Upacara 17 Agustus: Hari Ini 79 Tahun Lalu Para Pemuda Menculik Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok

Jumat, 16 Agustus 2024 21:46 WIB

Tokoh peristiwa Rengasdengklok, Soekarni Kartodiwirjo besama putrinya Emalia Iragilati dan istrinya, Nursijar Machmoed - Foto. dok. Emalia Iragilati

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 16 Agustus 1945, tepat 79 tahun yang lalu, terjadi peristiwa bersejarah yang dikenal sebagai Peristiwa Rengasdengklok. Saat itu sekelompok pemuda antara lain Chaerul Saleh, Wikana, dan Soekarni menculik Sukarno dan Mohamad Hatta untuk mempercepat proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Keduanya diculik dari Jalan Menteng 31, Jakarta menuju Rengasdengklok, Karawang. Penculikan tersebut berlangsung sekitar pukul 03.00 dini hari, sehari menjelang kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini menjadi salah satu titik penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Latar belakang peristiwa Rengasdengklok

Sebelumnya Sukarno dan Mohamad Hatta, serta tokoh-tokoh lainnya menginginkan supaya proklamasi ditetapkan melalui PPKI, sementara golongan pemuda menginginkan supaya proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melewati PPKI yang diasumsikan sebagai badan hasil bentukan pemerintah Jepang.

Pada 14 Agustus 1945, Soetan Sjahrir mendengar kabar dari radio bahwa Jepang menyerah dari Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya. Sjahrir segera menemui Sukarno dan Hatta untuk menyampaikan kabar tersebut.

Advertising
Advertising

Ketika itu, Sukarno dan Hatta baru saja pulang dari Dalat, Vietnam, usai bertemu dengan pemimpin militer tertinggi Jepang untuk kawasan Asia Tenggara, Marsekal Terauchi. Kepada Sukarno-Hatta, Terauchi menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia.

Silang pendapat pun terjadi di antara ketiga tokoh bangsa itu. Sjahrir meminta agar kemerdekaan segera dideklarasikan. Namun, Sukarno dan Hatta yang belum yakin dengan berita kekalahan Jepang, keduanya justru memilih menunggu kepastian sembari menanti janji kemerdekaan dari Dai Nippon.

Proses penculikan

Dalam kondisi tegang tersebut, pada 15 Agustus 1945, para pemuda mengadakan pertemuan di Asrama Baperpi di Jalan Cikini 71, Jakarta, dan menyusun rencana untuk mendesak Sukarno dan Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan. Ketika pendekatan diplomatis tidak membuahkan hasil, para pemuda memutuskan untuk melakukan tindakan yang lebih drastis.

Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Sukarno dan Hatta dan membawa mereka ke Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang terletak sekitar 70 km di sebelah timur Jakarta. Tujuan penculikan ini adalah untuk menjauhkan Sukarno dan Hatta dari pengaruh Jepang serta mendesak mereka agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu janji atau restu dari Jepang.

Sejumlah pengunjung berswa foto dengan latar depan diorama perumusan naskah Proklamasi di Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Menteng, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2019. Museum tersebut merupakan bekas kediaman perwira Jepang Laksamana Muda Tadashi Maeda dan menjadi tempat perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Menghadapi desakan tersebut, Sukarno dan Hatta tetap tidak berganti pendirian. Sukarno merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI. Sementara itu di Jakarta, Chairul dan kawan-kawan sudah menyusun rencana merebut kekuasaan dan memproklamirkan kemerdekaan. Tetapi apa yang sudah direncanakan tidak sukses dijalankan karena tidak semua anggota PETA (Pembela tanah Air) mendukung rencana tersebut.

Proklamasi Kemerdekaan RI

Untuk lokasi, rencana awal proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia akan dibacakan Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 di lapangan Ikada, sekarang Lapangan Banteng, yang sekarang sudah menjadi lapangan Monas atau di rumah Bung Karno di Jl.Pegangsaan Timur 56.

Akhirnya dipilih rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No.56. Sebab kabar pergelaran acara di lapangan Ikada sudah tersebar, bahkan beberapa tentara-tentara Jepang sudah bersiap-siap, sebagai menghindari kericuhan.

Sementara itu, segala persiapan kemerdekaan sudah beres. Termasuk teks Proklamasi yang sudah disusun di Rengasdengklok, di rumah seorang Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong. Sementara itu, bendera merah putih sudah dikibarkan para pejuang di Rengasdengklok pada Kamis, 16 Agustus 1945.

Diwaktu yang sama, Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui Wikana dan Mr. Achmad Soebardjo. Hasilnya Kunto dan Achmad Soebardjo ditugaskan ke Rangasdengklok untuk menjemput Sukarno, Hatta, Fatmawati dan Guntur untuk membacakan proklamasi kemerdekaan.

Keesokan harinya, tepatnya pada 17 Agustus 1945 pernyataan proklamasi dikumandangkan oleh kedua proklamator, Sukarno - Hatta. Teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia sendiri diketik oleh Sayuti Melik menggunakan mesin ketik yang dipinjam dari kantor Kepala Agen Tingkatan Laut Jerman, Mayor (Laut) Dr Hermann Kandeler.

KAKAK INDRA PURNAMA | RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION | ANTARA
Pilihan editor: Cak Imin Dianggap Sukses Comeback di Debat, Rencana Diculik ke Rengasdengklok Batal

Berita terkait

Kunci Sukses Upacara HUT RI Ke-79 di Istana Negara IKN Karya PTPP

29 hari lalu

Kunci Sukses Upacara HUT RI Ke-79 di Istana Negara IKN Karya PTPP

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) merupakan BUMN yang ditunjuk dan bertanggungjawab dalam pembangunan Istana negara dan Lapangan upacara, serta Istana Garuda.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR/BPN AHY dan Istri Dapat Sepeda Gunung dari Jokowi di IKN

32 hari lalu

Menteri ATR/BPN AHY dan Istri Dapat Sepeda Gunung dari Jokowi di IKN

Menteri ATR/BPN AHY dan istrinya, Anissa Pohan, mendapatkan hadiah sepeda dari Jokowi, karena mengenakan pakaian adat terbaik.

Baca Selengkapnya

Sambut HUT RI ke-79, Ini 6 Museum Sejarah di Yogyakarta dan Jawa Tengah Wajib Dikunjungi

32 hari lalu

Sambut HUT RI ke-79, Ini 6 Museum Sejarah di Yogyakarta dan Jawa Tengah Wajib Dikunjungi

Berikut beberapa museum yang ada di Yogyakarta dan Jawa Tengah yang amat layak ditengok di momen-momen bersejarah dalam HUT RI ke-79.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Terharu Ikuti Upacara Kemerdekaan Terakhir Sebagai Wapres

32 hari lalu

Ma'ruf Amin Terharu Ikuti Upacara Kemerdekaan Terakhir Sebagai Wapres

Ma'ruf Amin memperingati HUT ke-79 RI di Jakarta bersama wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka di Istana Merdeka, Jakarta

Baca Selengkapnya

Aktivis dan Warga Kibarkan Panji Perlawanan saat Upacara 17 Agustus di IKN

32 hari lalu

Aktivis dan Warga Kibarkan Panji Perlawanan saat Upacara 17 Agustus di IKN

Aktivis mengibatkan bendera "Indonesia is not for sale, merdeka!" pada upacara 17 agustus di IKN. Bentuk kritik atas HGU 190 tahun.

Baca Selengkapnya

Jadi Inspektur Upacara di Lenteng Agung, Ketum DPP PDIP Megawati Bicara tentang Pemimpin

32 hari lalu

Jadi Inspektur Upacara di Lenteng Agung, Ketum DPP PDIP Megawati Bicara tentang Pemimpin

Upacara memperingati HUT RI menghadirkan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Sorkarnoputri sebagai inspektur upacara

Baca Selengkapnya

Jokowi Maklumi Ketidakhadiran Megawati dan SBY dalam Upacara 17 Agustus di IKN

32 hari lalu

Jokowi Maklumi Ketidakhadiran Megawati dan SBY dalam Upacara 17 Agustus di IKN

Jokowi memaklumi ketidakhadiran Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono dalam perayaan HUT ke-79 RI di IKN

Baca Selengkapnya

7 Peraih Pakaian Adat Terbaik Dapat Hadiah Sepeda dari Presiden Jokowi

32 hari lalu

7 Peraih Pakaian Adat Terbaik Dapat Hadiah Sepeda dari Presiden Jokowi

Pj Bupati Lamandau Lilis Suryani terkejut, karena terpilih sebagai peraih gelar pakaian adat terbaik di IKN.

Baca Selengkapnya

Saksikan Penurunan Bendera HUT ke-79 RI, Ma'ruf Amin dan Gibran Kompak Berdasi Merah

32 hari lalu

Saksikan Penurunan Bendera HUT ke-79 RI, Ma'ruf Amin dan Gibran Kompak Berdasi Merah

Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka menyaksikan upacara penurunan bendera pada peringatan HUT ke-79 RI

Baca Selengkapnya

Luhut, Sri Mulyani, dan AHY Ungkap Perasaannya Ikut Upacara HUT ke-79 RI di IKN

32 hari lalu

Luhut, Sri Mulyani, dan AHY Ungkap Perasaannya Ikut Upacara HUT ke-79 RI di IKN

Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju mengikuti upacara HUT ke-79 RI di IKN. Mereka mengungkapkan perasaannya.

Baca Selengkapnya