Alasan Peneliti Sebut Ahmad Luthfi-Taj Yasin Bisa Ancam Dominasi PDIP di Jateng

Reporter

Antara

Editor

Sapto Yunus

Sabtu, 28 September 2024 10:31 WIB

Pasangan bakal calon Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol Ahmad Luthfi (kiri) dan bakal calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, Kamis 29 Agustus 2024. Pemeriksaan kesehatan tersebut untuk kepentingan persyaratan mendaftar sebagai Bacagub dan Bacawagub di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Provinsi Jawa Tengah pada Pilkada 2024. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Kanigoro Network Joko Kanigoro menilai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, bisa mengancam dominasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP di Jawa Tengah, yang dikenal sebagai kandang banteng.

“Kalau hingga akhir pilkada trennya Ahmad Luthfi dan Gus Yasin naik, ini menjadi ancaman serius bagi PDIP yang notabene Jateng ini diklaim PDIP sebagai kandang banteng,” kata dia dalam diskusi ‘Membaca Peta Politik Pilgub Jawa Tengah 2024; Seberapa Besar Peluang Masing-masing Paslon?’ di Semarang pada Jumat, 27 September 2024.

Pilkada Jateng 2024 diikuti dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yakni Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) dengan nomor urut 1 dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) yang mendapat nomor urut 2.

Joko memaparkan hasil survei terbarunya pada 1-6 September 2024 yang menunjukkan elektabilitas Luthfi-Yasin sebesar 45,2 persen; atau unggul tipis dari pasangan Andika-Hendi di angka 37,7 persen. Masih ada 17,1 persen pemilih yang belum menentukan pilihan.

Survei tersebut dilakukan secara tatap muka melalui teknik pengambilan simple random sampling pada 1.600 responden yang dijadikan sampel dengan sebaran 35 kabupaten/kota dengan margin kesalahan lebih kurang 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Menurut dia, elektabilitas Luthfi-Yasin lebih unggul karena dipengaruhi dukungan koalisi gemuk serta sosialisasi yang lebih lama dibandingkan dengan Andika-Hendi. Jika tren itu bertahan, kata dia, Luthfi-Yasin menjadi ancaman serius bagi dominasi PDIP di Jateng yang selama ini dikenal sebagai kandang banteng.

Joko bahkan menyebutkan, jika elektabilitas Luthfi-Yasin konsisten hingga memasuki pemungutan suara, bukan tidak mungkin mereka keluar sebagai pemenang. Meski demikian, dia yakin PDIP juga akan melakukan perlawanan serius dan berusaha mempertahankan kandang banteng.

“Saya kira, kalau konsisten di akhir pemilu ini, prediksi saya kemenangan Luthfi-Yasin sekitar lima persen, tidak lebih dari lima persen. Saya kira kalau untuk menang tebal agak susah, tapi kalau potensi kemenangan ada di Luthfi-Yasin,” katanya.

Selanjutnya, pengamat sebut banyaknya dukungan tak menjadi jaminan menang dalam Pilgub Jateng…

<!--more-->

Adapun pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, M. Kholidul Adib, menilai Luthfi-Yasin unggul di atas kertas karena memiliki dukungan mayoritas partai di kursi parlemen. Dia memprediksi Andika-Hendi, yang hanya didukung PDIP, akan kewalahan.

Meski begitu, kata dia, banyaknya dukungan tidak menjadi jaminan menang dalam Pilgub Jateng kali ini, karena ada banyak faktor penentu lainnya dalam kemenangan, seperti aspek figur atau ketokohan, mesin partai yang bekerja hingga tingkat bawah, serta program dan gagasan yang ditawarkan paslon.

Jika melihat komposisi pemilih, dia menilai karakter pemilih di Jateng yang cenderung agamis-religius membuat Luthfi-Yasin diuntungkan. Dia menilai Gus Yasin, yang selama ini dikenal sebagai representasi kaum santri, bisa mengambil ceruk suara dari kaum Nahdliyin—sebutan bagi warga Nahdlatul Ulama (NU). Namun PDIP juga telah mengantisipasi dengan memilih adik KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yakni Umar Wahid Hasyim sebagai Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi.

Sedangkan pengamat politik Unika Soegijapranata Andreas Pandiangan menilai Luthfi-Yasin menghadapi tantangan serius, seiring munculnya berbagai isu dan narasi yang beredar di media sosial. Narasi perang bintang antara Rambo versus Sambo dinilai bisa mempengaruhi preferensi pemilih di Pilgub Jateng 2024.

“Perang bintang menjadi 'image negatif' sebetulnya bagi Luthfi-Yasin. Namun kemudian kenapa kedua pasangan calon ini tidak adu gagasan, ini mungkin menjadi bagian dari strategi untuk meyakinkan pemilih yang mana Jateng tingkat partisipasinya cukup tinggi,” ungkap Andreas.

Pilihan editor: KPU Gelar Debat Pilgub Jateng 2024 dengan Pertemukan Dua Paslon Sekaligus

Berita terkait

3 Perkara yang Digugat Tia Rahmania ke PN Jakarta Pusat Terkait Pemecatannya oleh PDIP

5 jam lalu

3 Perkara yang Digugat Tia Rahmania ke PN Jakarta Pusat Terkait Pemecatannya oleh PDIP

Saat ini, permohonan Tia Rahmania sudah masuk ke tahap persidangan.

Baca Selengkapnya

Tia Rahmania Kunjungi Bareskrim Polri Usai Gugat Mahkamah PDIP Ihwal Penggelembungan Suara

8 jam lalu

Tia Rahmania Kunjungi Bareskrim Polri Usai Gugat Mahkamah PDIP Ihwal Penggelembungan Suara

Awalnya Tia Rahmania ingin melaporkan pihak yang menuduhnya melakukan penggelembungan suara ke Bareskrim Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Kasus Tuduhan Penggelembungan Suara Pemilu 2024, Tia Rahmania Batal Maju Jadi Anggota DPR dan Dipecat PDIP

8 jam lalu

Kasus Tuduhan Penggelembungan Suara Pemilu 2024, Tia Rahmania Batal Maju Jadi Anggota DPR dan Dipecat PDIP

Kader Tia Rahmania dipecat PDIP karena terbukti melakukan penggelembungan suara. Pada SK KPU Nomor 1368, Tia Rahmania digantikan oleh Bonnie Triyana.

Baca Selengkapnya

Mantan Kepala Desa se-Jawa Tengah Dukung Andika-Hendi

10 jam lalu

Mantan Kepala Desa se-Jawa Tengah Dukung Andika-Hendi

Andika-Hendi mendapat dukungan mantan kepala desa di Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Kapolda Jateng Enggan Salami Andika Perkasa, Politikus PDIP Anggap Upaya Merendahkan

16 jam lalu

Kapolda Jateng Enggan Salami Andika Perkasa, Politikus PDIP Anggap Upaya Merendahkan

Keengganan Kapolda dan Pj gubernur Jawa Tengah bersalaman dengan Andika Perkasa itu viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Viral Kritik Nurul Ghufron di Acara Lemhanas, Tia Rahmania Mengklaim Saat Itu Masih Caleg Terpilih DPR RI

18 jam lalu

Viral Kritik Nurul Ghufron di Acara Lemhanas, Tia Rahmania Mengklaim Saat Itu Masih Caleg Terpilih DPR RI

Video Tia Rahmania mengkritik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di acara Lemhanas viral. Setelah itu ia dikabarkan dipecat dari PDIP.

Baca Selengkapnya

Soal Kans PDIP Tempatkan Kader di Kabinet Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

18 jam lalu

Soal Kans PDIP Tempatkan Kader di Kabinet Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

Puan Maharani mengatakan, komunikasi antara PDIP dengan Prabowo Subianto selama ini terjalin dengan baik.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Bawaslu Banten Tentang Kasus Tia Rahmania

19 jam lalu

Penjelasan Bawaslu Banten Tentang Kasus Tia Rahmania

Bawaslu Banten menyatakan Tia Rahmania tidak terbukti melakukan penggelembungan suara. Tapi sejumlah PPK terbukti mengubah hasil suara pemilu.

Baca Selengkapnya

PDIP dan PKB Ganti Anggota DPR Terpilih

20 jam lalu

PDIP dan PKB Ganti Anggota DPR Terpilih

Di PDIP, kerabat Megawati Soekarnoputri hendak diloloskan menjadi anggota DPR. Di PKB, lima anggota DPR terpilih diganti.

Baca Selengkapnya

Tia Rahmania Datangi Bareskrim Setelah Dipecat PDIP dan Batal Jadi Caleg Terpilih DPR RI

21 jam lalu

Tia Rahmania Datangi Bareskrim Setelah Dipecat PDIP dan Batal Jadi Caleg Terpilih DPR RI

Tia Rahmania yang dipecat PDIP yang membuat dia gagal jadi caleg terpilih DPR RI mendatangi Bareskrim untuk berkonsultasi.

Baca Selengkapnya