Tim Pemenangan Pramono-Rano Ungkap Strategi Raih Suara Anak Abah di Pilkada Jakarta

Kamis, 19 September 2024 08:44 WIB

Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan pada acara seremonial dan penyerahan trofi World Habitat Award 2024 kolaborasi multipihak untuk perubahan kebijakan perumahan Jakarta di Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, pada Ahad, 25 Agustus 2024. TEMPO/ Mochamad Firly Fajrian

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pemenangan bakal pasangan calon Pramono Anung-Rano Karno berupaya meraih suara pendukung Anies Baswedan yang disebut sebagai Anak Abah di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024. Bagaimana strateginya?

Aldy Perdana Putra Amin mengatakan, strategi pemenangan Pramono-Rano di Pilkada Jakarta termasuk menargetkan perolehan suara pendukung Anies.

Diketahui, Aldy merupakan mantan Juru Bicara Anies di pemilihan presiden atau Pilpres 2024 yang kini bergabung dalam Tim Pemenangan Pramono-Rano di Pilkada Jakarta.

“Khususnya untuk meraih suara swing voters di Jakarta. Salah satunya termasuk pendukung Pak Anies,” ujar Aldy saat dihubungi Tempo, Rabu, 18 September 2024.

Aldy menyatakan, suara pendukung Anies menjadi incaran tim pemenangan Pramono-Rano, karena jumlahnya yang besar di Jakarta.

Advertising
Advertising

Aldy dan timnya berupaya merangkul Anak Abah dengan pendekatan yang pernah Anies berikan dalam gaya berpolitiknya yang menawarkan program dan gagasan.

Selain suara dari Anak Abah, tim Pramono-Rano juga menargetkan suara dari masyarakat yang mendukung gubernur sebelumnya, seperti Fauzi Bowo, Sutiyoso, dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, hingga Sandiaga Uno yang pernah menjadi wakil gubernur mendampingi Anies.

"Loyalis para tokoh lain kami juga coba dekati,“ ujar Aldy.

Laporan utama Majalah Tempo yang dipublikasikan pada 15 September 2024 mengulas mengenai upaya dua bakal Gubernur Jakarta 2024 yakni Ridwan Kamil dan Pramono Anung untuk mendapatkan suara pendukung Anies.

Untuk mempermudah langkahnya, kubu Pramono-Rano diketahui mendapuk dua orang tim pendukung Anies, yakni Aldy dan Mandira Bienna Elmir untuk bergabung di tim pemenangannya.

Sedangkan Ridwan Kamil dikabarkan berencana menggaet Anak Abah dengan melanjutkan program lama eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan selama memimpin wilayah Jakarta.

Upaya pendekatan kedua kubu baik kepada tim pendukung Anies maupun massa pendukungnya dilakukan lantaran elektabilitas Anies berada di tingkat tertinggi di antara nama calon gubernur lain yang sempat diisukan.

Berdasarkan Survei Departemen Penelitian dan Pengembangan Kompas pada 15-20 Juli 2024, Anies merajai posisi dengan mendapatkan perolehan tertinggi sebanyak 30 persen yang disusul Ahok sebesar 20 persen dan terakhir Ridwan Kamil dengan tingkat keterpilihan 8,5 persen.

Egi Adyatama berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Jubir Ungkap Anies Masih Tunggu Gagasan 3 Paslon Pilgub Jakarta Sebelum Beri Dukungan

Berita terkait

Poltracking Indonesia Dilarang Rilis Hasil Survei Tentang Pilkada Jakarta

2 jam lalu

Poltracking Indonesia Dilarang Rilis Hasil Survei Tentang Pilkada Jakarta

Persepi memberi sanksi kepada Poltracking Indonesia. Lembaga itu dilarang merilis hasil survei tentang Pilkada Jakarta tanpa persetujuan Persepi.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

3 jam lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

3 jam lalu

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

Pramono Anung mengklaim politik riang gembira itu menjadi ciri khas pasangan nomor urut 3 dalam berkampanye.

Baca Selengkapnya

Dewan Etik Persepi Ungkap Kronologi Penyelidikan Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta antara LSI dan Poltracking

4 jam lalu

Dewan Etik Persepi Ungkap Kronologi Penyelidikan Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta antara LSI dan Poltracking

Dewan Etik Persepi menggelar penyelidikan terhadap hasil survei LSI dan Poltracking di Pilkada Jakarta. Keduanya telah diperiksa.

Baca Selengkapnya

Pramono Respons Kapan Bertemu Anies: Hanya Saya dan Bang Doel yang Tahu

5 jam lalu

Pramono Respons Kapan Bertemu Anies: Hanya Saya dan Bang Doel yang Tahu

Pramono Anung tidak menjawab secara gamblang kapan pertemuannya dengan Anies Baswedan bakal digelar.

Baca Selengkapnya

Akan Gelar Kampanye Akbar Kedua di SUGBK, Pramono Anung-Rano Karno Yakin Banyak Pemilih Gen Z Hadir

5 jam lalu

Akan Gelar Kampanye Akbar Kedua di SUGBK, Pramono Anung-Rano Karno Yakin Banyak Pemilih Gen Z Hadir

Pramono Anung-Rano Karno optimistis akan memenangi Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum Sebut Guyonan Suswono soal Janda Kaya Bukan Sesuatu yang Berlebihan

6 jam lalu

Tim Hukum Sebut Guyonan Suswono soal Janda Kaya Bukan Sesuatu yang Berlebihan

Tim hukum pasangan Ridwan Kamil-Suswono sebut guyonan Suswono soal janda kaya, bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Alasan Ridwan Kamil-Suswono akan Integrasikan Pendidikan Berbasis Budaya ke Kurikulum Sekolah

6 jam lalu

Alasan Ridwan Kamil-Suswono akan Integrasikan Pendidikan Berbasis Budaya ke Kurikulum Sekolah

Suswono menuturkan generasi muda Jakarta harus memiliki wawasan global tanpa melupakan identitas budayanya.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum Respons Kemungkinan Suswono Hadir di Bawaslu soal Guyonan Janda Kaya

7 jam lalu

Tim Hukum Respons Kemungkinan Suswono Hadir di Bawaslu soal Guyonan Janda Kaya

Tim hukum Ridwan Kamil-Suswono (Rido), buka suara soal rencana kehadiran Suswono ke Bawaslu DKI, soal pelaporan guyonan janda kaya.

Baca Selengkapnya

Atasi Polusi Udara Jakarta, Suswono Mengaku Tak Gentar Jika Berhadapan dengan Pebisnis PLTU

7 jam lalu

Atasi Polusi Udara Jakarta, Suswono Mengaku Tak Gentar Jika Berhadapan dengan Pebisnis PLTU

Suswono bahkan tidak gentar jika harus berhadapan dengan pebisnis Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang kerap memperburuk kualitas udara Jakarta.

Baca Selengkapnya