Kata Ketua DPD Sultan Najamudin Soal Banyaknya Menteri di Kabinet Prabowo

Reporter

Tempo.co

Editor

Sapto Yunus

Jumat, 18 Oktober 2024 12:06 WIB

Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin saat menerima audiensi Solidaritas Hakim Indonesia di Ruang GBHN, Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024. Solidaritas Hakim Indonesia melakukan audiensi dengan DPD RI untuk membahas peningkatan kesejahteraan dan kenaikan gaji Hakim. Kegiatan tersebut dalam rangkaian gerakan cuti massal hingga 11 Oktober yang dilakukan audiensi ke sejumlah lembaga. TEMPO/M Taufan Rengganis

Menurut pengajar Hukum Tata Negara Universitas Andalas, Feri Amsari, tidak ada kebutuhan yang mendesak bagi Prabowo mengoperasikan jumlah kementerian lebih dari saat ini. Banyaknya jumlah kementerian berisiko semakin membebani anggaran negara.

“Ini upaya untuk bagi-bagi kue kekuasaan, mengingat gemuknya koalisi partai politik pendukung Prabowo," kata Feri melalui pesan suara singkat pada Sabtu, 12 Oktober 2024.

Dalam dokumen berjudul Gambaran Nomenklatur Mitra AKD (Alat Kelengkapan Dewan) yang diterima Tempo, Prabowo disebut bakal mengoperasikan sebanyak 46 kementerian di kabinetnya. Jumlah ini lebih banyak dari jumlah kementerian yang beroperasi, baik di pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono maupun Joko Widodo yang berjumlah 34.

Pengajar Hukum Tata Negara dari Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah, mengatakan alih-alih mengoperasikan kabinet pemerintahan yang gemuk, Prabowo mestinya membentuk kabinet yang efisien dengan mayoritas komposisinya berasal dari kalangan profesional non-partai alias kabinet zaken.

Kabinet zaken, kata dia, amat dibutuhkan dalam kondisi saat ini. Menurut dia, kabinet zaken akan minim konflik kepentingan hingga tak bakal memerlukan anggaran yang besar dalam pengoperasiannya, mengingat jumlahnya yang efisien.

“Jika jumlahnya sebanyak ini, tentu bukan kabinet zaken namanya. Ini upaya untuk mengakomodasi partai di koalisi dan partai yang baru bergabung," ujar Herdiansyah.

Peneliti politik Populi Center, Usep Saepul Ahyar, sependapat dengan Herdiansyah. Ia mengatakan, sebelumnya jumlah kementerian Prabowo disebut sebanyak 41. Namun isu penambahan muncul di tengah rencana pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

“Penambahan ini jadi sarat kepentingan politik setelah ada kemungkinan PDIP bergabung,” kata Usep.

Apabila PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo, kata dia, maka tidak akan ada lagi partai di luar pemerintahan. Usep mengatakan kondisi seperti ini bakal berdampak buruk terhadap demokrasi karena hilangnya fungsi checks and balances di pemerintahan. PDIP merupakan partai pemenang di pemilihan legislatif lalu.

“Ini berbahaya bagi demokrasi karena tidak ada oposisi yang mengawasi jalannya pemerintahan," kata Usep.

Selanjutnya, alasan Prabowo membentuk kabinet gemuk…

Berita terkait

Profil Maman Abdurrahman, Calon Kuat Menteri UMKM Kabinet Prabowo

24 menit lalu

Profil Maman Abdurrahman, Calon Kuat Menteri UMKM Kabinet Prabowo

Politikus Golkar, Maman Abdurrahman dikabarkan bakal menjabat sebagai Menteri UMKM di Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pesan Wapres Ma'ruf Amin Menjelang Purna Tugas: Pak Prabowo Ini Mengakomodir Banyak Pihak

48 menit lalu

Pesan Wapres Ma'ruf Amin Menjelang Purna Tugas: Pak Prabowo Ini Mengakomodir Banyak Pihak

Menuju purna tugas, Wapres Ma'ruf Amin melakukan beberapa kegiatan dan menitipkan pesan untuk pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Indonesia Desak Pemerintahan Prabowo Tegakkan HAM

48 menit lalu

Amnesty International Indonesia Desak Pemerintahan Prabowo Tegakkan HAM

Amnesty International Indonesia mendesak pemerintahan Prabowo Subianto untuk menegakkan hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5,1 Persen di Akhir Tahun Ini, Apa Faktor Pemicunya?

1 jam lalu

Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5,1 Persen di Akhir Tahun Ini, Apa Faktor Pemicunya?

Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi ekonomi RI bakal tumbuh di kisaran 5,1 persen pada akhir tahun

Baca Selengkapnya

Kapolri Kerahkan 15 Ribu Personel Amankan Pelantikan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Kapolri Kerahkan 15 Ribu Personel Amankan Pelantikan Prabowo-Gibran

Polri mengerahkan 15 ribu personel untuk mengamankan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Gibran pada Ahad, 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Alumni UI Buat Petisi Tuntut Kaji Ulang Gelar Doktor Bahlil, Kegiatan Presiden Jokowi Sepekan Sebelum Lengser

1 jam lalu

Terkini: Alumni UI Buat Petisi Tuntut Kaji Ulang Gelar Doktor Bahlil, Kegiatan Presiden Jokowi Sepekan Sebelum Lengser

Alumni UI membuat petisi kepada Rektor UI untuk mengkaji ulang pemberian gelar doktor kepada Ketua Umum Golkar dan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.

Baca Selengkapnya

3 Anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran dalam Sengketa Pilpres 2024 Melaju Jadi Menteri

1 jam lalu

3 Anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran dalam Sengketa Pilpres 2024 Melaju Jadi Menteri

Beberapa pengacara kondang anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran dalam sengketa Pilpres 2024 digadang maju menjadi menteri kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

MPR Berharap Prabowo-Gibran Hadiri Gladi Bersih Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Besok

1 jam lalu

MPR Berharap Prabowo-Gibran Hadiri Gladi Bersih Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Besok

MPR besok akan menggelar gladi bersih pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI. Mereka berharap Prabowo dan Gibran ikut hadir.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Prabowo-Gibran: Panggung Hiburan dan Prosesi Pisah Sambut di Istana

1 jam lalu

Pelantikan Prabowo-Gibran: Panggung Hiburan dan Prosesi Pisah Sambut di Istana

Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan disemarakkan dengan hiburan.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Setiadi Gabung di Kabinet Prabowo, dari Menkominfo Jabat Menteri Koperasi ?

1 jam lalu

Ketum Projo Budi Arie Setiadi Gabung di Kabinet Prabowo, dari Menkominfo Jabat Menteri Koperasi ?

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan bahwa Budi Arie Setiadi akan menjadi Menteri Koperasi dalam kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya