Johan Budi Bicara Rencananya Setelah Gagal Seleksi Akhir Capim KPK

Rabu, 2 Oktober 2024 12:26 WIB

Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi saat akan menjalani tes tertulis di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu, 31 Juli 2024. Panitia Seleksi (Pansel) melakukan tes tertulis untuk 236 calon Pimpinan KPK dan 146 calon Dewan Pengawas KPK. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan juru bicara KPK Johan Budi Sapto Pribowo dinyatakan tidak lulus seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2024-2029. Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini gugur dalam tes wawancara dan tes kesehatan.

Usai dinyatakan tidak lulus seleksi akhir capim KPK, Johan mengaku belum memiliki rencana untuk kariernya ke depan. "Saat ini masih belum ada rencana apa-apa," katanya ketika dihubungi, Rabu, 2 Oktober 2024.

Johan baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai wakil rakyat di Komisi III DPR periode 2019-2024. Kariernya sebagai anggota dewan tak berlanjut lantaran pada Pemilu 2024 Johan gagal lolos ke Senayan.

Johan Budi juga dikenal sebagai politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Namun, sejak mendaftarkan diri sebagai capim KPK, dia memilih mengundurkan diri dari partai banteng tersebut.

Dia mengatakan, surat pengunduran dirinya di PDIP sudah diserahkan sejak Agustus 2024. "Sudah saya serahkan melalui DPP (PDIP)," ucapnya.

Advertising
Advertising

Johan tak menjawab ketika ditanya kemungkinan kembali menjadi kader PDIP usai gagal di seleksi capim KPK. Pria asal Mojokerto ini mengatakan ingin menghabiskan waktu kosongnya dengan berziarah ke makam kedua orangtuanya di kampung halaman.

"Pulang kampung, menyekar makam ayah dan ibu," kata Johan.

Adapun karier Johan Budi dimulai ketika dirinya dipercaya menjadi bagian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi di Lembaga Minyak dan Gas Bumi pada 1992 hingga 1996. Johan Budi juga pernah berkarier sebagai jurnalis pada 1994 hingga 2005.

Usai berhenti berkarier sebagai jurnalis, Johan Budi melanjutkan kariernya di KPK sejak 2005 hingga 2015. Di sana, Johan Budi pernah menjadi juru bicara, kepala biro humas, hingga pelaksana tugas pimpinan KPK.

Pada 12 Januari 2016, Johan Budi ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Staf Khusus Presiden. Pemilihan Johan Budi sebagai Staf Khusus Presiden, karena pengalamannya. Kariernya di Istana berakhir setelah dirinya terpilih menjadi anggota DPR pada 2019-2024.

Pilihan Editor: Presiden Jokowi Resmikan 27 Ruas Jalan di NTT: Mulus, Masyarakat Bisa Menikmati

Berita terkait

Segini Harta Kekayaan Anggota DPR yang Pakai Kostum Ultraman Saat Pelantikan

1 jam lalu

Segini Harta Kekayaan Anggota DPR yang Pakai Kostum Ultraman Saat Pelantikan

Anggota DPR terpilih dari Partai Golkar mengenakan kostum Ultraman saat pelantikan anggota DPR periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Daftar Proyek Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang Diduga Diatur Muhaimin Syarif

1 jam lalu

Daftar Proyek Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang Diduga Diatur Muhaimin Syarif

Muhaimin Syarif diduga mengerjakan proyek di lingkungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan pembagian keuntungan 10-15 persen.

Baca Selengkapnya

Profil 10 Nama yang Lolos Calon Dewan Pengawas KPK

3 jam lalu

Profil 10 Nama yang Lolos Calon Dewan Pengawas KPK

10 nama calon Dewan Pengawas KPK yang lolos seleksi telah diserahkan ke Presiden Joko Widodo. Berikut profil singkatnya.

Baca Selengkapnya

Profil 10 Nama Calon Pimpinan KPK yang Lolos Seleksi

3 jam lalu

Profil 10 Nama Calon Pimpinan KPK yang Lolos Seleksi

Berikut profil singkat 10 calon pimpinan KPK yang lolos seleksi, mulai dari Johanis Tanak hingga Poengky Indarti.

Baca Selengkapnya

IPW dan TPDI Adukan Pemotongan Honor Hakim Agung ke KPK, Nilainya Mencapai Rp 90 Miliar

4 jam lalu

IPW dan TPDI Adukan Pemotongan Honor Hakim Agung ke KPK, Nilainya Mencapai Rp 90 Miliar

Total potongan yang tidak jelas peruntukannya yakni sebanyak 25,95 persen dari total honorarium penanganan perkara (HPP) hakim agung.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa 2 Saksi dari Sarana Jaya Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah DP Nol Rupiah di Rorotan

5 jam lalu

KPK Periksa 2 Saksi dari Sarana Jaya Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah DP Nol Rupiah di Rorotan

Dalam kasus dugaan korupsi pengadaan tanah DP nol rupiah oleh Sarana Jaya ini, KPK menduga terdapat kerugian negara/daerah Rp223 miliar.

Baca Selengkapnya

10 Calon Dewas KPK Lolos Seleksi Akhir, dari Pensiunan Polri hingga Mertua Kiky Saputri

5 jam lalu

10 Calon Dewas KPK Lolos Seleksi Akhir, dari Pensiunan Polri hingga Mertua Kiky Saputri

Pengumuman hasil akhir seleksi Calon Dewas KPK itu diumumkan melalui situs Kementerian Sekretariat Negara.

Baca Selengkapnya

Penyidik KPK Periksa 5 Saksi Kasus IUP di Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

5 jam lalu

Penyidik KPK Periksa 5 Saksi Kasus IUP di Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

KPK periksa 5 saksi itu untuk mendalami proses pemberian IUP di Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan peran mereka dalam pemberian IUP tersebut.

Baca Selengkapnya

Mertua Kiky Saputri, Gusrizal, Lolos Seleksi Akhir Calon Dewas KPK

7 jam lalu

Mertua Kiky Saputri, Gusrizal, Lolos Seleksi Akhir Calon Dewas KPK

Nama Gusrizal menjadi salah satu yang disorot dalam seleksi calon dewas lembaga antirasuah ini.

Baca Selengkapnya

Pansel Telah Rilis 10 Nama Capim KPK, IM57: Pilihan Presiden

7 jam lalu

Pansel Telah Rilis 10 Nama Capim KPK, IM57: Pilihan Presiden

Ketua Pansel KPK Muhammad Yusuf Ateh menyebut nama-nama calon pimpinan tersebut telah diserahkan kepada Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya