Dharma Pongrekun: Budaya Antre di Transportasi Publik Harus Masuk ke Kurikulum Pendidikan
Reporter
Anastasya Lavenia Y
Editor
Ninis Chairunnisa
Minggu, 6 Oktober 2024 20:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, mengatakan bahwa budaya antre di fasilitas transportasi publik harus masuk ke dalam kurikulum sehingga bisa ditanamkan sejak dini ke anak-anak.
Hal tersebut diutarakannya ketika menanggapi pertanyaan mengenai solusi untuk mengurai kemacetan di Jakarta. Menurut Dharma, transportasi publik harus dipastikan agar aman dan nyaman. “Kendaraan harus nyaman, AC dingin, dan baunya tidak pengap,” katanya dalam debat perdana yang diselenggarakan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pda Ahad, 6 Oktober 2024.
Oleh karena itu, menurut Dharma, budaya antre perlu ditanamkan sejak dini melalui kurikulum pendidikan. “Perlu ditanamlan budaya antre kepada anak-anak, masukan ke dalam kurikulum supaya budaya antre ini ada di dalam anak kita,” kata dia.
Debat perdana ini mengusung tema “Penguatan SDM dan transformasi Jakarta menjadi kota global”. Debat ini merupakan satu dari tiga rangkaian debat yang sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam agenda Pilgub Jakarta 2024.
Dalam debat ini, paslon jalur independen, Dharma-Kun, melawan paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, beserta paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Hanura, dan Partai Ummat.
Pilihan Editor: Langkah Pramono Anung Berdayakan Perempuan: Buat Balai Latihan Kerja di Kecamatan