Serba-serbi Pembentukan Kabinet Prabowo-Gibran: PDIP Tunggu Keputusan Megawati, Respons NU dan Muhammadiyah

Minggu, 6 Oktober 2024 09:55 WIB

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pembahasan mengenai susunan kabinet pemerintahan semakin mengerucut menjelang pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih untuk periode 2024-2029.

Kabinet yang akan dibentuk oleh Prabowo diperkirakan akan memiliki lebih banyak kementerian dibandingkan kabinet yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Joko Widodo atau Jokowi.

Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan putusan final mengenai rumusan nomenklatur dan jumlah kementerian di kabinet Prabowo baal disampaikan paling akhir lima hari sebelum pelantikan Prabowo. *Soal kabinet dan nomenklatur itu masih dinamis," kata Dasco melalui pesan suara singkat, Sabtu, 5 Oktober 2024.

Berdasarkan laporan Tempo edisi Sabtu dengan judul "Lebur-Pisah Nomenklatur di Kabinet Prabowo," disebutkan bahwa Menteri Pertahanan itu berencana menambah jumlah kementerian menjadi lebih dari 34. Seorang sumber dari kubu Prabowo-Gibran mengungkapkan bahwa penambahan ini bertujuan untuk mengakomodasi partai-partai politik pendukung di Koalisi Indonesia Maju (KIM), mengingat banyaknya partai yang bergabung mendukung pemerintahan Prabowo.

PDIP tunggu keputusan Megawati

Advertising
Advertising

Nama-nama seperti Olly Dondokambey, Azwar Anas, dan Budi Gunawan (BG) masih menunggu keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, terkait peluang mereka masuk ke dalam kabinet. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menanggapi spekulasi mengenai beberapa tokoh PDIP yang dikabarkan akan masuk ke kabinet presiden terpilih, Prabowo Subianto.

"Belum ada sinyal dari Ibu Ketua Umum,” kata Said di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2024. Tiga nama tersebut, lanjut dia, serang menunggu keputusan dari DPP dan Megawati.

Menurut Said, hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai apakah PDIP akan bergabung dalam kabinet Prabowo, dan Megawati belum memberikan arahan terkait hal tersebut.

“Belum adat pembicaraan di internal partai dan tidak ada instruksi dari Ibu Ketum kita semua tegak lurus menunggu apa pun titah yang disampaikan oleh Ibu Ketua Umum," ujar dia.

Respons Muhammadiyah dan PBNU

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut memberikan tanggapan terkait proses pembentukan kabinet Prabowo Subianto untuk pemerintahan mendatang yang sedang berlangsung.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, merespons kabar mengenai kemungkinan salah satu kader Muhammadiyah yang akan mengisi posisi di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Jangan mendahului presiden terpilih, jadi kita tunggu 20 Oktober nanti, itu seluruhnya hak prerogatif presiden, kita hargai,” kata Haedar di sela peresmian gedung UMY Student Yogyakarta pada Jumat, 4 Oktober 2024.

Salah satu nama yang ramai dibicarakan akan masuk ke kabinet Prabowo-Gibran adalah Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. Dia dikabarkan akan mengisi posisi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menyatakan bahwa dirinya belum berkomunikasi dengan presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto. Menurutnya, belum ada pembicaraan mengenai jatah kursi menteri untuk NU di kabinet Prabowo.

“Kami serahkan sepenuhnya kepada presiden (presiden terpilih Prabowo). Kami beri dukungan penuh, mudah-mudahan sukses, lancar. Jadi enggak ada pembicaraan apa pun terkait dengan kabinet,” ujar Menteri Sosial itu di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 30 September 2024.

Jokowi sebut tak ikut campur urusan kabinet

Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak akan terlibat dalam urusan kabinet pemerintahan yang akan datang. Jokowi menekankan bahwa pembahasan soal kabinet sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden terpilih.

"Mengenai kabinet itu hak, seratus persen hak prerogatif presiden," kata Jokowi saat ditemui awak media di Lapangan Monas, Jakarta Pusat usai menjadi inspektur upacara HUT ke-79 TNI, Sabtu, 5 Oktober 2024.

Ihwal peralihan kepemimpinan negara, Jokowi mengaku semuanya berjalan dengan baik. Dia tidak melihat ada masalah untuk transisi pemerintahan. "Berjalan dengan baik, enggak ada masalah," ujar Jokowi.

Namun, sebagai ayah dari Gibran Rakabuming Raka, ia berpesan agar lembaga-lembaga yang diperlukan segera disusun sebelum pelantikan. Menurutnya, hal ini penting untuk memastikan kelancaran transisi pemerintahan.

