FPI Bakal Dukung Paslon yang Berani Jual Saham Bir PT Delta di Pilkada Jakarta
Reporter
Andi Adam Faturahman
Editor
Eko Ari Wibowo
Sabtu, 14 September 2024 16:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Front Persaudaran Islam atau FPI, menyebut bakal memberikan dukungan kepada pasangan calon di pilkada Jakarta yang mampu berkomitmen menegakkan nilai Islami saat memimpin nanti.
Kuasa hukum Imam Besar FPI Rizieq Shihab, yaitu Aziz Yanuar mengatakan, kriteria dukungan yang bakal diberikan FPI kepada pasangan calon di pilkada Jakarta, tertuang pada Maklumat Tripilar FPI, GNPF dan Alumni Persaudaraan 212 tertanggal 12, September 2024.
"Salah satu poinnya termasuk yang berani menjual saham bir PT Delta," kata Aziz kepada Tempo, Sabtu, 14 September 2024.
Saham bir PT Delta merupakan saham perusahaan bir PT Delta Djakarta yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Perusahaan ini merupakan warisan era kolonial yang tujuan awalnya ditujukan untuk mengontrol daya beli dan konsumsi masyarakat Jakarta terhadap bir pada saat itu.
Usulan untuk menjual saham PT Delta Djakarta ini muncul pada 2005 silam. Kala itu, DPRD Jakarta merekomendasikan kepada Pemprov DKI untuk menjualnya guna menambal kas daerah. Namun, Gubernur Jakarta saat itu, Sutiyoso menolaknya.
Satu dekade berselang, rencana penjualan saham PT Delta kembali mencuat di era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selaku Gubernur Jakarta. Pembahasan itu dipicu keputusan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel yang mengeluarkan aturan melarang penjualan alkohol golongan A atau berkadar kurang dari 5 persen di minimarket pada April 2015.
Akan tetapi, Ahok menolaknya. Ia beralasan, tak ada orang mati karena minum bir. Ahok mengatakan PT Delta Djakarta adalah perusahaan daerah yang menguntungkan. Pun, produknya tak berdampak memastikan bagi orang yang mengkonsumsinya.
"Yang bikin meninggal itu karena minumannya oplosan," kata Ahok pada Juni 2015.
Opsi menjual saham bir PT Delta Djakarta kembali mencuat di era kepemimpinan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada 2017. Sandiaga mengatakan, tak ada untungnya pemerintah memiliki saham perusahaan yang memproduksi bir.
Menurut Sandiaga, kepemilikan saham di perusahaan bir tidak berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Ia mengatakan akan mematangkan rencana tersebut dengan menunjuk investment banker yang mumpuni, seperti perusahaan Reksa Dana dan Bahana.
Namun, lagi-lagi opsi tersebut terkendala persetujuan. DPRD Jakarta menolak opsi tersebut. Alasannya, saham bir PT Delta telah membantu pendapatan DKI pada masa pandemi Covid-19.
"Waktu kami COVID-19 dapat dana dari situ untuk membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD) kan dari Bank DKI dan PT Delta," kata Ketua DPRD Jakarta, Prasetio Edi Marsudi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 30 Oktober 2023.
Pemprov Jakarta memiliki saham sebesar 26,25 persen yang tercatat di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) pada 2023. Adapun saham tersebut digunakan sebagai kendali pemerintah.
Aziz Yanuar menilai, FPI dan kelompok masyarakat Islam lain tak akan segan untuk memberikan dukungannya di pilkada Jakarta kepada pasangan calon yang berani berkomitmen menegakkan nilai islami.
"Jika tidak bisa memenuhi apa yang disampaikan pada maklumat, kami memilih untuk mencoblos semua kandidat. Itu hak politik umat yang wajib dihormati," ujar Aziz.
Peneliti Politik Populi Center, Usep Saepul Ahyar, mengatakan dukungan masyarakat Islam di pilkada Jakarta menjadi ceruk suara utama yang dapat mengantarkan pasangan calon menuju kemenangan.
Menurut ia, selain kelompok pendukung sepak bola, basis suara masyarakat Islam merupakan basis yang harus diperhatikan guna mendulang kemenangan di pilkada Jakarta.
"Ini terbukti pada 2017 lalu. Hasilnya, dukungan masyarakat Islam kepada Anies mampu membuat Anies unggul dari kandidat lain yang potensial seperti Ahok, Djarot Syaiful Hidayat hingga AHY," ujar Usep.
Imam Hamdi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Timses Rido Diumumkan dalam Waktu Dekat, Ridwan Kamil: 70 Persen Anak Muda