Sejarah Singkat G30S, Kronologi, dan Tokoh yang Gugur

Reporter

Rizki Dewi Ayu

Editor

Laili Ira

Senin, 30 September 2024 14:16 WIB

Suasana diorama peristiwa G30S/PKI di kawasan Monumen Kesaktian Pancasila, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. Diorama tersebut dibuat untuk peringatan Hari Kesaktian Pnlancasila dan mengenang korban dalam peristiwa G30S/PKI khususnya tujuh pahlawan revolusi pada 1 Oktober mendatang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa G30S atau biasa disebut dengan Gerakan 30 September merupakan salah satu peristiwa pemberontakan komunis yang terjadi pada tahun 1965. Peristiwa ini menjadi salah satu sejarah kelam bangsa Indonesia

Dalam aksi kudeta ini, setidaknya ada 7 perwira tinggi militer Republik Indonesia yang terbunuh. Lantas, bagaimana kronologi dari peristiwa tersebut? Siapa saja tokoh yang gugur dalam G30S?

Latar Belakang Pemberontakan G30S

Menurut Modul Pembelajaran Sejarah Indonesia Kelas XII, G30S atau Gerakan 30 September adalah pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) beberapa tahun setelah kemerdekaan Indonesia.

Dipa Nusantara Aidit, yang kala itu menjabat sebagai ketua Komite Sentral (CC) Partai Komunis Indonesia, dianggap oleh pemerintah Orde Baru sebagai sosok yang bertanggung jawab atas terjadinya pemberontakan G30S pada 30 September 1965.

Semua berawal ketika tahun 1965, PKI berhasil menjadi partai keempat terbesar di Indonesia. Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dikeluarkan oleh Presiden Soekarno, muncul konsep "Demokrasi Terpimpin" yang disambut baik oleh PKI. Melalui konsep ini, Soekarno mempromosikan persekutuan konsepsi antara Nasionalis, Agama, dan Komunis, yang dikenal sebagai NASAKOM.

Advertising
Advertising

Sejak demokrasi terpimpin secara resmi dimulai, Soekarno menampilkan dirinya sebagai penguasa tunggal di Indonesia. Ia mengendalikan kekuatan politik besar yang sering kali saling mencurigai.

Pada Januari 1965, PKI mengusulkan pembentukan angkatan kelima yang terdiri dari petani dan buruh bersenjata, namun usulan ini ditentang oleh militer, yang khawatir akan potensi dominasi PKI dan kemungkinan berdirinya pemerintahan komunis pro-RRC.

Usulan ini akhirnya memang gagal direalisasikan. Oleh karena itu akhirnya PKI meniupkan isu dewan jenderal di tubuh AD yang tengah mempersiapkan suatu kudeta. PKI juga memperkuat aksi fitnah dengan menyodorkan “dokumen Gilchrist”.

Di akhir 1964 dan permulaan 1965 ribuan petani bergerak merampas tanah yang bukan hak mereka atas hasutan PKI. Bentrokan-bentrokan besar terjadi antara mereka dan polisi dan para pemilik tanah.

Bentrokan-bentrokan tersebut dipicu oleh propaganda PKI yang menyatakan bahwa petani berhak atas setiap tanah, tidak peduli tanah siapapun.

Kronologi Pemberontakan G30S Singkat

Pada 30 September 1965, operasi penculikan para jenderal militer Indonesia dimulai. Operasi ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung Syamsuri, Komandan Batalyon I Cakrabirawa. Letkol Untung menunjuk Lettu Dul Arief sebagai ketua pelaksanaan penculikan para jenderal dan perwira tinggi militer.

Pada tanggal 1 Oktober dini hari Pukul 03.00 WIB pasukan Cakrabirawa dan anggota PKI bergerak dari Halim Perdanakusuma menuju rumah para perwira tinggi militer. Pasukan Cakrabirawa memulai aksinya dengan target melakukan aksi penculikan terhadap 7 jenderal. Pasukan Cakrabirawa bergerak dari lapangan udara menuju Jakarta daerah selatan.

Dalam aksi penculikan, tiga jenderal yaitu Ahmad Yani, MT Haryono, dan DI Panjaitan dibunuh di rumah mereka. Sementara itu, Soeprapto, S. Parman, dan Sutoyo ditangkap hidup-hidup dan kemudian dibunuh oleh para anggota PKI.

Sementara itu, satu target lainnya yakni Jenderal AH Nasution berhasil melarikan diri dan lolos ketika pasukan Cakrabirawa mengepung rumahnya. Namun, ajudannya, Lettu Pierre Tendean, tertangkap dan kemudian dibawa ke Lubang Buaya, di mana ia disiksa dan dibunuh.

Ditemukan di Lubang Buaya

Pada 3 Oktober 1965, ditemukan tempat para perwira yang diculik dan dibunuh tersebut. Mayat para perwira itu dimasukkan ke dalam sebuah sumur yang bergaris tengah ¾ meter dengan kedalaman kira-kira 12 meter, yang kemudian dikenal dengan nama Sumur Lubang Buaya.