SUKMA KANTHI NURANI | ANDI ADAM FATURAHMAN | ALIF ILHAM FAJRIADI

Pilihan Editor: Budi Gunawan Disebut-sebut Masuk Kabinet Prabowo, Apa Saja Kontroversi Kepala BIN Ini?

Berita terkait

Ekonom Sarankan Pemerintahan Prabowo Subianto Rancang Omnibus Law Bidang Ekonomi Syariah

43 menit lalu

Ekonom Sarankan Pemerintahan Prabowo Subianto Rancang Omnibus Law Bidang Ekonomi Syariah

Ekonom Universitas Paramadina, Handi Risza, menyoroti pentingnya pembuatan payung induk undang-undang mengenai ekonomi syariah di pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.

Baca Selengkapnya

Bakal Ada Menko Infrastruktur dalam Kabinet Prabowo, Menteri PUPR Berharap Masalah Truk ODOL Bisa Diselesaikan

1 jam lalu

Bakal Ada Menko Infrastruktur dalam Kabinet Prabowo, Menteri PUPR Berharap Masalah Truk ODOL Bisa Diselesaikan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono merespons positif rencana Prabowo Subianto membentuk Kemenko Bidang Infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sarankan Kartu Prakerja dan Bansos Beras Tak Dilanjutkan di Era Prabowo, Kenapa?

1 jam lalu

Ekonom Ini Sarankan Kartu Prakerja dan Bansos Beras Tak Dilanjutkan di Era Prabowo, Kenapa?

Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat menyaran program Kartu Prakerja dan penyaluran bansos beras tak dilanjutkan di era Prabowo. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kata Dasco, Said Abdullah, dan Eko Patrio Soal Rencana Penambahan Komisi di DPR

3 jam lalu

Kata Dasco, Said Abdullah, dan Eko Patrio Soal Rencana Penambahan Komisi di DPR

DPR mematangkan penambahan jumlah komisi setelah presiden terpilih Prabowo mematangkan juga penambahan nomenklatur kementerian.

Baca Selengkapnya

Pesan Basuki Hadimuljono ke Pemerintahan Prabowo Subianto: Sambungkan Jalan Tol Trans Sumatera

3 jam lalu

Pesan Basuki Hadimuljono ke Pemerintahan Prabowo Subianto: Sambungkan Jalan Tol Trans Sumatera

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku sudah menyampaikan rekomendasi keberlanjutan proyek infrastruktur kepada pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN, Jokowi Sebut Sepatutnya Prabowo yang Menandatangani

3 jam lalu

Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN, Jokowi Sebut Sepatutnya Prabowo yang Menandatangani

Presiden Jokowi angkat bicara soal Keppres perpindahan ibu kota ke IKN .

Baca Selengkapnya

Potensi Ekonomi Syariah USD 3 Triliun, Indef: Kunci Ekonomi Tumbuh 8 Persen di Era Prabowo

4 jam lalu

Potensi Ekonomi Syariah USD 3 Triliun, Indef: Kunci Ekonomi Tumbuh 8 Persen di Era Prabowo

Penasihat Center of Sharia Economic Development (CSED) Indef, Abdul Hakam Naja, menilai pemerintahan Prabowo-Gibran perlu memanfaatkan ekonomi syariah jika ingin pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen.

Baca Selengkapnya

Budi Gunawan Disebut-sebut Masuk Kabinet Prabowo, Apa Saja Kontroversi Kepala BIN Ini?

4 jam lalu

Budi Gunawan Disebut-sebut Masuk Kabinet Prabowo, Apa Saja Kontroversi Kepala BIN Ini?

Kepala BIN Budi Gunawan santer disebut-sebut akan masuk Kabinet Prabowo. Betulkah? Apa saja kontroversi pria dengan inisial BG ini?

Baca Selengkapnya

Disebut Diusulkan Jadi Menteri Kominfo, Meutya Hafid: Tidak Terlibat Pembentukan Kabinet

6 jam lalu

Disebut Diusulkan Jadi Menteri Kominfo, Meutya Hafid: Tidak Terlibat Pembentukan Kabinet

Meutya Hafid tidak ingin berkomentar lebih banyak terkait pembahasan soal usulan dirinya menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Amphuri Usul Prabowo Bentuk Kementerian Haji dan Umrah: Syarat Menteri Mampu Bahasa Arab dan Inggris, Ini Alasannya

7 jam lalu

Amphuri Usul Prabowo Bentuk Kementerian Haji dan Umrah: Syarat Menteri Mampu Bahasa Arab dan Inggris, Ini Alasannya

Amphuri usul Prabowo bentuk Kementerian Haji dan Umrah, syarat menteri harus cakap bahasa Arab dan Inggris. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya