Alasan Peneliti Sebut Ahmad Luthfi-Taj Yasin Bisa Ancam Dominasi PDIP di Jateng
Reporter
Antara
Editor
Sapto Yunus
Sabtu, 28 September 2024 10:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Kanigoro Network Joko Kanigoro menilai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, bisa mengancam dominasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP di Jawa Tengah, yang dikenal sebagai kandang banteng.
“Kalau hingga akhir pilkada trennya Ahmad Luthfi dan Gus Yasin naik, ini menjadi ancaman serius bagi PDIP yang notabene Jateng ini diklaim PDIP sebagai kandang banteng,” kata dia dalam diskusi ‘Membaca Peta Politik Pilgub Jawa Tengah 2024; Seberapa Besar Peluang Masing-masing Paslon?’ di Semarang pada Jumat, 27 September 2024.
Pilkada Jateng 2024 diikuti dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yakni Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) dengan nomor urut 1 dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) yang mendapat nomor urut 2.
Joko memaparkan hasil survei terbarunya pada 1-6 September 2024 yang menunjukkan elektabilitas Luthfi-Yasin sebesar 45,2 persen; atau unggul tipis dari pasangan Andika-Hendi di angka 37,7 persen. Masih ada 17,1 persen pemilih yang belum menentukan pilihan.
Survei tersebut dilakukan secara tatap muka melalui teknik pengambilan simple random sampling pada 1.600 responden yang dijadikan sampel dengan sebaran 35 kabupaten/kota dengan margin kesalahan lebih kurang 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut dia, elektabilitas Luthfi-Yasin lebih unggul karena dipengaruhi dukungan koalisi gemuk serta sosialisasi yang lebih lama dibandingkan dengan Andika-Hendi. Jika tren itu bertahan, kata dia, Luthfi-Yasin menjadi ancaman serius bagi dominasi PDIP di Jateng yang selama ini dikenal sebagai kandang banteng.
Joko bahkan menyebutkan, jika elektabilitas Luthfi-Yasin konsisten hingga memasuki pemungutan suara, bukan tidak mungkin mereka keluar sebagai pemenang. Meski demikian, dia yakin PDIP juga akan melakukan perlawanan serius dan berusaha mempertahankan kandang banteng.
“Saya kira, kalau konsisten di akhir pemilu ini, prediksi saya kemenangan Luthfi-Yasin sekitar lima persen, tidak lebih dari lima persen. Saya kira kalau untuk menang tebal agak susah, tapi kalau potensi kemenangan ada di Luthfi-Yasin,” katanya.
Selanjutnya, pengamat sebut banyaknya dukungan tak menjadi jaminan menang dalam Pilgub Jateng…
<!--more-->
Adapun pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, M. Kholidul Adib, menilai Luthfi-Yasin unggul di atas kertas karena memiliki dukungan mayoritas partai di kursi parlemen. Dia memprediksi Andika-Hendi, yang hanya didukung PDIP, akan kewalahan.
Meski begitu, kata dia, banyaknya dukungan tidak menjadi jaminan menang dalam Pilgub Jateng kali ini, karena ada banyak faktor penentu lainnya dalam kemenangan, seperti aspek figur atau ketokohan, mesin partai yang bekerja hingga tingkat bawah, serta program dan gagasan yang ditawarkan paslon.
Jika melihat komposisi pemilih, dia menilai karakter pemilih di Jateng yang cenderung agamis-religius membuat Luthfi-Yasin diuntungkan. Dia menilai Gus Yasin, yang selama ini dikenal sebagai representasi kaum santri, bisa mengambil ceruk suara dari kaum Nahdliyin—sebutan bagi warga Nahdlatul Ulama (NU). Namun PDIP juga telah mengantisipasi dengan memilih adik KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yakni Umar Wahid Hasyim sebagai Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi.
Sedangkan pengamat politik Unika Soegijapranata Andreas Pandiangan menilai Luthfi-Yasin menghadapi tantangan serius, seiring munculnya berbagai isu dan narasi yang beredar di media sosial. Narasi perang bintang antara Rambo versus Sambo dinilai bisa mempengaruhi preferensi pemilih di Pilgub Jateng 2024.
“Perang bintang menjadi 'image negatif' sebetulnya bagi Luthfi-Yasin. Namun kemudian kenapa kedua pasangan calon ini tidak adu gagasan, ini mungkin menjadi bagian dari strategi untuk meyakinkan pemilih yang mana Jateng tingkat partisipasinya cukup tinggi,” ungkap Andreas.
Pilihan editor: KPU Gelar Debat Pilgub Jateng 2024 dengan Pertemukan Dua Paslon Sekaligus