Ali Baham Bangga Putra Daerah Papua Menang di IEC 2024

Sabtu, 19 Oktober 2024 17:42 WIB

Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere saat diwawancarai wartawan Tempo usai menghadiri penghargaan Indonesia Entrepreneurs Challenge (IEC) di Hotel Westin, Jakarta, pada Jumat, 18 Oktober 2024. Beliau merasa bangga bahwa putra daerah Manokwari menjadi pemenang di IEC 2024. Dok. Tempo

INFO NASIONAL – Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere bangga Ujung Jurang Farm (peternakan ayam petelur) jadi salah satu pemenang di Indonesia Entrepreneurs Challenge (IEC) 2024 untuk kategori Agrobisnis dan Lingkungan.

IEC 2024 digagas oleh Tempo Group, merupakan kompetisi tahunan bagi pelaku usaha atau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tahun ini sebanyak 30 UMKM yang disaring dari 62 ribu lebih peserta berhasil mendapat penghargaan di berbagai kategori.

Ali Baham berterima kasih karena pengusaha dari Papua Barat ternyata masuk radar Tempo. “Ini tentunya membanggakan, Bisa jadi contoh penggerak bagi UMKM yang lain di Manokwari. Apalagi yang menang asli putra lokal Papua,” ujarnya usai acara di Westin, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024.

Ia berjanji akan berdiskusi dengan pemilik Ujung Jurang Farm begitu pulang ke Papua. “Nanti kami akan serahkan piala ini lalu ajak bicara tentang rencananya ke depan agar kami bisa koordinasi dengan semua instansi,” ucap pria kelahiran Fakfak itu.

Ali Baham menyadari perjuangan Ujung Jurang Farm, layaknya UMKM lain, kerap mengenai modal dan pemasaran. Salah satu cara pemerintah dapat membantu pemasaran dengan membeli produk UMKM. “Nanti kami dorong, karena pemerintah itu bisa jadi pasar.”

Advertising
Advertising

Ketua Umum Papua Youth Creative Hub, Simon Tabuni, ikut bangga dengan prestasi yang diraih Ujung Jurang Farm. Di Papua Barat sebenarnya ada puluhan peternakan ayam petelur. “Tapi Ujung Jurang Farm punya putra asli Manokwari. Sebelumnya banyak orang bilang kalau putra asli tidak akan mampu untuk hal-hal (usaha) seperti ini. Tapi toh kini berhasil dibuktikan,” ucap Simon.

Melalui video Zoom pemilik Ujung Jurang Farm John Mychael Dowansiba menerima penghargaan Indonesia Entrepreneurs Challenge (IEC) yang diselenggarakan di Hotel Westin, Jakarta, pada Jumat, 18 Oktober 2024. Dok. Tempo

Ujung Jurang Farm milik John Mychael Dowansiba. Lahir di Manokwari. saat sekolah menengah pertama (SMP), diboyong ayahnya yang tugas ke Jakarta. Kuliah pun di ibu kota. Setelah lulus, terpaksa menolak tawaran bekerja dari sebuah stasiun televisi swasta nasional karena dipanggil orang tuanya untuk pulang kampung.

Setelah sang ayah berpulang, pandemi Covid-19 hadir di Bumi Cenderawasih. Pasokan berbagai komoditas dari pulau-pulau lain menjadi langka, salah satunya telur. Membuat harga melonjak drastis. “Waktu itu satu rak (isi 30 butir) lebih dari 100 ribu rupiah, padahal harga normal sekitar 50 ribu rupiah. Membuat saya berpikir, oh ada peluang,” cerita John melalui sambungan telepon kepada Info Tempo.

Bersama dua temannya, John berencana membangun peternakan ayam. Tapi rencana itu hanya sekadar wacana. Satu bulan menunggu, tidak ada kabar sama sekali. Ternyata salah satu kawannya membuat peternakan sendiri. “Saya jadi tertantang. Sebagai anak asli Papua, saya berpikir, mereka bisa, kenapa saya tidak?” ucap John.

