TEMPO Interaktif, Kediri - Wali Kota Kediri Samsul Ashar mencopot Sekretaris Daerah Bambang Basuki Hanugerah dari jabatannya. Meski mengaku legowo, Bambang mengaku sudah tidak satu visi dengan Wali Kota dalam menentukan kebijakan.
Pemberhentian Bambang Basuki Hanugerah ini cukup mengejutkan para pegawai negeri sipil setempat. Secara mendadak Samsul Ashar menggelar apel pagi di halaman Pemkot untuk mengumumkan pemberhentian tersebut.
Kepada jajarannya Samsul hanya mengatakan jika Bambang Basuki lebih tepat memimpin Badan Perencanaan Pembangunan Kota. "Saya ingin beliau lebih leluasa bekerja di tempat itu," kata Samsul, Kamis (10/9).
Ditemui usai pencopotan dirinya sebagai Pelaksana Tugas Setda, Bambang mengaku siap menerima amanat yang dibebankan kepadanya sebagai Kepala Bappeda. Dia menolak menjelaskan secara pasti alasan pencopotan itu meski mengakui terjadi konflik dengan Wali Kota. "Saya tidak ingin membebani Wali Kota jika selalu ada perbedaan," katanya.
Selama ini Bambang mengaku terjadi perbedaan pandangan dalam menentukan program pembangunan Kota Kediri. Sebagai Setda, Bambang berharap Wali Kota lebih bertanggung jawab atas semua hal yang menjadi tugasnya. "Di sinilah perbedaan itu terjadi," katanya.
Sebagai gantinya, Wali Kota menunjuk Kepala Dinas Perindustrian dan Pertambangan Adi Wiyono sebagai Plt Setda. "Saya akan selamanya menganggap Pak Bambang sebagai saudara," kata Adi Wiyono menanggapi penunjukannya.
Pergantian jabatan tersebut mendapat kritikan dari kalangan lembaga swadaya masyarakat. Mereka khawatir dengan seringnya pergantian jabatan ini akan menghambat program pembangunan ke depan. Apalagi hingga saat ini Pemerintah Kota Kediri belum memiliki Sekretaris Daerah definitif setelah terjadi tiga kali pergantian pelaksana tugas. "Kalau begini terus kapan pemerintahan akan berjalan," kata Direktur Lembaga Masyarakat Informasi Peran Serta Zainal Arifin.
HARI TRI WASONO
Berita terkait
AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah
23 detik lalu
Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.
Baca SelengkapnyaDeadpool & Wolverine: Rumor Taylor Swift Kameo hingga Bukan Deadpool 3
4 menit lalu
Film Deadpool & Wolverine akan dirilis pada 26 Juli 2024
Baca SelengkapnyaAhok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu
6 menit lalu
Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKebakaran Tiga Kapal di Muara Baru, Tiga ABK Tewas
6 menit lalu
Tiga kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara mengalami kebakaran dan menewaskan tiga anak buah kapal yang tak sempat menyelamatkan diri
Baca SelengkapnyaCuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai
7 menit lalu
Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?
Baca SelengkapnyaSaid Didu Kritik PSN PIK 2 Bebaskan Lahan Sembunyi-sembunyi, Respons Agung Sedayu Group?
11 menit lalu
Said Didu mengkritik pembebasan lahan dalam pengembangan kawasan mega Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK 2).
Baca SelengkapnyaDugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan
12 menit lalu
Penyidik Kejati Bali telah memeriksa dua saksi kasus dugaan pemerasan oleh bendesa adat Berawa itu pada Senin, 6 Mei 2024.
Baca Selengkapnya5 Fakta Kematian Mahasiswa STIP Jakarta yang Dianiaya Senior
13 menit lalu
Mahasiswa STIP Jakarta dengan pangkat taruna tingkat satu meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Berikut sederet faktanya.
Baca SelengkapnyaRekaman Peristiwa Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin dan TPN Ganjar-Mahfud
14 menit lalu
TPN Ganjar-Mahfud dan Timnas Anies-Muhaimin untuk Pilpres 2024 resmi dibubarkan. Berikut rekaman peristiwanya.
Baca SelengkapnyaJokowi Sepakat dengan Luhut soal Jangan Ada Orang Toxic di Kabinet Prabowo
17 menit lalu
Presiden Jokowi setuju dengan usul yang menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto tak perlu membawa orang 'toxic' masuk kabinet.
Baca Selengkapnya