Alasan Pramono Anung Pilih Cak Lontong Jadi Ketua Tim Pemenangannya
Reporter
Savero Aristia Wienanto
Editor
Devy Ernis
Jumat, 6 September 2024 20:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung membeberkan alasannya menunjuk komedian Lies Hartono alias Cak Lontong sebagai ketua tim pemenangannya di Pilgub Jakarta. Pram mengatakan ingin Pilgub Jakarta berjalan dengan bahagia tanpa adanya polarisasi masyarakat. Maka itu, kata dia, penunjukkan Cak Lontong bisa membawa suasana gembira.
"Politik kami adalah politik riang gembira, merangkul, tidak kemudian tonenya itu tone yang seperti pada Pilgub sebelumnya di Jakarta," kata Pramono usai salat Jumat di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat pada Jumat, 6 September 2024.
Sekretaris Kabinet itu berharap agar Pilgub Jakarta bisa berjalan dengan guyub dan rukun. Pram sebelumnya mengatakan bahwa tim pemenangannya mengedepankan gagasan. Dia menyebut berbagai permasalahan di Jakarta menjadi perhatian utamanya untuk bisa dipecah.
"Persoalan Jakarta jangan dilihat terlalu jauh dari kacamata di atas. Yang paling penting, bagaimana warga miskin kota, persoalan transportasi, persoalan-persoalan riil di lapangan," tutur Pram saat ditemui di Mie Gacoan Kemang, Jakarta Selatan pada Jumat sore.
Terpisah, pendamping Pram, Rano Karno bercerita bahwa banyak pihak yang meremehkan kapabilitas Cak Lontong. Namun, dia memastikan bahwa Cak Lontong memiliki kemampuan memimpin tim pemenangan.
"Mungkin orang akan underestimate dengan kemampuan cak Lontong. Cak Lontong itu seorang sarjana, beliau juga adalah insinyur," kata Rano di Warung Bang Doel, Cilandak, Jakarta Selatan pada Jumat, 6 September 2024.
Rano memastikan bahwa Cak Lontong memiliki pengalaman di bidang politik, salah satunya saat masuk dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Lebih lanjut, Rano menuturkan bahwa Pramono sempat meminta kepada dirinya agar ketua tim pemenangan bukan berasal dari kalangan politikus. "Saya bilang, 'Saya setuju'," ujarnya.
Pilihan Editor:KPU Buka Opsi Gelar Pilkada Ulang di 2025 Jika Kotak Kosong Menang