Muhammad Belfas: Tidak Benar Saya Penghubung Usamah

Reporter

Editor

Selasa, 7 Oktober 2003 14:38 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Muhammad Belfas bin Nasser, warga Jerman keturunan Arab ini menolak tuduhan bahwa dirinya terlibat dalam serangkaian aksi teror yang menewaskan ribuan orang di Amerika Serikat pada 11 September 2001. Pria kelahiran Jakarta, 55 tahun silam, itu juga membantah tuduhan Biro Investigasi Federal (FBI) AS, punya keterkaitan dengan jaringan Usamah bin Ladin dan Mohammed Atta. Orang paling dicari di AS pasca peristiwa pengeboman World Trade Centre dan Pentagon.

Terakhir, ia dikaitkan dengan penangkapan Agus Budiman, seorang warga negara Indonesia yang dituduh kejaksaan Amerika Serikat pernah membantu meminjamkan paspornya kepada salah seorang pembajak yang gagal masuk ke AS. Atas segala tuduhan yang menurutnya tak masuk akal itu, Belfas cuma bisa menghela nafas panjang dan menggeleng-gelengkan kepala.

“Ini kampanye anti-Islam,” kata pegawai kantor pos itu kepada wartawan majalah TEMPO, Karaniya Dharmasaputra, yang mewawancarainya secara khusus di sebuah hotel di Hamburg, Jerman, Rabu (12/12) malam. Berikut petikan wawancara lengkapnya dengan lelaki berwajah teduh dan berpembawaan simpatik yang namanya masuk dalam daftar 370 orang yang paling diburu FBI.

Bagaimana Anda bisa terkait dengan urusan ini?

Tanggal 13 September, dua hari setelah peledakan WTC, petugas BKA (FBI-nya Jerman, red) datang ke rumah saya. Banyak sekali, sampai itu jalan raya ditutup. Caranya kasar sekali. Mereka datang dari pukul 14.30 dan meninggalkan rumah saya pukul 02.30 dini hari. Entah apa yang mereka cari. Mereka mengambil beberapa barang saya dan sampai sekarang belum dikembalikan: kaset, video, jaket, celana, gesper, buku, paspor, dan lain-lain. Itu semua nggak jadi soal kalau mereka datang baik-baik. Saya juga mau bantu mereka. Tidak ada yang saya sembunyikan.

Mereka menunjukkan surat penggeledahan?

Advertising
Advertising

Mereka bilang nanti akan disusulkan. Tapi sampai sekarang tidak pernah saya terima. Mereka bilang ini sesuai undang-undang darurat. Yang membuat saya tertekan, tetangga-tetangga saya, rata-rata orang tua, jadi pada ketakutan. Teman-teman saya di kantor pos juga pada curiga. Tapi, mau saya jelaskan bagaimana? Yang dimuat di surat kabar, yang bukan-bukan sudah. Saya katanya anggota jaringannya Usamah bin Ladin.

Anda masuk daftar buruan FBI?

Saya juga dengar begitu, tapi itu malah cuma saya baca di koran.

Anda diperiksa polisi?

Tiga hari setelah penggeledahan saya diperiksa di kantor polisi. Mereka menunjukkan beberapa foto. Beberapa orang yang berasal dari Hamburg, memang saya kenal. Ada yang saya tidak kenal. Saya ini kenal banyak orang, atau lebih tepat lagi, banyak orang yang mengenal saya. Tapi cuma kenal sepintas lalu saja. Banyak diantaranya mahasiswa. Tapi saya rasa mereka orang baik-baik.

Benarkah Anda orang penghubung dan pemegang keuangan Usamah di Hamburg?

Tidak benar sama sekali. Saya tahunya justru dari baca koran.

Bagaimana Anda mengenal Agus Budiman?

Si Agus ini dulu pernah tinggal sama saya. Kami berkawan baik. Hubungannya memang luas. Tapi, dia bukan tipe teroris. Nggak ada itu. Setelah dia tamat belajar, dia mengajak saya pergi jalan-jalan ke Amerika. Dia punya adik di Maryland. Saya pikir bagus juga. Kebetulan dapat tiket murah. Tiga bulan saya di sana, mulai Oktober 2000, di Maryland, Virginia, dan Washington. Untung saya waktu itu tidak jadi pergi ke New York. Alhamdulillah. Kalau tidak, pasti tuduhan untuk saya lebih hebat lagi.

Untuk apa Anda membuat SIM palsu dengan alamat Agus?

Bikin SIM di sana kan gampang. Jadi, saya bikin hanya untuk kenang-kenangan pernah tinggal di Amerika. Itu bukan SIM palsu. Saya bikin dengan prosedur resmi di Virginia, saya tunjukkan SIM Jerman saya, lalu bayar USD 12. Jadi, apanya yang palsu? Memang, address yang dipakai adalah alamat lama Agus di Virginia. Jadi, kesalahannya cuma di situ saja.

Anda kenal Mohammed Atta, tertuduh pengebom WTC?

Ya saya kenal. Sering ketemu di masjid. Orangnya baik, pendiam. Saya yakin bukan dia pelakunya. Nggak mungkin. Guru terbangnya saja katanya belum pernah bawa Boeing, apalagi si Atta. Bawa pesawat capung saja belum pernah. Yang saya tahu malah katanya dia pernah menelepon ayahnya di Mesir sehari setelah kejadian. Kan berarti dia masih hidup. Wallahualam.

Jadi, menurut Anda apa di balik semua ini?

Ini kampanye anti Islam. Kami umat muslim di sini jadi merasa terancam. Kalau ada apa-apa, kan saya bisa jadi sasaran. Padahal saya tidak tahu apa-apa sama sekali.(Karaniya Dharmasaputra)

Berita terkait

Top 3 Dunia: Bantuan Rp700 T untuk Ukraina sampai 37 Juta Kasus Covid di China

25 Desember 2022

Top 3 Dunia: Bantuan Rp700 T untuk Ukraina sampai 37 Juta Kasus Covid di China

Berita Top 3 Dunia tentang AS kucurkan Rp700 T untuk Ukraina, Al-Qaeda akui pimpinannya tewas, dan kasus harian Covid di China 37 juta

Baca Selengkapnya

Bom Mobil Al-Shabaab Serang Hotel di Somalia, 9 Tewas dan Puluhan Terluka

24 Oktober 2022

Bom Mobil Al-Shabaab Serang Hotel di Somalia, 9 Tewas dan Puluhan Terluka

Bom mobil dan tembakan di sebuah hotel di kota Kismayu, Somalia, menewaskan sembilan orang dilakukan Al Shabaab kelompok teror afiliasi Al-Qaidah

Baca Selengkapnya

Survei Ungkap Paham Radikal Pelajar dari Media Sosial dan Keluarga

5 September 2021

Survei Ungkap Paham Radikal Pelajar dari Media Sosial dan Keluarga

Hasil riset pelajar SMA di Bandung ini belum bisa memastikan para pelajar radikal mendukung kelompok khilafah yang mana.

Baca Selengkapnya

Menara Eiffel Jadi Target Serangan Al-Qaidah  

11 Juli 2014

Menara Eiffel Jadi Target Serangan Al-Qaidah  

Museum Louvre, bandara, fasilitas nuklir, bar, klub malam, dan
acara festival budaya tahunan juga jadi target serangan.

Baca Selengkapnya

Penculikan PM Libya Tak Terkait Al Qaeda  

11 Oktober 2013

Penculikan PM Libya Tak Terkait Al Qaeda  

Perdana Menteri Libya menyatakan penculikannya merupakan reaksi dari revolusi

dan ini akan segera berakhir.

Baca Selengkapnya

Ancaman Terbesar AS dari Cyber, Bukan al-Qaeda

14 Maret 2013

Ancaman Terbesar AS dari Cyber, Bukan al-Qaeda

Operasi kontra-teroris menyebabkan al-Qaeda mungkin tak dapat
melaksanakan serangan yang kompleks dan besar-besaran ke Barat.

Baca Selengkapnya

Teroris Poso Diduga Terkait Al-Qaida Indonesi  

1 November 2012

Teroris Poso Diduga Terkait Al-Qaida Indonesi  

Ketiga tersangka teroris diduga pernah bertemu dalam pelatihan
militer yang dilakukan di Solo.

Baca Selengkapnya

Rudal Itu Hantam Elit Al-Qaidah di Selatan Yaman

8 Mei 2012

Rudal Itu Hantam Elit Al-Qaidah di Selatan Yaman



Serangan itu terjadi saat Fahd melangkah keluar dari kendaraannya bersama dengan pejabat operasional Al-Qaidah lainnya di selatan Provinsi Shabwa, Yaman.

Baca Selengkapnya

Al-Qaidah Rekrut 'Bidadari Kematian' di Inggris  

6 Februari 2012

Al-Qaidah Rekrut 'Bidadari Kematian' di Inggris  

Harus ada upaya lebih giat untuk menyoroti ancaman ini dan mencegah radikalisasi melalui Internet dan ruang-ruang privat."

Baca Selengkapnya

Al Qaeda Luncurkan Video Pesan 11 September

13 September 2011

Al Qaeda Luncurkan Video Pesan 11 September

Video itu dilansir sekaligus untuk menandai peringatan 10 tahun serangan Al Qaeda, 11 September 2011.

Baca Selengkapnya