5 RUU Kerja Sama Pertahanan dengan Negara Asing akan Disahkan di Paripurna DPR

Reporter

Nandito Putra

Editor

Amirullah

Rabu, 25 September 2024 19:34 WIB

Suasana Rapat Paripurna ke-7 Masa Persidangan I tahun 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 19 September 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi I DPR dan Kementerian Pertahanan menyetujui lima Rancangan Undang-undang tentang kerja sama di bidang pertahanan. Kelima RUU tersebut masing-masing mengatur kerja sama dengan India, Brazil, Kamboja, Prancis, dan Uni Emirat Arab

Ketua Komisi I DPR Meutya Viada Hafid mengatakan semua RUU tersebut mendapat persetujuan oleh sembilan fraksi untuk disahkan saat rapat paripurna.

"Alhamdulillah sebelum masa kerja periode ini berakhir kami telah menyelesaikan pembahasan lima RUU ratifikasi tentang kerja sama bidang pertahanan. Dan semua fraksi setuju untuk disahkan di paripurna," kata Meutya saat ditemui di kompleks gedung DPR, Rabu, 25 September 2024.

Dia mengatakan meskipun sudah di masa akhir jabatan, Kementerian Pertahanan di bawah pimpinan Prabowo Subianto masih produktif menelurkan regulasi di bidang pertahanan. Meutya menilai pengesahan lima RUU tersebut penting untuk memperkuat sektor pertahanan Indonesia dengan kelima negara tersebut.

Politikus Partai Golkar itu mengatakan kerja sama dengan negara lain di bidang pertahanan juga diperlukan merespons dinamisnya kondisi keamanan global.

Advertising
Advertising

"Selama menjadi mitra kerja Kemenhan, kami di Komisi I melihat banyak capaian yang dilakukan Pak Prabowo, meskipun tadi sempat disinggung anggaran pertahan kita masih di bawah satu persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)," klaim Meutya.

Adapun Prabowo dalam pemaparannya saat rapat mengatakan kelima negara tersebut memegang peran penting di masing-masing kawasan. Terlebih lagi, kata Prabowo, India dan Prancis adalah negara yang memiliki persenjataan nuklir.

Prabowo menilai kerja sama dengan negara-negara tersebut akan memperkuat posisi Indonesia dalam mewujudkan keamanan nasional dan perdamaian global. "Lima kerja sama ini sangat penting karena lima negara ini punya teknologi yang baik," ujar Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menyampaikan permintaan maaf selama memimpin Kementerian Pertahanan. Prabowo juga meminta publik untuk memaklumi selama ini proses kerja Kemenhan di bidang pertahanan banyak dilakukan secara tertutup.

"Hal itu tidak lain demi kerahasiaan keamanan. Tapi walaupun sudah tertutup, ternyata ada juga informasi yang bocor, apa-apa yang kita bicarakan pasti bocor," katanya.

Pilihan editor: Begini Kata Pegiat Soal Untung Rugi Pembentukan Angkatan Siber

Berita terkait

Yaqut Cholil Qoumas: Rapor Merah hingga Tudingan Mangkir

1 jam lalu

Yaqut Cholil Qoumas: Rapor Merah hingga Tudingan Mangkir

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mangkir dari pemanggilan pihak Pansus Haji

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi I DPR Bilang Pemerintah akan Umumkan Temuan soal Kebocoran Data NPWP

3 jam lalu

Ketua Komisi I DPR Bilang Pemerintah akan Umumkan Temuan soal Kebocoran Data NPWP

Meutya mengatakan bahwa dugaan kebocoran data NPWP tersebut sedang didalami oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Anggaran Pertahanan Indonesia Termasuk yang Terendah di Asia

5 jam lalu

Prabowo Sebut Anggaran Pertahanan Indonesia Termasuk yang Terendah di Asia

Prabowo mengatakan saat ini anggaran pertahanan baru 0,89 persen terhadap Produk Domestik Bruto.

Baca Selengkapnya

Komisi I DPR Sebut Pembentukan Lembaga PDP sedang Tahap Sinkronisasi

5 jam lalu

Komisi I DPR Sebut Pembentukan Lembaga PDP sedang Tahap Sinkronisasi

Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan telah mendengar pemerintah tengah menyiapkan lembaga PDP dan kini sedang tahap sinkronisasi.

Baca Selengkapnya

Raker bersama Menhan Prabowo Subianto, Pimpinan Komisi I DPR Lengkap Hadir

5 jam lalu

Raker bersama Menhan Prabowo Subianto, Pimpinan Komisi I DPR Lengkap Hadir

Ketua Komisi I DPR mengatakan, membutuhkan keberanian luar bisa bagi komisinya untuk bisa melangsungkan rapat dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Komisi II DPR Setujui 79 RUU Kabupaten-Kota Disahkan saat Paripurna

6 jam lalu

Komisi II DPR Setujui 79 RUU Kabupaten-Kota Disahkan saat Paripurna

Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli mengatakan sebagian besar dari 79 RUU tersebut merupakan dasar hukum pembentukan beberapa provinsi, kabupaten dan kota

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto dan Komisi 1 DPR Bahas Sejumlah RUU bidang Pertahanan

7 jam lalu

Prabowo Subianto dan Komisi 1 DPR Bahas Sejumlah RUU bidang Pertahanan

Prabowo Subianto dan Komisi 1 DPR bahas sejumlah RUU di bidang pertahanan secara tertutup. Hadir juga Menteri Hukum dan HAM serta Menteri Luar Negeri.

Baca Selengkapnya

Cak Imin soal Rencana Tambah Komisi di DPR: Katanya karena Kementerian Nambah?

9 jam lalu

Cak Imin soal Rencana Tambah Komisi di DPR: Katanya karena Kementerian Nambah?

Wakil Ketua DPR Cak Imin mengatakan, rencana penambahan komisi di DPR masih sampai di tahap lobi-lobi antarfraksi.

Baca Selengkapnya

Polemik Calon Hakim Agung, Anggota Komisi III DPR Sebut KY Harus Seleksi Ulang

11 jam lalu

Polemik Calon Hakim Agung, Anggota Komisi III DPR Sebut KY Harus Seleksi Ulang

Sebanyak 12 calon hakim agung dan hakim ad hoc HAM 2024 pada Mahkamah Agung yang diajukan Komisi Yudisial ditolak seluruhnya oleh DPR.

Baca Selengkapnya

79 Anggota DPR 2024-2029 Terafiliasi Dinasti Politik

15 jam lalu

79 Anggota DPR 2024-2029 Terafiliasi Dinasti Politik

Formappi merilis riset yang menunjukkan sebanyak 79 anggota DPR terpilih saling terkait dengan dinasti politik.

Baca Selengkapnya