlindungan Siregar mengaku tidak mengetahui dimana anaknya berada. “Terakhir dia menelepon sebelum Lebaran dan mengatakan berada di Jawa Timur,” ucap Samsul Siregar, ayah Parlindungan kepada Tempo News Room ketika di temui di rumahnya di Jl. Kesehatan no 16, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (19/12) malam.

Sebagaimana diketahui, Parlindungan Siregar, putra dari pasangan Samsul Siregar (65 tahun) dan Rusdiana (65 tahun), diduga menjadi titik simpul keterkaitan Al-Qaidah di Poso, Sulawesi Tengah. Menurut pengakuan yang diberikan Abu Dahran, salah seorang anggota Al-Qaidah yang tertangkap di Spanyol beberapa waktu lalu, Parlindungan pernah menemani dirinya ke Poso.

Samsul mengaku tidak mengetahui banyak tentang kegiatan Parlindungan di luar rumah. Hanya saja dia mengatakan bahwa dirinya sudah terbiasa dengan sifat Parlindungan yang jarang di rumah. “Dia memang sering ngumpul dengan teman-temannya,” kata Samsul.

Parlidungan sendiri, menurut Samsul lulus dari ITB tahun 1985 dari Jurusan Teknik Penerbangan. Kemudian pada tahun 1987, dia diangkat menjadi karyawan IPTN dan mendapatkan beasiswa untuk sekolah di sebuah akademi Aerotika di Madrid, Spanyol. Parlindungan lulus dari sana pada tahun 1999.

Ketika ditanya tentang kegiatan Parlindungan sewaktu kuliah, Samsul mengatakan bahwa Parlindungan aktif di masjid kampusnya (ITB). Dan dia meyakinkan bahwa kegiatan putra kedua dari empat orang anaknya tersebut justru baik. “Apa salah jika dia aktif di masjid kampusnya. Itu kan justru bagus,” kata dia.

Lebih jauh Samsul mengaku merasa tidak mungkin apabila anaknya tersebut memiliki hubungan dengan jaringan Al-Qaidah. “Saya rasa tidak mungkin. Anak itu memang supel dan mudah bergaul dan juga memang jarang di rumah tetapi kalau mengenai dia ikut dalam jaringan tersebut saya menyangsikannya.”

Advertising
Advertising

Parlindungan, jelas Samsul, pada tahun 1997 sudah tidak mendapatkan beasiswa lagi dari IPTN karena krisis yang melanda Indonesia. Untuk menyambung hidupnya di Spanyol, anaknya biasa menjadi penerjemah untuk berbagai makalah ilmiah dari bahasa Indonesia ke Spanyol. “Jadi pekerjaan Parlindungan untuk bisa tetap sekolah disana adalah manjadi penerjemah makalah-makalah ilmiah. Karena memang sangat jarang terjemahan makalah dari bahasa Spanyol ke Indonesia ataupun sebaliknya,” jelas dia.

Samsul mengaku dia sendiri tidak tahu berita mengenai anaknya telah menghiasi surat kabar. Menurut dia apa yang diungkapkan dalam surat kabar mengenai keterlibatan anaknya tersebut belum berarti anaknya terlibat di dalam jaringan Al-Qaidah. “Bisa sajakan kalau cuma mengantar itu ya kaya hubungan dengan teman saja. Bukan berarti lantas dia terlibat jaringan Al-Qaidah itu,” kata Samsul yang mengaku berprofesi sebagai wiraswastawan itu. Dia juga menambahkan bahwa orang-orang Indonesia disana, menurut ceritera anaknya, memang terkenal ramah dan luwes. (Wahyu Mulyono)

Berita terkait

Top 3 Dunia: Bantuan Rp700 T untuk Ukraina sampai 37 Juta Kasus Covid di China

25 Desember 2022

Top 3 Dunia: Bantuan Rp700 T untuk Ukraina sampai 37 Juta Kasus Covid di China

Berita Top 3 Dunia tentang AS kucurkan Rp700 T untuk Ukraina, Al-Qaeda akui pimpinannya tewas, dan kasus harian Covid di China 37 juta

Baca Selengkapnya

Bom Mobil Al-Shabaab Serang Hotel di Somalia, 9 Tewas dan Puluhan Terluka

24 Oktober 2022

Bom Mobil Al-Shabaab Serang Hotel di Somalia, 9 Tewas dan Puluhan Terluka

Bom mobil dan tembakan di sebuah hotel di kota Kismayu, Somalia, menewaskan sembilan orang dilakukan Al Shabaab kelompok teror afiliasi Al-Qaidah

Baca Selengkapnya

Survei Ungkap Paham Radikal Pelajar dari Media Sosial dan Keluarga

5 September 2021

Survei Ungkap Paham Radikal Pelajar dari Media Sosial dan Keluarga

Hasil riset pelajar SMA di Bandung ini belum bisa memastikan para pelajar radikal mendukung kelompok khilafah yang mana.

Baca Selengkapnya

Menara Eiffel Jadi Target Serangan Al-Qaidah  

11 Juli 2014

Menara Eiffel Jadi Target Serangan Al-Qaidah  

Museum Louvre, bandara, fasilitas nuklir, bar, klub malam, dan
acara festival budaya tahunan juga jadi target serangan.

Baca Selengkapnya

Penculikan PM Libya Tak Terkait Al Qaeda  

11 Oktober 2013

Penculikan PM Libya Tak Terkait Al Qaeda  

Perdana Menteri Libya menyatakan penculikannya merupakan reaksi dari revolusi

dan ini akan segera berakhir.

Baca Selengkapnya

Ancaman Terbesar AS dari Cyber, Bukan al-Qaeda

14 Maret 2013

Ancaman Terbesar AS dari Cyber, Bukan al-Qaeda

Operasi kontra-teroris menyebabkan al-Qaeda mungkin tak dapat
melaksanakan serangan yang kompleks dan besar-besaran ke Barat.

Baca Selengkapnya

Teroris Poso Diduga Terkait Al-Qaida Indonesi  

1 November 2012

Teroris Poso Diduga Terkait Al-Qaida Indonesi  

Ketiga tersangka teroris diduga pernah bertemu dalam pelatihan
militer yang dilakukan di Solo.

Baca Selengkapnya

Rudal Itu Hantam Elit Al-Qaidah di Selatan Yaman

8 Mei 2012

Rudal Itu Hantam Elit Al-Qaidah di Selatan Yaman



Serangan itu terjadi saat Fahd melangkah keluar dari kendaraannya bersama dengan pejabat operasional Al-Qaidah lainnya di selatan Provinsi Shabwa, Yaman.

Baca Selengkapnya

Al-Qaidah Rekrut 'Bidadari Kematian' di Inggris  

6 Februari 2012

Al-Qaidah Rekrut 'Bidadari Kematian' di Inggris  

Harus ada upaya lebih giat untuk menyoroti ancaman ini dan mencegah radikalisasi melalui Internet dan ruang-ruang privat."

Baca Selengkapnya

Al Qaeda Luncurkan Video Pesan 11 September

13 September 2011

Al Qaeda Luncurkan Video Pesan 11 September

Video itu dilansir sekaligus untuk menandai peringatan 10 tahun serangan Al Qaeda, 11 September 2011.

Baca Selengkapnya