Pada tanggal 4 Oktober, penggalian Sumur Lubang Buaya dilanjutkan kembali (karena ditunda pada tanggal 3 Oktober pukul 17.00 WIB hingga keesokan hari) yang diteruskan oleh pasukan Para Amfibi KKO – AL dengan disaksikan pimpinan sementara TNI – AD, Mayjen Soeharto.

Jenazah para perwira kemudian diangkat dari sumur tua dan terlihat adanya kerusakan fisik yang sedemikian rupa. Hal inilah yang menjadi saksi bisu bagi bangsa Indonesia betapa kejamnya siksaan yang mereka alami sebelum wafat.

Pada tanggal 5 Oktober, jenazah para perwira TNI – AD tersebut dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata yang sebelumnya disemayamkan di Markas Besar Angkatan Darat. Pada tanggal 6 Oktober, dengan surat keputusan pemerintah yang diambil dalam Sidang Kabinet Dwikora, para perwira TNI – AD tersebut ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi.

Tokoh yang Gugur dalam G30S

Para perwira tinggi yang menjadi korban kekejaman G30S, yang ditemukan di Lubang Buaya, antara lain:

  1. Letnan Jenderal Ahmad Yani
  2. Mayor Jenderal Raden Soeprapto
  3. Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
  4. Mayor Jenderal Siswondo Parman
  5. Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
  6. Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
  7. Kapten Lettu Pierre Andreas Tendean

Pilihan Editor: Peringatan G30S, Ini Profil 10 Pahlawan Revolusi Indonesia

Berita terkait

Alur Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

7 jam lalu

Alur Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

Akun @_bje milik Bernando J. Sujibto menyebut dugaan plagiarisme terhadap buku Kuasa Ramalan karya Peter Carey (KPG, 2012).

Baca Selengkapnya

UGM Bentuk Tim Usut Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah FIB

12 jam lalu

UGM Bentuk Tim Usut Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah FIB

Pembentukan tim ini menanggapi tuduhan plagiarisme terhadap dosen Departemen Sejarah FIB UGM Sri Margana dan kawan-kawan.

Baca Selengkapnya

Isi Teks Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Maknanya

22 hari lalu

Isi Teks Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan Maknanya

Ini isi teks Sumpah Pemuda 28 Oktober yang memiliki makna mendalam untuk mewujudkan Kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Heritage Walk Festival Menelusuri Situs Warisan Budaya dan Sejarah Delhi yang Tersembunyi

24 hari lalu

Heritage Walk Festival Menelusuri Situs Warisan Budaya dan Sejarah Delhi yang Tersembunyi

Heritage Walk Festival menjelajahi ratusan situs warisan budaya tersembunyi di Delhi yang tidak diketahui oleh masyarakat dan generasi muda

Baca Selengkapnya

HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

28 hari lalu

HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi korban G30S 1965 bertepatan dengan hari ulang tahun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau HUT TNI ke-20.

Baca Selengkapnya

Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

33 hari lalu

Gagasan Angkatan Kelima PKI yang Ditentang TNI AD, Pemicu Peristiwa G30S?

Penyebab G30S masih samar hingga hari ini, tapi sebelum meletusnya peristiwa tersebut muncul gagasan Angkatan Kelima dari PKI yang ditentang TNI AD.

Baca Selengkapnya

Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

33 hari lalu

Peristiwa G30S: Kematian Tragis Pahlawan Revolusi dari Yogyakarta, Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

Kematian tragis Birgen Katamso dan Kolonel Sugiyono akibat G30s di Yogyakarta. Keduanya dianugerahi sebagai Pahlawan Revolusi.

Baca Selengkapnya

Deretan Hari Nasional pada Oktober 2024, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, hingga Hari Uang Nasional

34 hari lalu

Deretan Hari Nasional pada Oktober 2024, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, hingga Hari Uang Nasional

Serangkaian peringatan hari nasional pada Oktober. Ada Hari Kesaktian Pancasila, Hari Batik Nasional, Hari Sumpah Pemuda hingga Hari Batik Nasional.

Baca Selengkapnya

Setahun Setelah G30S Penetapan Hari Kesaktian Pancasila

34 hari lalu

Setahun Setelah G30S Penetapan Hari Kesaktian Pancasila

Setiap 1 Oktober diperingati sebagai hari Kesaktian Pancasila, bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Tiga Tahun Lalu Tes Wawasan Kebangsaan Korbankan 58 Pegawai KPK: G30S TWK

34 hari lalu

Tiga Tahun Lalu Tes Wawasan Kebangsaan Korbankan 58 Pegawai KPK: G30S TWK

Tiga tahun lalu, per Kamis, 30 September 2021, sebanyak 58 pegawai KPK diberhentikan disebut karena tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK).

Baca Selengkapnya