Kata Moeldoko Soal Keberlanjutan KSP di Pemerintahan Prabowo

Reporter

Antara

Editor

Sapto Yunus

Kamis, 3 Oktober 2024 21:08 WIB

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko saat menyampaikan keterangan di Kantor Staf Presiden Jakarta, Rabu (2/10/2024). ANTARA/Andi Firdaus

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan keberlanjutan lembaga KSP setelah masa jabatan Presiden Joko Widodo alias Jokowi berakhir pada 20 Oktober 2024 sepenuhnya tergantung pada keputusan Prabowo Subianto sebagai presiden periode 2024-2029.

Moeldoko menuturkan KSP merupakan lembaga struktural yang dapat dibentuk atau dihapus sesuai dengan urgensi yang dirasakan oleh pemimpin nasional.

“KSP ini sebuah lembaga struktural dan itu sangat tergantung pada pemimpin nasional, tergantung pada Bapak Presiden, apakah dibentuk dengan nama yang sama atau juga bisa dibentuk dengan nama yang lain, atau bahkan juga tidak dibentuk,” ujarnya dalam konferensi pers di Gedung KSP Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.

Dia mengaitkan hal tersebut dengan masa kepemimpinan sebelumnya seperti pada era Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang membentuk Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP IV).

Mantan Panglima TNI itu juga menyoroti pentingnya proses transisi pemerintahan yang sedang berjalan dengan lancar dalam memastikan program-program prioritas, termasuk yang dijanjikan saat kampanye, telah teralokasi dengan baik.

Mengenai kemungkinan adanya program khusus yang dititipkan dalam masa transisi ini, Moeldoko menegaskan tidak ada program khusus. “Tidak ada, tidak ada program-program khusus, tidak ada, tetapi justru semuanya fokus pada proses transisi karena waktu efektif pemerintahan ini tinggal beberapa hari,” tuturnya.

Ihwal indikasi penghapusan KSP, Moeldoko menyebutkan tugas dan cakupan KSP saat ini lebih luas daripada lembaga-lembaga serupa pada masa lalu. Selain melakukan monitoring dan evaluasi (monev), kata dia, KSP juga mengelola komunikasi politik, komunikasi publik, dan isu-isu strategis.

Namun, jika lembaga seperti KSP tetap ada, dia memperkirakan kemungkinan cakupan tugasnya akan lebih terbatas dan berfokus pada monitoring dan evaluasi program-program prioritas nasional.

“Saya pikir, jika ada unit seperti KSP ke depan, fokusnya mungkin hanya pada monev program prioritas nasional, memastikan program berjalan dengan baik, tanpa lagi terlibat dalam komunikasi politik dan publik yang mungkin diambil alih oleh lembaga lain,” katanya.

Saat disinggung tentang adanya komunikasi dengan presiden terpilih Pranowo perihal keberlanjutan KSP, Moeldoko mengatakan pihaknya belum ada pembicaraan khusus mengenai hal tersebut.

Selanjutnya, Moeldoko akan kembali garap proyek baterai kendaraan listrik…

Berita terkait

Rumor PDIP Masuk Kabinet, Zulhas Klaim yang Pertama Usulkan ke Jokowi dan Prabowo

3 jam lalu

Rumor PDIP Masuk Kabinet, Zulhas Klaim yang Pertama Usulkan ke Jokowi dan Prabowo

Zulhas mengatakan pernah mengusulkan pada Jokowi, Prabowo dan Bahlil agar PDIP dirangkul bergabung dalam koalisi pemerintahan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Iuran Tapera di Era Prabowo, BP Tapera: Belum Tahu Tahun Depan atau Kapan, Kita Harus Siapkan Dulu

4 jam lalu

Soal Iuran Tapera di Era Prabowo, BP Tapera: Belum Tahu Tahun Depan atau Kapan, Kita Harus Siapkan Dulu

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyatakan lembaganya belum menarik iuran dari ASN untuk program Tapera.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siap Kadernya Ditempatkan di Mana Pun di Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Partai Demokrat Siap Kadernya Ditempatkan di Mana Pun di Kabinet Prabowo

Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya soal pembentukan kabinet kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Yakin AHY masuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Demokrat Prioritaskan AHY untuk Diusulkan Masuk Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Demokrat Prioritaskan AHY untuk Diusulkan Masuk Kabinet Prabowo

AHY menjadi prioritas Demokrat karena dianggap memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi seorang menteri di era kabinet Prabowo nanti.

Baca Selengkapnya

Ketua DPD Sultan Najamudin Akui Sempat Dihubungi Jokowi: Beliau Titip Pesan agar Guyub

7 jam lalu

Ketua DPD Sultan Najamudin Akui Sempat Dihubungi Jokowi: Beliau Titip Pesan agar Guyub

Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin, mengatakan bahwa dirinya dihubungi oleh Presiden Joko Widodo usai dilantik

Baca Selengkapnya

Pesan Prabowo ke Pimpinan DPD yang Baru Dilantik: Kita Harus Bersama

7 jam lalu

Pesan Prabowo ke Pimpinan DPD yang Baru Dilantik: Kita Harus Bersama

Prabowo berharap persatuan bisa menjadi modal untuk percepatan menuju cita-cita bangsa.

Baca Selengkapnya

Soal Lokasi Pertemuan Prabowo - Megawati, Said PDIP: Tempat Terbaik, yang Sakral

7 jam lalu

Soal Lokasi Pertemuan Prabowo - Megawati, Said PDIP: Tempat Terbaik, yang Sakral

Politikus PDIP Said Abdullah mengungkap rencana lokasi pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri. Ia ungkap tempat yang sakral.

Baca Selengkapnya

Putusan PTUN Soal Gugatan PDIP Terhadap Penetapan Gibran sebagai Cawapres Dibacakan 10 Oktober 2024

8 jam lalu

Putusan PTUN Soal Gugatan PDIP Terhadap Penetapan Gibran sebagai Cawapres Dibacakan 10 Oktober 2024

PTUN akan membacakan putusan soal gugatan PDIP terhadap penetapan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pada 10 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

15 Tahun Dukung Prabowo, Eko Patrio: PAN Ingin Jatah Menteri Sebanyak-Banyaknya

8 jam lalu

15 Tahun Dukung Prabowo, Eko Patrio: PAN Ingin Jatah Menteri Sebanyak-Banyaknya

Sekjen PAN Eko Patrio mengatakan, partainya menginginkan kursi menteri sebanyak-banyaknya, karena PAN sudah 15 tahun mendukung Prabowo maju di Pilpres.

Baca Selengkapnya

Istana sebut Belum Ada Tanggal Pasti Penyerahan Nama Capim KPK ke DPR

8 jam lalu

Istana sebut Belum Ada Tanggal Pasti Penyerahan Nama Capim KPK ke DPR

Istana mengatakan belum ada waktu yang pasti soal pengiriman nama Capim KPK dan calon anggota Dewas ke DPR oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya