Pemanduan Kapal di Selat Malaka Dikuasai Asing

Reporter

Editor

Minggu, 11 Oktober 2009 11:31 WIB

TEMPO Interaktif, Batam - Kapal asing melintas di perairan Selat Malaka sebanyak 200 unit per hari atau 63.000 kapal tiap tahun. Namun pemanduan kepal itu dilakukan pihak asing yakni Singapura dan Malaysia, sedangkan pihak Indonesia tidak memperolah apa-apa.

Padahal di perairan Selata Malaka, alur lalu lintas kapal tersebut 80 persen masuk alur wilayah pelayaran Indonesia. Untuk itu pihak Pelabuhan Indonesia ( PT.Pelindo ) minta agar ada pemandu kapal asing dari Indonesia. Tujuannya untuk minta jatah pemanduan sesuai dengan perairan yang dilalui merupakan wilayah perairan Indonesia. " PT.Pelindo harus terlibat," kata juru bicara PT.Pelindo, A. Jauhari kepada Tempo, Minggu (11/10) melalui telepon genggamnya.

Untuk mengetahui alur tersebut, pihak PT.Pelindo melalukan inspeksi di perairan Selat Malaka. Dalam inspeksi tersebut turut serat Komisaris PT. Pelindo, Kolonel Marinir ( Purn ) Barzuweh, Direktur Utama, Harry Sutanto dan sejumlah pejabat PT.Pelindo lainnya. Jauhari mengatakan, dari 63,000 kapal asing yang melintas di Selat Malaka, 10 persennya adalah kapal tanker yang mengangkut minyak mentah 11 juta barrel tiap hari.

Pihak PT.Pelindo akan melakukan pemanduan bagi kapal yang melintas di Selat Malaka sepanjang 48 mil laut nuai dari Pulau Hiu Kecil di Karimun Kepulauan Riau hingga ke perairan Nongsa , Batam. Uji coba penerapan pemanduan di Selat Malaka dan Singapura yang disebut initial to implement the voluntery pilotage serivces in the Strait of Malaka and Singapore akan dilaksanakan beberapa bulan ke depan. Uji coba ini untuk memperoleh pengakuan dari Internasional Maritime Organization yang merupakan syarat utama untuk melakukan aktivitas pemanduan.

Pemanduan itu kelak sepanjang 245 mil laut. Jalur yang dipandu adalah sepertiga panjang Pulau Sumatera dengan titik kordinat 01°12' 50" Utara , 103°12' 42" Timur hingga 01° 13' 30" Utara dan 104° 01' 00" Timur. Indonesia, Malaysia dan Singapura tergabung dalam Forum Tripartite Technical Expert Group ( TTEG ) dan diawasi 30 negara pantai di dunia, dan forum ini diakui oleh International Maritime Organization ( IMO ). Diharapkan dengan terlibatnya PT.Pelindo dalam hal pemanduan di perairan Selat Malaka, akan menambah devisa Negara. Sayang, Jauhari tidak menyebut berapa nilai devisa Negara yang akan diperoleh. Yang jelas, katanya, ada masukkan bila dibandingkan selama ini hanya jadi penonton.

RUMBADI DALLE

Advertising
Advertising

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

50 hari lalu

Polri Ungkap Modus Kapal Berbendera Malaysia yang Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Baharkam Polri mengamankan kapal berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka, Kepulauan Riau, yang diduga menangkap ikan secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

50 hari lalu

Polisi Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Diduga Illegal Fishing di Selat Malaka

Penangkapan kapal ikan itu dilakukan setelah petugas mendapat laporan dari masyarakat atas dugaan illegal fishing.

Baca Selengkapnya

TNI AL Gagalkan Aksi Perompak di Atas Kapal Asing di Selat Malaka

55 hari lalu

TNI AL Gagalkan Aksi Perompak di Atas Kapal Asing di Selat Malaka

Prajurit TNI AL berhasil menggagalkan aksi perompak hendak mencuri di atas kapal niaga berbendera Bahamas MV African Halcyon di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Gelombang Tinggi 6 Meter Laut Natuna Utara Hari Ini dan Besok

26 Desember 2023

Peringatan Dini Gelombang Tinggi 6 Meter Laut Natuna Utara Hari Ini dan Besok

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi gelombang tinggi hingga enam meter di perairan utara Kepulauan Natuna.

Baca Selengkapnya

Kapal Pengangkut TKI Ilegal Tenggelam di Selat Malaka, 11 WNI Selamat dan 3 Hilang

16 Agustus 2023

Kapal Pengangkut TKI Ilegal Tenggelam di Selat Malaka, 11 WNI Selamat dan 3 Hilang

kapal dengan rute dari Melaka, Malaysia ke Pulau Rupat, Riau, yang membawa 14 Warga Negara Indonesia karam di Selat Malaka, Selasa dini.

Baca Selengkapnya

Zonasi Kawasan Laut Flores dan Selat Malaka akan Tingkatkan Potensi Ekonomi Biru

3 Agustus 2023

Zonasi Kawasan Laut Flores dan Selat Malaka akan Tingkatkan Potensi Ekonomi Biru

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai zonasi kawasan Laut Flores dan Selat Malaka akan tingkatkan nilai perekonomian kelautan.

Baca Selengkapnya

Irjen Teddy Minahasa Putra Membantah Sebagai Pengguna atau Pengedar Sabu

15 Oktober 2022

Irjen Teddy Minahasa Putra Membantah Sebagai Pengguna atau Pengedar Sabu

Irjen Teddy Minahasa Putra menceritakan kronologi dirinya positif narkoba dan soal tudingan menggelapkan barang bukti sabu.

Baca Selengkapnya

RI Ditunjuk Jadi Ketua Aids to Navigation Fund Gantikan Malaysia, Ini Tugasnya

23 Juni 2022

RI Ditunjuk Jadi Ketua Aids to Navigation Fund Gantikan Malaysia, Ini Tugasnya

ANF didirikan oleh tiga negara pantai, yakni Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Baca Selengkapnya

Pulau Berhala Berpenduduk Marinir, Lihat Penangkaran Penyu di Selat Malaka

1 Juni 2022

Pulau Berhala Berpenduduk Marinir, Lihat Penangkaran Penyu di Selat Malaka

Pulau Berhala punya keunikan tersendiri, selain tempat penangkaran penyu di Selat Malaka, penduduknya sebagian besar adalah anggota korps marinir.

Baca Selengkapnya