Melalui Inovasi Bioteknologi Tanaman Hias, Aziz Purwanto Raih Gelar Guru Besar di UGM

Sabtu, 10 Agustus 2024 19:35 WIB

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. Aziz Purwanto, M.Sc. Ugm.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta - Prof Dr Ir Aziz Purwanto, M.Sc., seorang dosen di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), secara resmi dianugerahi gelar Guru Besar dalam bidang Ilmu Bioteknologi Tanaman Hias pada hari Selasa, 6 Agustus, di Balai Senat, Gedung Pusat UGM. Dalam acara tersebut, Prof. Aziz menyampaikan pidato pengukuhannya yang berjudul "Tanaman Hias: Fungsi dan Upaya Pemuliaan Menggunakan Bioteknologi."

Rektor UGM Ova Emilia dalam sambutannya menyampaikan bahwa Prof. Aziz kini bergabung dengan jajaran 452 Guru Besar aktif di UGM. Di tingkat fakultas, Prof Aziz menjadi salah satu dari 26 Guru Besar aktif dan termasuk dalam kelompok 73 Guru Besar yang pernah dimiliki oleh Fakultas Pertanian.

Dalam pidatonya, Prof Aziz mengenang awal mula ketertarikannya terhadap tanaman hias yang telah berkembang sejak ia masih menjadi mahasiswa S-1 di Fakultas Pertanian UGM. Ketika itu, ia tertarik pada keindahan dan variasi warna serta bentuk tanaman kaktus, yang kemudian ia tawarkan sebagai bagian dari usahanya. Pengalaman ini menjadi fondasi bagi perjalanan akademiknya.

Setelah menjadi staf pengajar dan melanjutkan pendidikan ke jenjang master dan doktoral di Faculty of Horticulture, Chiba University, Jepang, ia semakin mendalami tanaman hias dan memilihnya sebagai fokus utama dalam penelitian dan karyanya di bidang bioteknologi.

Ketertarikannya yang mendalam terhadap tanaman hias mendorong Prof Aziz untuk menjadikan tanaman tersebut sebagai objek utama dalam pengembangan ilmu dan inovasi melalui pendekatan bioteknologi, yang terus ia tekuni hingga meraih gelar Guru Besar.

Advertising
Advertising

Aziz Purwanto menjelaskan bahwa fungsi tanaman hias kini telah meluas, tidak hanya terbatas untuk mempercantik kebun, halaman rumah, atau interior. Saat ini, tanaman hias telah menjadi komoditas dengan banyak fungsi. Salah satu fungsi utama yang beliau sebutkan adalah peran tanaman hias dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

"Tanaman hias berkontribusi dalam memberikan layanan ekosistem yang penting, seperti menjaga keamanan lingkungan, memungkinkan interaksi dengan alam, dan membantu dalam menciptakan hubungan sosial yang harmonis," ujarnya.

Lebih lanjut, Prof Aziz mengungkapkan bahwa tanaman hias memiliki kemampuan untuk menetralisir udara dalam ruangan dengan efisien, menciptakan suasana yang segar, dan dapat dimanfaatkan dalam bidang terapi serta kesehatan.

Selain itu, beliau menekankan bahwa aktivitas menanam dan merawat tanaman hias dapat memberikan manfaat psikologis yang signifikan, seperti menurunkan tingkat stres dan kecemasan, serta meningkatkan perasaan bahagia dan relaksasi. Dengan demikian, tanaman hias tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika, tetapi juga memiliki kontribusi penting dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.

Aziz Purwanto mengungkapkan bahwa bioteknologi dapat diterapkan dalam pemuliaan tanaman hias untuk menghasilkan kultivar yang memiliki sifat estetika unggul. Pemuliaan secara konvensional telah mampu menciptakan tanaman hias dengan peningkatan pada berbagai atribut bunga, seperti warna yang lebih menarik, bentuk yang lebih indah, pola yang unik, serta karakteristik lainnya yang meningkatkan nilai estetika.

Aziz pun menyoroti peningkatan signifikan dalam ekspor tanaman hias Indonesia yang naik sebesar 11,5 persen pada 2021. Namun, beliau menekankan bahwa potensi pasar ekspor tersebut masih belum dimanfaatkan secara maksimal.

