Menteri Minta Daerah Hapus Retribusi Nelayan

Reporter

Editor

Minggu, 15 November 2009 14:15 WIB

TEMPO/Zulkarnain

TEMPO Interaktif, Makassar - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Mohammad meminta pemerintah daerah menghapus segala retribusi yang selama ini membebani para nelayan. Permintaan itu seiring upaya peningkatan pendapatan dan produktivitas nelayan.

"Selama ini nelayan mengeluhkan banyaknya retribusi yang dikenakan ke mereka," kata Fadel saat mengahadiri acara pelepasan ekspedisi Garda Nusantara di anjungan Pantai Losari Makassar, Ahad (15/11).

Menurut Fadel, peningkatan produktivitas perikanan nasional sulit dicapai kalau tidak memperhatikan peningkatan kehidupan para nelayan dengan meningkatkan pendapatannya. "Segala perda retribusi nelayan harus dihapus," ujarnya.

Departemen Kelautan dan Perikanan, kata Fadel, juga akan terus mendorong pengembangan kelautan berbasis wilayah agar terjadi sinergi kerja antara pemerintah pusat dan daerah. Salah satu bentuknya adalah mempercepat proses perizinan usaha perikanan. "Ke depannya, izin-izin yang diurus di pusat akan diserahkan ke masing-masing daerah," ujarnya.

Fadel juga mengkritik pemerintah daerah yang selama ini gencar memungut retribusi dari nelayan. Kata dia, pemerintah daerah itu masing-masing sudah punya DAK untuk pengembangan sektor perikanan dan jumlahnya tidak sedikit, rata-rata puluhan miliar.

Pencabutan perda retribusi nelayan tersebut, menurut Fadel, tidak akan merugikan pemda. Pemerintah pusat akan menggantikannya dengan penambahan Dana Alokasi Khusus lebih besar lagi tahun depan. "Mudah-mudahan awal tahun depan semua daerah telah menerapkan," tuturnya.

Sementara itu, Agus Arifin Nu'mang, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, mengakui jumlah retribusi seperti alat tangkap atau kapal nelayan yang dipungut tahun ini hanya Rp 1.3 miliar, sementara Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diperoleh dari pusat mencapai Rp 40 miliar.

Agus mengatakan Pemerintah Sulawesi Selatan berkomitmen menerapkan kebijakan itu secara serius karena merupakan janji kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur saat melakukan kampanye Pilkada Gubernur di hadapan masyarakat nelayan pada 2007.

Dengan potensi perikanan yang cukup besar, Sulawesi Selatan menyumbang 24,50 persen atau sebanyak 864.875 ribu ton dari produksi perikanan nasional tahun lalu sebanyak 3,5 juta ton. Komoditi unggulan perikanan di wilayah ini antara lain udang, ikan bandeng, dan ikan tuna atau cakalang.

INDRA O Y

Berita terkait

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

1 hari lalu

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Berhasil Tuntaskan Program 25 Ribu Nelayan Produktif

4 hari lalu

Pemkab Kukar Berhasil Tuntaskan Program 25 Ribu Nelayan Produktif

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil menjalankan program 25 ribu nelayan produktif, bahkan melebihi target pencapaian.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

22 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

25 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

26 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

29 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

30 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

36 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

40 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

48 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya