Boikot Menjadi Respons Tegas Atas Serangan Israel ke Palestina

Jumat, 11 Oktober 2024 13:35 WIB

Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis. Dok. Antara

INFO NASIONAL – Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Cholil Nafis, mengajak masyarakat untuk melakukan boikot sebagai aksi nyata dalam mendukungan kemerdekaan Palestina, yang sejak Oktober tahun lalu menjadi sasaran dari serangan Israel. Terlebih, belakangan Lebanon juga ikut menjadi sasaran serangan.

“Yang terbaik adalah umat Muslim saat ini adalah bahu-membahu membantu warga di Gaza dan juga Lebanon, baik melalui doa maupun tindakan nyata seperti boikot produk pro Israel,” katanya.

Sebelumnya, pada November 2023, MUI mengeluarkan fatwa terkait hukum dukungan terhadap perjuangan Palestina. Dalam fatwa itu, MUI merekomendasikan umat Islam untuk menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi Israel. Fatwa tersebut belakangan diperkuat dengan rekomendasi MUI agar Muslimin Indonesia ikut membangkitkan ekonomi nasional dengan mengonsumsi produk lokal dan menghindari produk yang terafiliasi Israel.

Seorang pendakwah, Salim A. Fillah, aktif mengkampanyekan fatwa MUI terkait boikot produk Israel dan semua yang terafiliasi. Ia mengatakan, boikot adalah bentuk nyata dari kecintaan umat Islam terhadap Palestina. “Kita perlu menggerakkan seluruh potensi kita untuk mendukung perjuangan mereka,” ujarnya.

Sejalan dengan Salim, Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Ahmad Himawan menilai, boikot menjadi langkah realistis bagi muslimin Indonesia untuk meringankan derita warga Palestina.

Advertising
Advertising

“Hal yang paling mudah dilakukan umat Muslim dalam mendukung Palestina adalah dengan memboikot produk pro Israel. Apalagi MUI telah mengeluarkan fatwa, jadi umat Islam tidak perlu lagi ragu,” katanya.

Sementara itu, Co-Founder BDS Indonesia, Giri Ahmad Taufik menegaskan, gerakan boikot Israel marak dilakukan di berbagai belahan dunia, terutama di Amerika dan Eropa.

“Boikot adalah cara kita untuk menunjukkan ketidakpuasan terhadap tindakan yang merugikan hak asasi manusia,” kata dia. "Dalam situasi saat ini, boikot justru harus lebih ditingkatkan agar para suporter Israel, terutama korporasi-korporasi yang secara eksplisit mendukung Israel, memahami efek dari tindakan mereka," tambahnya.

Sebagai informasi, otoritas kesehatan di Gaza belum lama ini menyebutkan, dalam setahun terakhir, hampir 50.000 orang warga Gaza tewas, lebih dari 100.000 orang luka-luka dan memaksa 2 juta lebih penduduknya hidup di tenda-tenda pengungsian. Sebagian besar dari korban pun adalah anak-anak dan kaum perempuan. (*)

Berita terkait

DJP Kementerian Keuangan: Target Penerimaan Pajak 2025 Tumbuh 13,9 Persen

44 menit lalu

DJP Kementerian Keuangan: Target Penerimaan Pajak 2025 Tumbuh 13,9 Persen

Pertumbuhan pajak pada 2025 akan ditopang pertumbuhan penerimaan PPh nonmigas, serta PPN & PPnBM.

Baca Selengkapnya

Target Pendapatan APBN 2025 Naik, Belanja Negara Didorong Lebih Berkualitas

1 jam lalu

Target Pendapatan APBN 2025 Naik, Belanja Negara Didorong Lebih Berkualitas

Anggaran prioritas yang diusung dalam APBN 2025 bertujuan mendorong tercapainya agenda pembangunan.

Baca Selengkapnya

Gus Mensos Ajak Para Stakeholder Revitalisasi Panti Asuhan

3 jam lalu

Gus Mensos Ajak Para Stakeholder Revitalisasi Panti Asuhan

'Rembukan nasional' sendiri, merupakan tindak lanjut Gus Mensos terhadap upaya untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan seksual terhadap anak.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Tawarkan ORI026 dengan Dua Pilihan Tenor dan Imbal Hasil Hingga 6,4 Persen

3 jam lalu

Bank BJB Tawarkan ORI026 dengan Dua Pilihan Tenor dan Imbal Hasil Hingga 6,4 Persen

Obligasi, terutama yang diterbitkan oleh pemerintah, dikenal sebagai instrumen investasi yang aman dan menawarkan imbal hasil yang menarik. Salah satu produk investasi obligasi yang ditawarkan saat ini adalah Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI026.

Baca Selengkapnya

AgenBRILink Capai Satu Juta Agen

3 jam lalu

AgenBRILink Capai Satu Juta Agen

Pencapaian ini merupakan kemajuan signifikan dalam upaya mendukung inklusi dan literasi finansial di Indonesia

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Dorong Kesiapan Wirausahawan Menghadapi Era Global di Trade Expo Indonesia 2024

3 jam lalu

Bank Mandiri Dorong Kesiapan Wirausahawan Menghadapi Era Global di Trade Expo Indonesia 2024

Keterlibatan Bank Mandiri dalam TEI 2024 menjadi bukti komitmen perseroan untuk berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi nasional dan mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai pilar penting pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jadi Mitra AgenBRILink, Dessi Sukses Jalankan Toko Kelontong

4 jam lalu

Jadi Mitra AgenBRILink, Dessi Sukses Jalankan Toko Kelontong

Kehidupan Dessi mulai berubah dengan membuka toko kelontong yang kini berkembang pesat berkat kemitraan dengan AgenBRILink

Baca Selengkapnya

APBN 2025 Jadi Milestone Indonesia Emas 2045

20 jam lalu

APBN 2025 Jadi Milestone Indonesia Emas 2045

Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Wahyu Utomo menilai, APBN 2025 merupakan pijakan tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

APBN 2025 Menampung Program Unggulan Pemerintahan Baru

20 jam lalu

APBN 2025 Menampung Program Unggulan Pemerintahan Baru

Belanja kementerian/lembaga (K/L) mengalami penyesuaian dari yang semula di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sebesar Rp976,8 triliun menjadi Rp1.160,1 triliun di APBN 2025.

Baca Selengkapnya

Cicilan Emas Mudah dan Praktis di Pegadaian

20 jam lalu

Cicilan Emas Mudah dan Praktis di Pegadaian

Investasi emas semakin mudah dengan layanan Cicil Emas dari Pegadaian, cocok untuk siapa saja yang ingin mengamankan aset di tengah ketidakpastian ekonomi.

Baca Selengkapnya