Dengan modal awal Rp 3.300.000, John dan istrinya membeli 100 ekor ayam. Karena modal habis, ayam-ayam itu ditaruh di dalam kandang semi umbaran. “Semua pakai barang bekas. Seng bekas, balok bekas. Saya cuma nekat, tertantang. Saya harus bisa.”

Setahun kemudian, John bertemu Simon Tabuni. Setelah berdiskusi, ternyata Simon berminat membantu. Keesokan harinya datang bersama rombongan. John mendapat bantuan Rp. 150 juta untuk membangun kandang.

Menurut Simon, bantuan tersebut berasal dari Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, WWF Indonesia, Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Pemerintah Kabupaten Manokwari, serta Papua Youth Creative Hub.

Peternakan John berkembang pesat, kini ayam peghuni kandang mencapai 400 ekor. Telurnya dijual ke rumah-rumah dan dititipkan ke pasar swalayan. Keunggulan telur dari Ujung Jurang Farm, klaim John, adalah kualitas. “Lebih segar, tidak seperti yang dibawa dari luar Papua,” katanya.

Pada 2023, peternakan John kembali disiram bantuan. Kali ini dari Pemerintah Provinsi Papua Barat berupa 200 sak pakan ayam. “Puji Tuhan, dengan bantuan itu maka kami bisa memulai proses pembangunan kandang baru,” sebut John.

Kehadiran kandang baru diperlukan karena lahan di Ujung Jurang Farm hanya cukup untuk satu kandang, dan sudah penuh terisi 400 ekor ayam. “Nama Ujung Jurang Farm berasal dari lokasi tanah kami yang ada di bibir jurang, tak mungkin lagi ditambah luas lahannya,” kata John sambil terbahak.

Kebetulan, di lahan lain milik almarhum ayahnya tidak terpakai. Di lokasi itulah John berniat membangun kandang kedua. Semangat ini mengalir deras di dalam tubuhnya lantaran ada satu tekad yang ia pelihara.

“Saya ingin pasokan telur di Manokwari dari peternak lokal saja. Tidak perlu lagi kirim dari luar pulau. Sekarang kami belum sanggup memenuhi permintaan jadi terpaksa impor. Nanti kalau sudah berhasil, bisa saja kami ekspor ke luar Manokwari, sehingga kami dapat berkontribusi membantu pendapatan asli daerah di kota kami,” tuturnya penuh gairah.

Ketua Umum Papua Youth Creative Hub, Simon Tabuni, di rumah kaca, salah satu fasilitas di Amanah Youth Creative Hub di Ladong, Aceh, yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Oktober 2024. Dok. Pribadi

Apresiasi Khusus untuk Komunitas Mama

UMKM Papua Barat yang mendapat penghargaan bukan saja Ujung Jurang Farm. Komunitas ibu-ibu (di Papua disebut mama) dari Kampung Werianggi dan Werabur, Distrik Nikiwar, Kabupaten Teluk Wondama, juga meraih apresiasi di IEC 2024 untuk kategori Penghargaan Khusus.

Simon bercerita, nama komunitas tersebut Ayawata Nikiwar. Nama Ayawata berarti “mama-mama” dan Nikiwar adalah nama distrik. “Jadi, artinya mama-mama atau ibu-ibu dari Distrik Nikiwar,” tulisnya melalui aplikasi perpesanan kepada Info Tempo.

Kampung Werianggi di Distrik Nikiwar, Simon melanjutkan, penghasil komoditas pala. “Kami menyebutnya jenis pala negeri,” ujar dia. Lazimnya petani pala, yang diambil hanya biji dan bunga pala, sedangkan daging pala dibuang saat musim panen.

Sekitar 2021, World Wide Fund and Nature atau WWF kemudian datang memberi pelatihan kepada ibu-ibu tersebut untuk memanfaatkan daging pala menjadi produk baru. WWF juga memberikan bantuan pembiayaan produksi awal dan desain pengemasan. Hasilnya antara lain selai pala, permen pala, dan sari pala.

Produk turunan tersebut kini sudah titip jual di toko maupun melalui lokapasar (marketplace). Info Tempo menemukan produk-produk tersebut dengan mudah menggunakan kata kunci “pala ayawata nikiwar” maka akan muncul di sejumlah lokapasar hingga Facebook.

“Saat ini mereka didampingi oleh Papua Youth Creative Hub, Bank Indonesia Papua Barat, Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama dan Pemerintah Provinsi Papua Barat,” tutur Simon. (*)

Berita terkait

Satu Dekade Perluasan Akses dan Peningkatan Pendidikan

2 jam lalu

Satu Dekade Perluasan Akses dan Peningkatan Pendidikan

Selama satu dekade terakhir, pembangunan di sektor pendidikan di Indonesia terus berkembang dengan pesat.

Baca Selengkapnya

Pemberdayaan Produk Lokal Tembus Pasar Global

2 jam lalu

Pemberdayaan Produk Lokal Tembus Pasar Global

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memegang peranan vital dalam perekonomian nasional, menjadi tulang punggung stabilitas ekonomi, dan terbukti tangguh menghadapi krisis, seperti pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Dampak Positif Pembangunan Selama Satu Dekade

2 jam lalu

Dampak Positif Pembangunan Selama Satu Dekade

Satu dekade terakhir, Indonesia berhasil mengintegrasikan pembangunan di berbagai sektor dan ke seluruh pelosok negeri.

Baca Selengkapnya

BTN Syariah Gelar Akad Massal KPR Tapera Syariah di Jember

3 jam lalu

BTN Syariah Gelar Akad Massal KPR Tapera Syariah di Jember

Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN Syariah) berkolaborasi dengan BP Tapera menggelar kegiatan akad massal KPR Tapera Syariah di Jember, Jawa Timur, Kamis. 17 Oktober 2024

Baca Selengkapnya

Gerakan Tanam 50.600 Pohon di Hari Santri

3 jam lalu

Gerakan Tanam 50.600 Pohon di Hari Santri

Dalam menyambut peringatan Hari Santri 2024, sebanyak 50.600 pohon ditanam di pesantren-pesantren di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengguna BRImo Dapat Kirim Barang Tanpa Pindah Aplikasi

3 jam lalu

Pengguna BRImo Dapat Kirim Barang Tanpa Pindah Aplikasi

Fitur Kirim Barang membuat nasabah BRI untuk memanfaatkan layanan logistik pengiriman barang dari Pos Indonesia, mulai dari pengiriman dokumen hingga paket besar.

Baca Selengkapnya

RIPK Wujudkan Indonesia Bahagia

3 jam lalu

RIPK Wujudkan Indonesia Bahagia

Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 115 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan (RIPK) untuk periode 2025-2045.

Baca Selengkapnya

Sampaikan Pesan Investasi Lewat Olahraga, Bibit.id dan Stockbit Gelar Turnamen Padel

3 jam lalu

Sampaikan Pesan Investasi Lewat Olahraga, Bibit.id dan Stockbit Gelar Turnamen Padel

Turnamen ini digelar dalam dua kategori, yakni Mixed Beginner dan Men's Intermediate, serta melibatkan total 64 pemain dari berbagai latar belakang usia dan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Lima UMKM Program PENA Kemensos Borong Penghargan di IEC 2024

6 jam lalu

Lima UMKM Program PENA Kemensos Borong Penghargan di IEC 2024

Program Pahlawan Ekonomi Nusantara atau PENA dari Kementerian Sosial berhasil mengahtarkan lima pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaannya meraih penghargaan pada acara Indonesia Entrepreneurs Challenge atau IEC 2024.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mantan Kades dan Lurah Dukung Airin-Ade di Pilkada Banten

7 jam lalu

Ratusan Mantan Kades dan Lurah Dukung Airin-Ade di Pilkada Banten

Komunitas Purnabakti Kepala Desa (Kades) dan Lurah seluruh Indonesia atau Kompakdesi Provinsi Banten menggelar silaturahmi bersama calon Gubernur Banten nomor urut 1 Airin Rachmi Diany, di Kota Serang, Sabtu, 19 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya