Sikap Bakal Calon di Pilgub Jakarta terhadap Persija dan The Jakmania
Reporter
Tempo.co
Editor
Sapto Yunus
Minggu, 1 September 2024 09:55 WIB
“Kami dukung termasuk olahraga. Termasuk semua kesehatan olahraga yang ada di Jakarta khususnya yang sangat dicintai. Misalnya, sepak bola. Kami maksimalkan brand dan klub Persija dengan Jakmania-nya yang luar biasa," ucap dia menambahkan.
Ridwan mengatakan, jika dia terpilih menjadi Gubernur Jakarta, dia akan berfokus pada pelayanan masyarakat. "Karena tujuannya adalah melayani baik yang memilih maupun tidak memilih," kata mantan Wali Kota Bandung itu.
Selama ini, The Jakmania dan pendukung setia Persib Bandung, Bobotoh, sering berkonflik terutama usai pertandingan.
Pramono Anung-Rano Karno Soal Markas Persija di Jakarta
Adapun bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno, menjanjikan Persija Jakarta memiliki markas di wilayahnya sendiri. Rano mengatakan upaya ini dilakukan agar tim berjuluk Macan Kemayoran itu tak harus menggelar latihan-pertandingan di luar Jakarta.
“Bagamana prestasi mau didapat kalau lapangan saja membuat kita bingung,” kata Rano Karno di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu, 31 Agustus 2024.
Rano mengatakan kepemilikan markas akan menjadi fondasi utama bagi Persija untuk mengembangkan prestasinya di kancah nasional maupun internasional. “Kalau sudah punya home base, saya yakin prestasinya akan berbeda,” ujar Rano.
Meski berstatus sebagai tim sepak bola asal Jakarta, Persija kerap bermarkas di luar kota. Pada kompetisi Liga 1 musim 2023-2024, Persija bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Saat itu, Persija juga tidak dapat berlaga di Jakarta karena alasan keamanan dan stadion di sekitar Jakarta yang masih dalam masa renovasi. Stadion yang dimaksud adalah Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang juga kerap menjadi markas Persija.
Presiden klub Persija, Mohamad Prapanca, mengatakan Persija sebenarnya sudah merencanakan kembali ke Jakarta. Mereka bahkan sudah mengusahakan bisa bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), tetapi SUGBK saat itu akan digunakan oleh tim nasional Indonesia.