Sederet Kontroversi Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Terakhir Larang Hijab Petugas Paskibraka 2024
Reporter
Rachel Farahdiba Regar
Editor
S. Dian Andryanto
Sabtu, 17 Agustus 2024 19:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila atau BPIP Yudian Wahyudi menyampaikan, anggota Paskibraka yang melepas hijab ketika pengukuhan pada 13 Agustus 2024 untuk mengangkat nilai keseragaman dalam pengibaran bendera.
“Karena memang kan dari awal Paskibraka itu uniform (seragam),” kata Yudian Wahyudi, pada 14 Agustus 2024.
Yudian menegaskan, anggota Paskibraka putri melepas hijab secara sukarela. Sebelum melepas hijab, mereka menandatangani surat pernyataan kesediaan mematuhi peraturan tugas Paskibraka di atas materai Rp10.000. Pelepasan hijab hanya dilakukan ketika pengukuhan Paskibraka dan pengibaran Sang Merah Putih dalam upacara kenegaraan.
Sebelumnya, Yudian kerap memunculkan beberapa kontroversi, baik sebelum maupun setelah menjadi Kepala BPIP. Berikut adalah kontroversi yang pernah disampaikan oleh Yudian, yaitu:
Larangan Mahasiswi Bercadar di Kampus
Saat itu, Yudian selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melarang mahasiswi menggunakan cadar selama aktivitas di kampus. Ia mengancam akan mengeluarkan mahasiswi yang nekat menggunakan cadar, jika sudah 7 kali diperingatkan dan dibina.
“Ada 41 mahasiswi yang kami data, mereka menggunakan cadar dari berbagai fakultas di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,” ujar Yudian, pada 5 Maret 2018.
Menurut Yudian, sebagai kampus negeri, UIN Sunan Kalijaga harus berdiri sesuai Islam moderat atau Islam nusantara yang mengakui konsensus bersama berupa UUD 1945, Pancasila, Kebhinekaan, dan NKRI.
Mengatakan Pancasila Musuh Agama
Melalui Twitter, Yudian mengatakan, agama menjadi musuh terbesar Pancasila. Namun, dalam keterangan tertulis, ia mengklarifikasi ucapan tersebut. Ia menegaskan, Pancasila itu agamis karena kelima sila dapat ditemukan dengan mudah dalam kitab suci enam agama yang diakui Indonesia. Namun, kenyataannya, Pancasila kerap dihadapkan dengan agama oleh orang tertentu yang memiliki pemahaman sempit dan ekstrem.
“Dalam konteks ini lah, agama dapat menjadi musuh terbesar karena mayoritas, bahkan setiap orang, beragama. Padahal, Pancasila dan agama tidak bertentangan, bahkan saling mendukung,” ujarnya, pada 12 Februari 2020.
Lomba Hormat Bendera menurut Hukum Islam
BPIP memperingati Hari Santri 2021 dengan mengangkat tema “Hormat Bendera Menurut Hukum Islam dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam”. Menurut Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo, tema tersebut dapat memperkuat nilai kebangsaan dan nasionalisme.
"Jadi, kan tadi kan (temanya) mengaktualisasikan nilai-nilai kebangsaan dalam perspektif agama. Jadi, memperkuat nilai keagamaan dalam perspektif kebangsaan," kata Benny, pada 13 Agustus 2021.
Namun, tema tersebut dikritik warganet, khususnya di Twitter, sekarang X, karena tidak relevan dengan situasi sekarang. Menanggapi kritik tersebut, Benny menegaskan, tema yang diangkat bukan untuk memperkeruh suasana atau membenturkan islam dengan Pancasila.
Sosialisasi Pancasila melalui TikTok
Mengacu bpip.go.id, Yudian akan menggencarkan sosialisasi Pancasila ke seluruh Indonesia sesuai arahan Presiden Jokowi. BPIP akan mensosialisasikan Pancasila kepada generasi milenial melalui media sosial, termasuk TikTok. Namun, langkah ini banyak dikecam publik lantaran kurang tepat sasaran.
“Jadi, kami akan menggunakan media digital, medsos, TikTok, musik, olahraga kemudian budaya agar Pancasila ini terpahami terhayati dan teramalkan dengan mudah. Khususnya bagi generasi yang disebut generasi milenial," kata Kepala BPIP Yudian Wahyudi, pada 7 Juni 2022.
RACHEL FARAHDIBA R | MUH. SYAIFULLAH | FRISKI RIANA | EGI ADYATMA | ANTARA
Pilihan Editor: Rekam Jejak Kepala BPIP Yudian Wahyudi yang Sempat Larang Penggunaan HIjab Petugas Paskibraka di IKN