Ribuan Hakim Cuti Bersama Pekan Depan, Pakar Hukum Unud: Wajar, Tapi Jangan Sampai Masyarakat Hilang Kepercayaan

Sabtu, 5 Oktober 2024 08:08 WIB

Ilustrasi palu sidang pengadilan. legaljuice.com

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana ribuan hakim cuti bersama se-Indonesia pada 7-11 Oktober mendatang untuk menuntut kenaikan gaji dan tunjangan. Pakar hukum Universitas Udayana (Unud) Made Gde Subha Karma Resen, menilai gerakan tersebut bisa saja menimbulkan ketidaktertiban hukum.

Aksi yang dimotori Solidaritas Hakim Indonesia (SHI) ini merupakan bentuk tuntutan perbaikan kesejahteraan para hakim, salah satunya tentang penyesuaian gaji dan tunjangan hakim yang tidak pernah mengalami perubahan sejak 12 tahun terakhir sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2012 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim di Bawah Mahkamah Agung.

Pakar Hukum Universitas Udayana (Unud), Subha Karma Resen atau yang kerap disapa SKR, menyebut bahwa permasalahan yang menjadi tuntutan para hakim itu cukup wajar, mengingat profesi hakim termasuk profesi yang jarang mendapat kenaikan gaji. Hal itu juga dipengaruhi dengan dinamika masyarakat yang dinamis.

"Dalam konteks hukum, hukum itu statis, dinamika masyarakat itu yang dinamis, begitu juga dengan harga-harga kebutuhan masyarakat yang pastinya meningkat," kata SKR saat dihubungi Tempo pada Jumat, 4 Oktober 2024.

Kendati begitu, ia mengaku kurang menyetujui wacana gerakan hakim cuti bersama yang juga rencananya akan dibarengi dengan aksi di Jakarta tersebut. Menurut dosen sekaligus Kepala Program Studi Ilmu Hukum di Unud ini, Indonesia merupakan salah satu negara padat penduduk yang juga sering terjadi gesekan atau perselisihan hingga sengketa di peradilan dan tentunya membutuhkan kinerja hakim yang optimal.

Advertising
Advertising

"Fenomena itu bisa menimbulkan ketidaktertiban hukum. Dampaknya adalah, secara teori dan asas hukum berkaitan dengan peradilan Cepat, yang tentu saja akan mengganggu mekanisme peradilan yang cepat, dan menganggu pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan," kata dia.

Menurut SKR, gerakan hakim cuti bersama yang akan digelar selama lima hari pada pekan depan itu juga berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap para hakim. "Pengaruhnya akan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap integritas hakim menyangkut profesionalitas hakim," katanya.

SKR mengatakan bahwa terdapat mekanisme formil untuk penyampaikan tuntutan para hakim. Misalnya, kata dia, melalui kementerian, maupun DPR dalam pelaksanaan Hak Budgeter.

Senada dengan itu, beredar kabar terbaru bahwa gaji para hakim akan naik sebelum cuti massal pada 7 hingga 11 Oktober. Hal ini juga dikonfirmasi oleh Juru Bicara Mahkamah Agung, Suharto, yang menyebut bahwa pihaknya sudah mendapatkan informasi bahwa gaji pokok hakim akan naik.

Kendati demikian, ia mengatakan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2012 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim yang Berada di Bawah Mahkamah Agung masih berproses. "Tapi infonya, persetujuan prinsip sudah ada," kata Suharto kepada Tempo lewat aplikasi perpesanan, Jumat, 4 Oktober 2024.

Adapun yang ia maksud adalah persetujuan dari Kementerian Keuangan. "Infonya kemarin sudah ditandatangani Bu Menteri (Sri Mulyani Indrawati)," ujarnya.

Sebelumnya, jumlah hakim yang akan mengikuti aksi cuti bersama se-Indonesia dikabarkan terus bertambah. "Sampai detik ini sudah 1.730 hakim yang menyatakan ikut aksi," ujar Juru bicara gerakan Solidaritas Hakim Indonesia (SHI), Fauzan Arrasyid, Kamis, 3 Oktober 2024. Saat ini, jumlah hakim di Indonesia sendiri mencapai 7.700 orang.

Besaran gaji hakim saat ini dianggap tidak layak karena tidak mementingkan kondisi inflasi. Diketahui, gaji hakim golongan III A atau golongan terendah saat ini sekitar Rp 2,05 juta. Sementara hakim dengan masa kerja 32 tahun, golongan IV E atau golongan tertinggi mendapat gaji sebesar Rp 4,9 juta. Di samping gaji pokok itu, hakim mendapat tunjangan senilai Rp 8,5 - 14 juta, tergantung pada kelas pengadilan tempat mereka bertugas.

