Abdul Mu'ti Singgung Peran Kelompok Bermain dan Daycare untuk Wajib Belajar 13 Tahun
Reporter
Anastasya Lavenia Y
Editor
Imam Hamdi
Senin, 28 Oktober 2024 17:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengatakan kelompok bermain dan daycare akan menjadi perhatian pemerintah dalam penyelenggaraan wajib belajar 13 tahun yang rencananya akan dilaksanakan pada 2025.
“Kita tahu persis bahwa kelompok bermain ini juga menjadi bagian dari perhatian pak presiden, terutama ketika beliau bicara mengenai penghapusan stunting,” kata Mu’ti kepada awak media dalam acara pembukaan Pameran Bulan Bahasa dan Sastra 2024 di Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, pada Senin, 28 Oktober 2024.
Menurut Mu’ti, anak-anak di kelompok bermain sering kali tidak mendapat asupan kesehatan dan pembimbingan yang baik. Selain kelompok bermain, Mu’ti juga menyebut pentingnya peran tempat penitipan anak.
“Yang kami ingin juga yang bekerja di daycare ini juga mengerti bagaimana psikologi anak, kemudian bagaimana perkembangan motoriknya dan sebagainya,” ucapnya. Sebab, kata Mu’ti, salah asuh di usia dini akan berakibat fatal terhadap tumbuh kembang anak.
Terkait kurikulum, Mu’ti juga mengatakan pemerintah akan menguatkan pelajaran matematika dari jenjang TK. Hal ini bertujuan meningkatkan kemampuan numerasi siswa Indonesia yang masih tergolong rendah.
“Tapi memang matematikanya bukan matematika yang serius menghitung, tapi lebih sebagai pengenalan ya, pengenalan konsep-konsep dasar matematika yang disampaikan tentu saja dengan memperhatikan tingkat intelektualitas,” kata dia.
Sebelumnya, Mu'ti mengatakan Pendidikan Anak Usia Dini sebagai komponen penting dalam wajib belajar 13 tahun. “Jadi 13 tahunnya bukan menjadi kelas 13, tetapi prasekolah, itu akan menjadi perhatian,” ucap Abdul Mu’ti kepada awak media dalam acara serah terima jabatan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, pada Senin, 21 Oktober 2024.
Pilihan editor: Politikus NasDem Ingatkan DPR Prioritaskan RUU dalam Prolegnas