TEMPO Interaktif, Gorontalo - Tiga pulau di Gorontalo, masing-masing Pulau Saronde, Pulau Lampu, dan Pulau Mohinggito, mulai dilirik oleh investor asal Singapura. Ketiga pulau tersebut akan dijadikan tempat usaha yang bergerak di bidang pariwisata oleh Singapura.
"Investor Singapura sudah tiga kali mendatangi kami dan menyatakan siap mengelola tiga pulau itu," kata Rusthamrin Akuba, kepala Badan Investasi Daerah Gorontalo, Sabtu (29/8) kepada Tempo.
Dia mengatakan, investor asal Singapura yang akan mengelola pulau-pulau yang berada di daerah Kabupaten Gorontalo Utara tersebut merupakan konsorsium investor di Singapura yang bergerak dibidang pariwisata. "Mereka sejak satu tahun lalu menyatakan minatnya dengan pulau-pulau itu," ujar Rusthamrin.
Namun sampai saat ini, terang dia, masih ada hambatan proses administrasi terkait dengan ketiga pulau tersebut. Pasalnya pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara yang merasa bahwa ketiga pulau itu masuk dalam wilayah mereka tidak ingin menjadikannya sumber pendapatan asli daerah. Alasannya, pendapatan itu nantinya hanya masuk ke kas Pemerintah Provinsi jika kelak jadi dikelola investor. Belum lagi status kepemilikan lahan di ketiga pulau itu juga masih menjadi masalah.
Rusthamrin menambahkan, di pulau itu ada warga yang mengaku mempunyai lahan. Padahal mereka hanyalah nelayan-nelayan yang hanya singgah di pulau itu saat mencari ikan, tapi tiba-tiba langsung mengklaim sebagai pemilik lahan di pulau tersebut.
"Hal-hal seperti ini yang tidak diinginkan oleh investor dari Singapura ini," katanya.
Namun jika pulau-pulau itu jadi dikelola oleh Singapura, lanjut dia, pihaknya tetap akan mengkaji lebih dalam klausul-klausul perjanjian kontrak dengan investor tersebut agar tidak kecolongon di kemudian hari yang berakibat pada klaim kepemilikan pulau seperti dalam kasus pulau Sipadan dan Ligitan.
"Jika jadi dikelola Singapura, kami tidak akan membatasi warga yang mengujungi pulau-pulau tersebut," katanya.
CHRISTOPEL PAINO