Prabowo Temui Presiden Filipina Marcos Jr, Kilas Balik Kemiripan Gaya Kampanye Keduanya
Reporter
Sukma Kanthi Nurani
Editor
S. Dian Andryanto
Minggu, 22 September 2024 11:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto melanjutkan kunjungan ke Filipina sebagai bagian dari rangkaian lawatan Asia Tenggaranya, di mana ia bertemu dengan Presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Romualdez Marcos Jr di Istana Malacanang, Manila, pada Jumat.
Menurut Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, kunjungan tersebut merupakan wujud komitmen Menhan RI untuk memperkuat kerja sama pertahanan di Asia Tenggara dan membangun kemitraan strategis antara Indonesia dan Filipina.
Di Istana Malacanang, Prabowo menyatakan bahwa Filipina adalah mitra strategis Indonesia, terutama dalam bidang pertahanan. Ia juga memuji kepemimpinan Presiden Filipina Marcos yang berhasil memposisikan Filipina sebagai negara yang diperhitungkan di kawasan.
“Saya sangat terkesan dengan kepemimpinan Anda. Wawasan strategis Anda memajukan posisi Filipina di panggung global secara signifikan, menunjukkan kemajuan yang nyata dalam bidang politik, ekonomi, dan militer,” kata PrabowoI kepada Bongbong Marcos sebagaimana dikutip dari siaran resmi Kemhan RI.
Kilas balik gaya kampanye Prabowo dan Bongbong yang mirip
Pada quick count 2024, Ferdinand Marcos Jr. atau Bongbong Marcos menyampaikan ucapan selamat kepada calon presiden Prabowo. Dikatakan bahwa Prabowo dan Marcos memiliki "strategi" yang serupa dalam memenangkan pemilihan presiden.
Lalu, bagaimana persamaan strategi antara Prabowo dan Bongbong Marcos untuk memenangkan Pilpres?
Persamaan strategi ini mulai dibahas sejak Desember 2023, ketika gaya kampanye Prabowo dianggap mirip dengan Marcos, terutama karena keduanya sama-sama memanfaatkan gimik di media sosial. Bahkan beredar rumor bahwa Prabowo-Gibran menggunakan konsultan politik yang sama dengan Bongbong Marcos.
Ada beberapa kesamaan antara Prabowo dan Bongbong Marcos dalam memenangkan Pilpres. Misalnya, seperti Bongbong yang memilih Sara Duterte-Carpio, putri Presiden Rodrigo Duterte, sebagai pasangannya, Prabowo juga memilih Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo, sebagai calon wakil presiden.
Kemenangan Bongbong Marcos dipengaruhi oleh kehadiran Sara, yang mendapat dukungan besar dari simpatisan ayahnya. Sara juga membantu Bongbong meraih dukungan di kalangan pemilih baru. Demikian pula, peran Gibran sangat penting dalam meningkatkan suara Prabowo, terutama di kalangan pemilih muda yang melihatnya sebagai penerus Jokowi.
Baik Prabowo maupun Bongbong juga memiliki kesamaan dalam membentuk citra diri selama kampanye. Bongbong, putra mantan Presiden Ferdinand Marcos yang dikenal sebagai diktator, menggunakan kekuatan media sosial untuk mengubah persepsi publik terhadap warisan otoriter ayahnya.
Demikian halnya dengan Prabowo, yang dulunya dikenal sebagai sosok tegas dan keras, terutama karena keterkaitannya dengan isu pelanggaran HAM 1998. Untuk memperbaiki citranya, Prabowo menggunakan media sosial untuk membangun image yang lebih lembut, ramah, dan suka bergembira.
Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS), Nyarwi Ahmad, mengungkapkan adanya kemungkinan kemiripan antara strategi kampanye Prabowo-Gibran dengan kampanye Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. di Filipina. Bongbong, yang merupakan putra mantan diktator Ferdinand Marcos, berhasil memenangkan Pemilu Filipina pada 2022.
Nyarwi mengatakan, ada potensi tim Prabowo menggunakan pola atau bahkan konsultan asing. "Tapi tentu itu harus diklarifikasi ke tim yang ada di Prabowo-Gibran," ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat, 8 Desember 2023.
Situasi hari ini, menurut Nyarwi, membuka peluang terjadinya filipinisasi politik di Indonesia. "Khususnya dalam konteks pemilu presiden," ujarnya. Dia menjelaskan, ada tren atau pola yang mirip antara Prabowo dengan Bongbong.
Kemiripan ini, Nyarwi mengatakan, tidak hanya dalam konteks perilaku capres-cawapres, dalam hal ini Prabowo-Gibran. "Tapi juga kecendungan sikap dan perilaku pemilih dengan konteks demografi yang memang ada kemiripan dengan konteks Filipina," tuturnya.
SUKMA KANTHI NURANI | HENDRIK KHOIRUL MUHID | HAN REVANDA PUTRA
Pilihan Editor: Kemiripan Jurus Memenangi Pilpres ala Prabowo Sunianto dan Bongbong Marcos