Dari total hakim yang tercatat akan bergabung untuk ikut aksi, terdapat sekitar seratus hakim dari berbagai daerah yang nantinya akan berkumpul di Jakarta untuk melakukan audiensi kepada beberapa pihak. Namun, Fauzan belum bisa memastikan perihal agenda para hakim yang berkumpul di Jakarta. "Masih disusun oleh tim teknis," ujarnya.

NI MADE SUKMASARI | AMELIA RAHIMA SARI | JIHAN RISTIYANTI

Pilihan Editor: Ribuan Hakim Cuti Bersama Pekan depan, Apa Sebenarnya yang Mereka Tuntut?

Berita terkait

Polemik Tunjangan Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR, Sufmi Dasco Janjikan Dikaji Lagi

2 jam lalu

Polemik Tunjangan Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR, Sufmi Dasco Janjikan Dikaji Lagi

Menanggapi sorotan publik, Sufmi Dasco menyatakan bahwa tunjangan pensiun seumur hidup anggota DPR akan dibahas dalam rapat mendatang.

Baca Selengkapnya

Azwar Anas: Kemenpan RB Siapkan Berbagai Kebutuhan Pemerintahan Prabowo-Gibran

15 jam lalu

Azwar Anas: Kemenpan RB Siapkan Berbagai Kebutuhan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Menpan RB Abdullah Azwar Anas menepis pertanyaan tentang kelanjutan dirinya di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

MA Sebut Sri Mulyani Sudah Setujui Kenaikan Gaji Hakim

18 jam lalu

MA Sebut Sri Mulyani Sudah Setujui Kenaikan Gaji Hakim

Juru Bicara Mahkamah Agung Suharto menyebut Menkeu Sri Mulyani sudah menandatangani rencana kenaikan gaji pokok hakim.

Baca Selengkapnya

Soal Deflasi 5 Bulan, Ini Bedanya Pendapat Sri Mulyani dengan Pengusaha dan Pengamat

19 jam lalu

Soal Deflasi 5 Bulan, Ini Bedanya Pendapat Sri Mulyani dengan Pengusaha dan Pengamat

Kalangan pengusaha khawatir deflasi ini menyebabkan menurunnya daya beli, sementara pemerintah tidak melihatnya berkaitan dengan daya beli.

Baca Selengkapnya

Kasus Sean 'Diddy' Combs Kini Dialihkan ke Hakim Baru Menjelang Sidang

19 jam lalu

Kasus Sean 'Diddy' Combs Kini Dialihkan ke Hakim Baru Menjelang Sidang

Pengadilan menunjuk hakim baru untuk menangani kasus perdagangan seks Sean 'Diddy' Combs usai hakim sebelumnya mundur tanpa penjelasan resmi.

Baca Selengkapnya

Pimpinan DPR Minta Para Hakim Batalkan Rencana Mogok Kerja

19 jam lalu

Pimpinan DPR Minta Para Hakim Batalkan Rencana Mogok Kerja

DPR berjanji akan memperjuangkan kenaikan gaji hakim.

Baca Selengkapnya

Kenapa Sri Mulyani Sebut Deflasi Berbulan-bulan Justru Positif Meski Pengusaha dan Ekonom Cemas?

19 jam lalu

Kenapa Sri Mulyani Sebut Deflasi Berbulan-bulan Justru Positif Meski Pengusaha dan Ekonom Cemas?

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut deflasi yang terjadi berturut-turut selama 5 bulan justru positif. Pengusaha dan ekonom justru cemas.

Baca Selengkapnya

Ada Pemda Manipulasi Data Demi Insentif, Menko Airlangga: Harus Dikasih Sanksi

22 jam lalu

Ada Pemda Manipulasi Data Demi Insentif, Menko Airlangga: Harus Dikasih Sanksi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta pemda yang memanipulasi data demi mendapat insentif dihukum.

Baca Selengkapnya

Kasus Pemda Manipulasi Data BPS Demi Insentif, Sri Mulyani Konfirmasi ke Tito Karnavian

23 jam lalu

Kasus Pemda Manipulasi Data BPS Demi Insentif, Sri Mulyani Konfirmasi ke Tito Karnavian

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan telah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian terkait kasus Pemda manipulasi data BPS.

Baca Selengkapnya

Tercatat Ada 1.730 Hakim yang Siap Ikut Aksi Cuti Massal Selama 5 Hari

1 hari lalu

Tercatat Ada 1.730 Hakim yang Siap Ikut Aksi Cuti Massal Selama 5 Hari

Sebanyak 1.730 hakim sudah menyatakan kesediaannya untuk mengikuti aksi cuti massal para hakim selama 5 hari mulai 7 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya