Dinas Pendidikan DKI Jelaskan 6 Sebab Mahasiswa Tak Bisa Terima KJMU, Tak Ada Soal Air Mineral Galon Bermerek

Reporter

Desty Luthfiani

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 13 Agustus 2024 10:55 WIB

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu, 26 Juni 2024. TEMPO/ Desty Luthfiani

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pendidikan DKI Jakarta Budi Awaluddin menepis tudingan yang menyebut seorang mahasiswa tak lolos verifikasi penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul atau KJMU karena mengkonsumsi air mineral galon 19 liter bermerek.

Budi menjelaskan ada 6 sebab seorang mahasiwa bisa gagal dalam verifikasi penerima KJMU. Dari keenam syarat itu, kata dia, tak ada soal konsumsi air mineral galon bermerek.

"Pada pendataan ulang KJMU tahap I 2024, terdapat penerima KJMU existing yang tidak lagi memenuhi kriteria persyaratan untuk diberikan perpanjangan KJMU karena berbagai sebab," kata Budi kepada Tempo melalui pesan singkat pada Selasa, 13 Juli 2024.

Sebab itu yakni pertama indeks penilaian komulatif dibawah standar minimal yang ditetapkan yaitu 3,00 untuk prodi sosial dan 2,75 untuk prodi eksakta. Adapun contoh jurusan eksakta adalah seperti kedokteran, fisika, kimia, biologi, astronomi, teknik, dan lainnya.

Kedua penerima memiliki mobil, hal ini bisa membuat KJMU dibatalkan. Ketiga penerima sudah melebihi 10 semester. "KJMU maksimum diberikan selama 10 semester," kata Budi.

Advertising
Advertising

Keempat penerima sudah tidak lagi terdaftar dalam DTKS per 30 Desember 2023. Kelima sudah tidak lagi menjadi warga DKI Jakarta dan keenam penerima sudah lulus kuliah per Januari 2024.

Sebelumnya, seorang mahasiswi Universitas Negeri Jakarta, Qudrotul Fadilah, mengaku tidak lolos verifikasi penerimaan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul atau KJMU. Mahasiswi program studi Pendidikan Guru SD itu tidak lolos karena mengkonsumsi air galon isi ulang bermerek. Padahal dia memiliki Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

"KJMU saya dibatalkan karena tidak memenuhi instrumen kelayakan. Lebih tepatnya karena mengkonsumsi air galon bermerek 19 liter. Saya mengetahui penyebab dibatalkannya KJMU saya melalui keterangan pada web P4OP (pedanaan personal dan operasional pendidikan)," kata Fadilah kepada Tempo melalui pesan singkat pada Senin, 12 Agustus 2024.

Fadilah bercerita karena tidak lolos verifikasi, dia menanyakan langsung ke kelurahan apakah statusnya layak mendapatkan bantuan KJMU. "Rumah saya juga sudah disurvei oleh tim verifikasi dan DTKS saya aman dengan status terdaftar. Pihak kelurahan menyarankan untuk datang melakukan sanggahan ke P4OP," ucap dia.

Dia mengikuti saran kelurahan untuk ke P4OP, di sana Fadilah mengaku menunggu dari pukul 05.30 WIB sampai 15.00 WIB. "Petugas di sana menjelaskan letak kesalahan yang menyebabkan saya dibatalkan menjadi penerima KJMU adalah karena saya menjawab iya pada pernyataan mengkonsumsi air galon bermerek," ucap dia.

Menurut Fadilah, jika dirinya menjawab tidak, kemungkinan KJMU-nya tidak dicabut. Ia pun mengaku sudah mengklarifikasi bahwa air galon yang dikonsumsi merupakan isi ulang yang tidak dibeli setiap hari. Namun, dia diminta untuk mendaftar ulang lagi pada tahap dua.

Mahasiswi itu dulu sempat menjadi penerima KJMU. "Dulu saya waktu SMA dapat KJP dan semester satu kuliah saya dapat KJMU melalui sistem lama dengan mengurus di SMA. Sementara di semester dua ini saya harus mengurus melalui website dan di situ KJMU saya dicabut," katanya.

Fadilah menyebut syarat KJMU yang lama tidak ada pertanyaan apakah mengkonsumsi air kemasan bermerek 19 liter.

Sekretaris Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jhonny Simanjutak merespons kasus tersebut. Dia meminta kasus seperti itu bisa dilaporkan ke anggota dewan.

Kepada Tempo Jhonny menjelaskan data penerima KJMU memang dari 2023 ke tahun ini mengalami penurunan sebanyak 3.399 orang.

"Jumlah penerima KJMU tahun 2022 16.708, pada 2023 naik ada 19.042. Namun pada 2024 ada 15.649 penerima," ucap dia.

Pilihan Editor: Cerita Mahasiswi UNJ Gagal Dapat KJMU Imbas Minum Air Isi Ulang Bermerek

Berita terkait

Sekolah Swasta Gratis di Jakarta, Disdik DKI: Tak Hanya Bebas SPP dan Uang Pangkal

17 menit lalu

Sekolah Swasta Gratis di Jakarta, Disdik DKI: Tak Hanya Bebas SPP dan Uang Pangkal

Program sekolah swasta gratis di DKI Jakarta masih dalam tahap pengkajian oleh Dinas Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Mensos Saifullah Yusuf Sampaikan Pesan Prabowo, Jangan Korupsi dan Bekerja dengan Data

7 hari lalu

Mensos Saifullah Yusuf Sampaikan Pesan Prabowo, Jangan Korupsi dan Bekerja dengan Data

Saifullah Yusuf menegaskan pentingnya komitmen bersama untuk mendukung visi Prabowo dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih.

Baca Selengkapnya

Saifullah Yusuf Sebut Perbaikan DTKS Jadi Prioritas 100 Hari Kerja Mensos

13 hari lalu

Saifullah Yusuf Sebut Perbaikan DTKS Jadi Prioritas 100 Hari Kerja Mensos

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan salah satu program prioritas 100 hari kerjanya adalah memperbaiki DTKS.

Baca Selengkapnya

Selain Siswa, Dinas Pendidikan DKI Kerahkan ASN untuk Meriahkan Pelantikan Presiden

16 hari lalu

Selain Siswa, Dinas Pendidikan DKI Kerahkan ASN untuk Meriahkan Pelantikan Presiden

Dinas Pendidikan DKI mengerahkan siswa untuk ikut melakukan penyambutan tamu negara dalam agenda pelantikan presiden besok.

Baca Selengkapnya

Dinas Pendidikan DKI Klaim Tak Wajibkan Siswa Ikut Serta Agenda Purnatugas Jokowi

16 hari lalu

Dinas Pendidikan DKI Klaim Tak Wajibkan Siswa Ikut Serta Agenda Purnatugas Jokowi

Pelibatan siswa sekolah di wilayahnya dilakukan dalam rangka memeriahkan momentum pergantian pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Dinas Pendidikan DKI Jelaskan soal Pelibatan Siswa dalam Momentum Purnatugas Jokowi

16 hari lalu

Dinas Pendidikan DKI Jelaskan soal Pelibatan Siswa dalam Momentum Purnatugas Jokowi

Para siswa disebut akan melepas Presiden Jokowi di momen pisah sambut dengan presiden baru, Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Janjikan Sekolah Gratis, Ridwan Kamil akan Bentuk Tim Detektif Cari Anak Putus Sekolah

24 hari lalu

Janjikan Sekolah Gratis, Ridwan Kamil akan Bentuk Tim Detektif Cari Anak Putus Sekolah

Program sekolah gratis Ridwan Kamil-Suswono memperkuat program yang direncanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk 2025.

Baca Selengkapnya

Sekolah Swasta Jakarta Bakal Gratis 2025, Disdik DKI: Masih Dibahas Kriteria dan Pemetaannya

24 hari lalu

Sekolah Swasta Jakarta Bakal Gratis 2025, Disdik DKI: Masih Dibahas Kriteria dan Pemetaannya

Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo, mengatakan mekanisme program sekolah swasta gratis masih dalam tahap pembahasan.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SMA 70 Dinilai Salah Sasaran, Disdik DKI: Demografi Siswanya Heterogen

24 hari lalu

Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SMA 70 Dinilai Salah Sasaran, Disdik DKI: Demografi Siswanya Heterogen

Dinas Pendidikan DKI menyebut uji coba program makan bergizi gratis di SMAN 70 tidak salah sasaran.

Baca Selengkapnya

Konsistensi Pj. Gubernur Heru: Keberlangsungan KJP dan KJMU serta Penambahan Anggaran

38 hari lalu

Konsistensi Pj. Gubernur Heru: Keberlangsungan KJP dan KJMU serta Penambahan Anggaran

Pendaftaran KJP dan KJMU Tahap II Tahun 2024 masih berlangsung. Pj. Gubernur Heru tidak pernah berniat menghentikan bantuan untuk siswa. Bahkan ia menambah anggaran sebesar 200 miliar rupiah.

Baca Selengkapnya