Sertifikasi Jadi Kendala Padi Organik  

Reporter

Editor

Kamis, 27 Agustus 2009 17:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jawa Barat, Helmi Anwar mengatakan, pengembangan padi organik terkendala sertifikasi. “Ini masalah trust, dan sistemnya tidak mudah,” katanya di Bandung, Kamis (27/8).

Tidak semua padi dengan penanaman memakai sistem penanaman organik seperti SRI (System of Rice Intensification) langsung dikelompokkan sebagai padi organik. Sertifikasi di perlukan sebagai penjaminnya. Helmi mengatakan, sertifikasi ini menjadi permasalahan dalam pemasaran padi organik. “Apakah itu organik atau bukan organik ditentukan oleh sertifikasi, akreditasinya,” katanya.

Bagi padi organik sertifikasi tidak gampang. Sertifikasi itu dilakukan mulai dari awal sampai akhir masa tanam. Sertifikasi itu dilakukan tidak sebatas on-farm tapi juga proses penanamannya sehingga biayanya terhitung mahal. Penananam padi organik tidak hanya sebatas pemakaian pupuk saja. Sistem irigasinya pun tidak boleh bergabung dengan irigasi persawahan lain yang masih menggunakan pupuk non-organik serta pestisida.

Di Jawa Barat kendati pengembangan padi organik sudah dimulai sejak 2006 lalu. Kala itu luasan lahan tanam padi organik baru mencapai 900 hektare. Tahun ini tercatat mencapai sembilan ribu hektare. Jumlah itu terhitung kecil dibandingkan luasan tanam padi seluruhnya dalam satu kali musim tanam di Jawa Barat yang mencapai 1,8 juta hektare.

Kendati luasan lahan padi organik terus bertambah setiap tahun, Helmi mengatakan, tidak semuanya mendapatkan sertifikasi. Baru padi organik yang diproduksi di Kabupaten Tasikmalaya yang mendapatkan sertifikasi. Itu pun, biaya serfitifkasinya dimodali perusahaan swasata yang punya kepentingan mengekspor padi tersebut. Dari sana baru satu kontainer, yakni 18 ton beras organik, yang diekspor dengan tujuan Amerika serta Hongkong.

Helmi mengatakan, pemerintah pun masih ragu untuk menggenjot dengan cepat pengembangan padi organik. Selain soal sertifikasinya yang harus dikerjakan setiap kali penanaman, pangsa pasarnya pun masih terhitung terbatas. Kendati dari segi harga, padi organik bisa berkali lipat.

Soal pengembangan padi organik, Gubernur Ahmad Heryawan mengatakan, padi organik menjadi satu-satunya peluang ekspor padi yang ada. “Sekarang yang laku dijual mahal ke luar negeri untuk ekspor adalah beras yang punya keistimewaan organik,” katanya, Rabu (27/8).

Soal sertifikasi ini, dia mengaku tengah menjajaki sejumlah lembaga sertifikasi mempermudah sertifikasi terhadap padi orgnaik. Setelah Tasikmalaya, dia berharap, produksi padi organik di Ciamis, Sukabumi, serta Cianjur beroleh sertifikasi juga.

Heryawan mengatakan, dari segi strukturnya, sawah di daerah selatan Jawa Barat diuntungkan jika hendak mengembangkan padi organik. Dengan sistem sawah yang berundak, minimal pemakaian airnya tidak tercampur dengan padi non-organik. Berbeda dengan sawah di bagian utara yang cenderung berbentuk hamparan sehingga menyulitkan memisahkan pemakaian irigasinya.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

17 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

49 hari lalu

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman khawatir soal hasil produksi beras sepanjang Juni hingga Oktober 2024. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

2 Maret 2024

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

Berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA), 10 provinsi memiliki potensi produksi beras nasional pada panen Maret hingga 3,54 juta ton.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

28 Februari 2024

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

Harga beras meroket, pemerintah meyakini satu alasan karena El Nino. Bersebrangan dengan para ahli yang menyatakan dampak El Nino tidak signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

3 Januari 2024

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

Jokowi menyebut keinginan Indonesia untuk tidak impor beras, sangat sulit diwujudkan. Begini penjelasan kepala negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

30 Desember 2023

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

Salah satu penyebab turunnya produksi beras adalah hilangnya lahan sawah sebagai imbas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada pertanian.

Baca Selengkapnya

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

5 Desember 2023

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

Jokowi optimistis pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT, akan turut mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Baca Selengkapnya

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

14 November 2023

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memperkirakan panen raya padi mundur menjadi sekitar Mei dan Juni 2024 mendatang. Bagaimana dampak ke stok beras?

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

6 November 2023

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

Mentan Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menargetkan optimalisasi produksi padi di dalam negeri agar bisa mewujudkan swasembada pangan pada 2026.

Baca Selengkapnya

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

6 November 2023

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan produksi komoditas beras terus menurun.

Baca Selengkapnya