Dengan kekayaan biodiversitas tanaman hias yang dimiliki Indonesia, Prof. Aziz optimis bahwa industri tanaman hias di Indonesia dapat dikembangkan lebih jauh dengan mengadopsi konsep 3P, yaitu profit (keuntungan ekonomi), people (kesejahteraan masyarakat), dan planet (kelestarian lingkungan). Menurutnya, melalui pemanfaatan bioteknologi dan pengelolaan yang tepat, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama di pasar tanaman hias global.

Pilihan Editor: Ravidho Ramadhan dari FMIPA UGM Lulus Doktor dengan IPK 4.00 di Usia 26 Tahun

Berita terkait

Profil Hanta Yuda, Pendiri dan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia

1 jam lalu

Profil Hanta Yuda, Pendiri dan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia

Poltracking mendapat sanksi dari Dewan Etik Persepsi ihwal surveinya tentang tingkat elektabilitas Pilgub Jakarta. Berikut profil pendiri Poltracking.

Baca Selengkapnya

Alur Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

18 jam lalu

Alur Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

Akun @_bje milik Bernando J. Sujibto menyebut dugaan plagiarisme terhadap buku Kuasa Ramalan karya Peter Carey (KPG, 2012).

Baca Selengkapnya

Tanggapan Penerbit KPG Atas Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

20 jam lalu

Tanggapan Penerbit KPG Atas Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM

Penerbit KPG menanggapi dugaan plagiarisme dosen sejarah UGM terhadap buku Peter Carey berjudul Kuasa Ramalan.

Baca Selengkapnya

UGM Bentuk Tim Usut Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah FIB

1 hari lalu

UGM Bentuk Tim Usut Dugaan Plagiarisme Dosen Sejarah FIB

Pembentukan tim ini menanggapi tuduhan plagiarisme terhadap dosen Departemen Sejarah FIB UGM Sri Margana dan kawan-kawan.

Baca Selengkapnya

Tom Lembong Ditahan Kejagung, Rencana Anies Mau Pamer Tempat Favorit di Jogja Buyar

2 hari lalu

Tom Lembong Ditahan Kejagung, Rencana Anies Mau Pamer Tempat Favorit di Jogja Buyar

Sebelum Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Kejaksaan Agung, Anies berencana memamerkan tempat favoritnya di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Beri Saran Prabowo Soal Target Swasembada Pangan

3 hari lalu

Guru Besar UGM Beri Saran Prabowo Soal Target Swasembada Pangan

Prabowo menargetkan pencapaian swasembada pangan dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun mendatang, begini kata Guru Besar UGM.

Baca Selengkapnya

5 Serba-serbi Setan Alas: Film Horor Karya Kolaboratif Sekolah Vokasi UGM

3 hari lalu

5 Serba-serbi Setan Alas: Film Horor Karya Kolaboratif Sekolah Vokasi UGM

Film Setan Alas hasil kolaborasi antarfakultas, yang juga melibatkan siswa dari berbagai SMK

Baca Selengkapnya

Kisah Calon Guru Besar Unpam 13 Tahun Hidup di Gerobak dan Profil Perancang Maung MV3 Garuda Pindad di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Kisah Calon Guru Besar Unpam 13 Tahun Hidup di Gerobak dan Profil Perancang Maung MV3 Garuda Pindad di Top 3 Tekno

Topik tentang calon guru besar Unpam, Udin Ahidin, 13 tahun hidup di gerobak menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Film Setan Alas Produksi Sekolah Vokasi UGM Dibawa Keliling Amerika dan Eropa

4 hari lalu

Film Setan Alas Produksi Sekolah Vokasi UGM Dibawa Keliling Amerika dan Eropa

Sekolah Vokasi UGM memproduksi film Setan Alas yang melakukan tayang perdana di Amerika Serikat dan akan diputar di Inggris dan Kanada.

Baca Selengkapnya

Lulusan Unpam dan Calon Guru Besar Ini Pernah 13 Tahun Hidup di Gerobak

5 hari lalu

Lulusan Unpam dan Calon Guru Besar Ini Pernah 13 Tahun Hidup di Gerobak

Kisah inspiratif Udin Ahidin, 48 tahun, yang kini adalah dosen sekaligus Sekretaris Program Pascasarjana Universitas Pamulang (Unpam).

Baca Selengkapnya