Ramai di Media Sosial X, Benarkah Anies Baswedan Buat Partai Perubahan Indonesia?

Selasa, 3 September 2024 08:34 WIB

Anies Baswedan. Foto/youtube

TEMPO.CO, Jakarta - Wacana pembentukan organisasi kemasyarakatan (ormas) atau partai politik (parpol) baru mendadak ramai diperbincangkan di media sosial. Isu ini mencuat setelah mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan dikabarkan akan mendirikan sebuah partai politik atau parpol baru setelah gagal maju dalam Pilkada 2024.

Dalam sebuah video yang diunggah di akun YouTube @aniesbaswedan pada Jumat, 30 Agustus 2024, Anies mengisyaratkan langkah konkret untuk menampung semangat perubahan yang semakin menguat di masyarakat.

"Kita lihat sama-sama ke depan, semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar, menginginkan Indonesia yang lebih setara, demokrasi yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy (kebijakan), gagasan," kata Anies dalam video tersebut.

Namun, apakah benar Anies Baswedan akan memimpin partai baru ini? Mari telusuri lebih lanjut.

Ramai di Media Sosial X

Advertising
Advertising

Setelah video pernyataan Anies Baswedan beredar, media sosial, terutama media sosial X atau Twitter, langsung dipenuhi oleh berbagai spekulasi dan diskusi tentang kemungkinan pembentukan partai baru yang disebut sebagai Partai Perubahan Indonesia.

"Abah Anies Baswedan sementara cukup dulu ya,Tuhan mencatat perjuangannya bukan hasilnya. Selanjutnya kembali ke Indonesia mengajar sembari mempersiapkan Partai Perubahan Indonesia. Semangat terus untuk Indonesia makmur, berkah lepas dari para pengkhianat," tulis seorang pengguna X.

Sementara pengguna twitter lain mencuit, "Bismillah akan bergabung dengan Pak Anies di Partai Perubahan Indonesia berjuang sampai menang untuk Indonesia adil dan sejahtera untuk semua. Barakallah," tulis pengguna yang lain.

Beberapa netizen mendukung gagasan ini, melihatnya sebagai langkah yang diperlukan untuk memperkuat demokrasi di Indonesia. Di sisi lain, ada juga yang skeptis dan mempertanyakan apakah langkah ini benar-benar dibutuhkan atau hanya akan memperburuk situasi politik yang sudah terpecah.

Di tengah hiruk-pikuk perbincangan ini, muncul pula formulir yang mengajak masyarakat untuk mendaftar sebagai calon anggota partai yang diduga dinamakan Partai Perubahan. Formulir tersebut bahkan dilengkapi dengan nomor rekening untuk donasi.

Namun, Anies dengan tegas membantah keterlibatan dirinya dalam edaran tersebut. Ia menyatakan bahwa surat edaran dan formulir yang beredar bukan berasal dari pihaknya.

“Saya ingin tegaskan itu semua bukan dari saya, kami tidak pernah mengedarkan apapun juga,” kata Anies dalam akun Instagramnya @aniesbaswedan, Sabtu 31 Agustus 2024.

Ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap kritis dalam menyikapi informasi yang beredar.

Benarkah Anies Baswedan Bikin Parpol?

Pernyataan Anies Baswedan dalam video yang diunggah di YouTube memberikan sinyal kuat bahwa dirinya sedang mempertimbangkan pembentukan ormas atau partai politik baru.

"Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru, mungkin itu jalan yang akan kami tempuh. Kita lihat sama-sama ke depan," ujar Anies.

Namun, meski pernyataannya terlihat jelas, Anies belum secara eksplisit menyatakan bahwa ia akan memimpin partai tersebut. Anies lebih memilih untuk mengajak publik menunggu perkembangan lebih lanjut dan melihat langkah-langkah konkret yang akan diambil dalam waktu dekat.

Hal ini tentu menimbulkan berbagai spekulasi tentang siapa yang akan memimpin partai atau ormas baru tersebut jika benar-benar terbentuk.

Sementara itu, nama Sudirman Said juga sempat disebut-sebut sebagai salah satu tokoh yang akan bergabung dengan Anies dalam membentuk ormas atau partai baru. Namun, Sudirman membantah keterlibatannya dan menegaskan bahwa dirinya tidak ikut dalam rencana tersebut.

Dalam beberapa bulan ke depan, publik akan terus memantau perkembangan wacana pembentukan Partai Perubahan Indonesia. Anies Baswedan sendiri mengakui bahwa dorongan untuk membentuk partai baru muncul dari keresahan masyarakat yang menginginkan demokrasi yang lebih sehat dan politik yang lebih berfokus pada kebijakan serta gagasan. Meski demikian, langkah nyata terkait pembentukan partai atau ormas ini masih ditunggu oleh banyak pihak.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | HENDRIK YAPUTRA

Pilihan Editor: Siapa Tersengat Pernyataan Anies Baswedan Soal Partai-partai Tersandera Kekuasaan?

Berita terkait

Poltracking Indonesia Dilarang Rilis Hasil Survei Tentang Pilkada Jakarta

5 jam lalu

Poltracking Indonesia Dilarang Rilis Hasil Survei Tentang Pilkada Jakarta

Persepi memberi sanksi kepada Poltracking Indonesia. Lembaga itu dilarang merilis hasil survei tentang Pilkada Jakarta tanpa persetujuan Persepi.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

6 jam lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

6 jam lalu

Pramono Pilih Politik Riang Gembira saat Kampanye, Klaim Tak Campuri Urusan Paslon Lain

Pramono Anung mengklaim politik riang gembira itu menjadi ciri khas pasangan nomor urut 3 dalam berkampanye.

Baca Selengkapnya

KPU Natuna Perbolehkan Penggunaan Gambar Prabowo di APK, Ini Alasannya

6 jam lalu

KPU Natuna Perbolehkan Penggunaan Gambar Prabowo di APK, Ini Alasannya

Penggunaan gambar Prabowo di alat peraga kampanye pilkada diperbolehkan apabila kehadirannya sebagai petugas partai.

Baca Selengkapnya

Dewan Etik Persepi Ungkap Kronologi Penyelidikan Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta antara LSI dan Poltracking

6 jam lalu

Dewan Etik Persepi Ungkap Kronologi Penyelidikan Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta antara LSI dan Poltracking

Dewan Etik Persepi menggelar penyelidikan terhadap hasil survei LSI dan Poltracking di Pilkada Jakarta. Keduanya telah diperiksa.

Baca Selengkapnya

Tom Lembong Akan Ajukan Praperadilan

7 jam lalu

Tom Lembong Akan Ajukan Praperadilan

Kuasa hukum Tom Lembong, Ari Yusuf Amir, mengatakan timnya telah mempersiapkan gugatan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Pengacara Sebut Tom Lembong Tak Kenal dengan Petinggi 8 Perusahaan Importir Gula

7 jam lalu

Pengacara Sebut Tom Lembong Tak Kenal dengan Petinggi 8 Perusahaan Importir Gula

Tom Lembong memberi izin Impor gula kristal mentah untuk pemenuhan kebutuhan stok gula di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pramono Respons Kapan Bertemu Anies: Hanya Saya dan Bang Doel yang Tahu

8 jam lalu

Pramono Respons Kapan Bertemu Anies: Hanya Saya dan Bang Doel yang Tahu

Pramono Anung tidak menjawab secara gamblang kapan pertemuannya dengan Anies Baswedan bakal digelar.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Pertanyakan Alasan Kejagung Tiba-tiba Ubah Status Tom Lembong dari Saksi Jadi Tersangka

8 jam lalu

Kuasa Hukum Pertanyakan Alasan Kejagung Tiba-tiba Ubah Status Tom Lembong dari Saksi Jadi Tersangka

Kuasa hukum meminta Kejaksaan Agung memberi penjelasan perubahan status Tom Lembong yang tiba-tiba dari saksi menjadi tersangka.

Baca Selengkapnya

Akan Gelar Kampanye Akbar Kedua di SUGBK, Pramono Anung-Rano Karno Yakin Banyak Pemilih Gen Z Hadir

8 jam lalu

Akan Gelar Kampanye Akbar Kedua di SUGBK, Pramono Anung-Rano Karno Yakin Banyak Pemilih Gen Z Hadir

Pramono Anung-Rano Karno optimistis akan memenangi Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya