Relawan Jokowi Bantah Pembentukan Gerakan Solidaritas Nasional untuk Bagi-bagi Kekuasaan
Reporter
Novali Panji Nugroho
Editor
Ninis Chairunnisa
Kamis, 31 Oktober 2024 16:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina membantah jika para relawan pendukung Jokowi dan Prabowo-Gibran yang masuk ke Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) bakal mendapatkan jabatan di BUMN ataupun instansi pemerintahan. Dia mengklaim, organisasi itu dibentuk untuk mendukung serta mendampingi jalannya pemerintahan.
"Enggak ada pembicaraan ke situ. Intinya bukan untuk bagi-bagi kekuasaan," katanya ketika dihubungi, Kamis, 31 Oktober 2024.
Presiden Prabowo Subianto bakal mendeklarasikan dan mengukuhkan pembentukan Gerakan Solidaritas Nasional atau GSN di Indonesia Arena, Jakarta pada Sabtu, 2 November 2024. GSN merupakan jaringan organisasi yang pernah diusulkan oleh Prabowo sebagai wujud transformasi Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Silfester mengatakan, tugas GSN tidak melulu soal urusan politik. Menurut dia, organisasi yang akan dipimpin Rosan Roeslani itu ditugaskan Prabowo untuk memberikan masukan, gagasan, hingga kritikan ke pemerintah.
GSN juga, menurut Silfester, berperan dalam mendengarkan persoalan serta keluhan dari masyarakat melalui saluran-saluran pengaduan yang bakal dibuat. "Jadi wadah ini bisa membuat hal-hal yang positif buat rakyat dan juga memberikan masukan kepada pemerintah Prabowo-Gibran," ujarnya.
Silfester menyebut, relawan pendukung Jokowi dan Prabowo-Gibran dari Sabang hingga Merauke bakal masuk ke jajaran organisasi GSN ini. Ia mengatakan, hal itu permintaan langsung dari Prabowo Subianto.
Silfester menjadi satu-satunya orang dari kelompok relawannya yang masuk ke GSN. Dia mengatakan telah diminta untuk menjadi pengurus pusat GSN.
"Untuk saat ini saya menjadi pengurus pusat. Hanya belum tahu di bagian mana," ucap relawan Jokowi ini.
Pilihan Editor: Ratusan Relawan Jokowi dan Prabowo-Gibran Masuk ke Gerakan Solidaritas Nasional